Kesuksesan memang punya makna yang sangat luas, setiap orang ingin sukses. Namun kadan kita menyamakan arti sukses kita dengan orang lain. Media telah membuat kita berasumsi bahwa sukses adalah banyak uang.
Faktanya batas sebuah kesuksesan kita yang menentukan. Bersyukur jadi garis terakhir sebuah kesuksesan. Dengan beryukur berarti kita telah sukses. Namun terkadang makna sukses sekarang cenderung menyimpang dari makna sebenarnya sebagai berikut.
Kamu yang terpengaruhi oleh tontonan mempercayai hal itu. Kendaraan mewah jadi tolak ukur dari sebuah kesuksesan. Bahkan kamu rela menghabiskan sebagian uangmu demi kendaraan itu, sekedar agar dipuji orang. Serta dianggap telah sukses dan punya harta melimpah. Selamat kamu tersiksa oleh gaya hidup.
Kesuksesan seseorang diukur oleh seberapa cantik pacar dan banyaknya mantan. Kamu jadi ikutan panas ketika melihat orang lain pacaran. Kamu yang jomblo merasa gagal dan tidak pernah sukses. Maka penting bagi setiap manusia mempunyai target sukses yang baik.
Karena sering melihat teman main game kamu jadi ikutan. Kamu merasa layak dan bisa seperti itu. Jiwa kamu masih labil dan terkenang masa kecil. Setiap orang punya minat berbeda kamu adalah apa yang hati inginkan. Meski kamu gak jago main game kamu terbebas dari belenggu kecanduan.
Di zaman media sosial ini tentunya para millenial ingin di pandang lebih. Mereka rela melakukan hal apapun demi like, followers bahkan subscribers. Mengunggah foto vulgar serba minim. Anak sekarang ingin menjadi selebgram biar bisa dapat uang. Faktanya like dan followers adalah hal yang tidak nyata dan fatamorgana. Dalam dunia nyata kamu hanyalah orang kesepian yang haus pujian.
Kamu yang tidak punya memilih merengek ke orang tua. Melihat temanmu berpakaian mewah ada rasa iri di dada. Kamu terjebak gaya hidup yang bukan tempatnya. Kamu perlu terlihat mewah padahal ekonomi rendah.
Sudah gunakan apa yang kamu punya jangan jadi orang yang mengikuti gaya hidup. Jadilah pribadi yang punya prinsip tanpa harus gengsian.