5 Nasihat untukmu yang Mudah Percaya pada Orang Asing

Gak salah kalau gaya berpakaian dan cara menata penampilan adalah bagian dari jati diri seseorang dan mampu memberi sedikit gambaran tentang karakternya. Tapi, kamu jangan lupa bahwa apa yang tampak dari luar bisa dipalsukan. Tidak ada jaminan bahwa orang yang berpakaian rapi pasti jujur dan bisa dipercaya. Begitu pula sebaliknya.

Kelemahan dan pengalaman pahit di masa lalu termasuk privasi yang tidak bisa dengan mudah kita bicarakan pada orang lain. Sekali salah cerita, ini bisa dijadikan senjata untuk menusukmu dari belakang. Karena itu, pilah-pilah dalam memilih pada siapa kamu akan cerita. Begitu juga ketika curhat, jangan sampai masalahmu malah dipandang sebelah mata karena kamu cerita dengan orang yang salah.

Karena itu, jangan mudah terbawa perasaan ketika melihat orang lain menangis atau marah. Bukan berarti kamu tidak mau mencoba untuk mengerti mereka. Maksudnya di sini ialah, belajarlah untuk membedakan, mana air mata asli, mana yang dibuat-buat. Mana kemarahan yang memang diperlukan, mana yang hanya berupa sikap manipulatif saja.

Sayangnya, ini realitas pahit yang harus kamu terima. Tidak peduli sebaik apa pun kamu, semurah hati apa pun, sebagus apa circle-mu, pasti ada satu dua orang yang akan datang padamu dengan baik dan ramah, tapi diam-diam menyimpan motif tersembunyi. Bukan berarti kamu harus curiga pada semua orang, tapi tetap pertahankan sikap waspada.

Kepercayaan itu mahal berarti kamu harus pilah-pilah dengan siapa kamu memberinya. Risiko yang ada terlalu besar untuk dikorbankan begitu saja. Ini juga jadi reminder untuk kamu menjaga kepercayaan orang lain.

Siapa pun itu, entah keluarga, sahabat, atau bahkan bos. Tidak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil, semua kepercayaan sama pentingnya.

Nasihat di atas bisa kamu renungkan agar tidak mudah terjebak oleh sikap manis orang. Tidak semua orang tulus dan bisa dipercaya, lebih baik mencegah dibanding mengobati.