Pakaian adat Jawa Timur berasal dari beberapa daerah yang berada di wilayah ini. Pakaian ini pun sering dijumpai saat acara pernikahan atau hari besar.
Memiliki model yang khas membuat pakaian ini mudah dikenali. Penasaran apa saja nama pakaian adat khas Jawa Timur? Intip, yuk!
Dalam bahasa Jawa, manten memiliki arti pengantin. Sehingga baju ini merupakan pakaian adat yang sering digunakan pada saat pernikahan. Model baju pria dan wanita biasanya sama, terbuat dari bahan beledu dan memiliki warna dasar hitam. Namun seiring perkembangan zaman, pakaian ini sudah mengalami beberapa modifikasi.
Dalam pemakaiannya, baju ini dipadukan dengan jarik dan beberapa aksesori seperti odheng, sabuk emas, dan kain selempang pada pria. Sedangkan pada wanita, ditambahkan sanggul dan bunga melati. Aksesori ini siap membuat penampilan mempelai semakin memesona.
Kalau baju yang satu ini pasti sudah gak asing bukan? Ya, baju pesa'an ini dikenal sebagai baju Madura. Masyarakat Madura biasanya menggunakan baju ini untuk kegiatan sehari-hari hingga upacara adat karena memiliki model yang sederhana. Baju ini terdiri dari kaos yang memiliki motif garis berwarna merah dan putih, serta celana kain hitam berukuran longgar. Model baju yang longgar mempunyai makna bahwa orang Madura sangat menghargai kebebasan.
Pasangan dari baju pesa'an adalah kebaya rancongan. Kebaya ini memiliki model yang sederhana dan mengikuti bentuk tubuh. Dalam pemakaiannya, kebaya ini dipadukan dengan sarung batik bermotif lasem, storjan atau tebiruan.
Selain itu, wanita Madura juga menambahkan aksesori seperti sisir cucuk, giwang atau kalung emas berbentuk biji jagung.
Sama seperti kota-kota lainnya, Surabaya memiliki kontes pemilihan bujang dan gadis yang disebut Kontes Cak dan Ning. Dalam kontes ini, para finalis menggunakan pakaian khas Surabaya. Baju Cak (pria) terdiri dari beskap dan celana kain yang dilapisi dengan jarik. Saku yang terletak di dada kiri disematkan aksesori kuku macan serta saputangan berwarna merah.
Sedangkan baju Ning (wanita) terdiri dari kebaya dan jarik serta tambahan kerudung selendang yang memiliki motif renda. Selain itu, Ning juga mengenakan aksesori berupa anting, gelang dan selop. Meski memiliki desain sederhana, pakaian ini memberi kesan menawan pada pemakainya.
Ikat kepala yang sering digunakan oleh pria di Jawa Timur adalah odheng. Aksesori ini berbentuk segitiga dan terbuat dari kain batik. Odheng memiliki dua macam yaitu odheng santapan dan odheng tapoghan.
Odheng santapan memiliki motif telaga biru atau storjoan dengan warna merah soga. Sedangkan odheng tapoghan memiliki motif bunga atau lidah api dengan warna merah soga pula.
Buat yang tinggal di Jawa Timur pasti sudah gak asing lagi kan dengan pakaian ini? Pakaian adat Jawa Timur mana yang pernah kamu pakai?