Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel Berlatar Sejarah yang Mengaduk Perasaan dan Emosi

Novel Gadis Kretek (instagram.com/rurureadthebooks)

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan ketika ingin mendapatkan wawasan baru tentang sejarah di masa lalu. Salah satu bahan bacaan yang dapat kita baca yaitu novel dengan latar sejarah. Melalui novel jenis ini, kamu dapat mengetahui gambaran suasana politik, budaya, hingga kondisi sosial yang terjadi pada masa lampau.

Kisah fiksi berbalut sejarah bakal bikin kamu melihat sudut pandang baru yang tidak pernah kamu sangka sebelumnya. Kamu akan terbawa suasana dengan kisah romansa hingga tragedi yang terjadi pada masa itu. Berikut lima rekomendasi novel berlatar sejarah yang bakal mengaduk perasaan dan emosi kamu. Yuk, simak baik-baik, ya!

1. Amba karya Laksmi Pamuntjak

Novel Amba (instagram.com/billareads)

Amba merupakan salah satu novel sejarah yang menceritakan tentang para tahanan politik pada masa terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Yogyakarta. Tokoh utama pada novel ini bernama Amba. Dia adalah seorang wanita yang mencari Bisma, kekasihnya yang ditangkap pemerintahan Orde Baru dan dikabarkan telah dibuang ke Pulau Buru.

Novel ini berhasil membuat gambaran latar peristiwa secara detail, sehingga pembaca bakal merasa seakan-akan sedang berada di lokasi kejadian. Hal inilah yang bakal bikin kita belajar sudut pandang baru tentang sejarah terjadinya peristiwa "penggerebekan" di Yogyakarta pada masa itu. Tidak sampai di situ saja, kita juga bakal disuguhi  tentang kondisi politik dan pergolakan partai pasca Indonesia merdeka.

2. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Hamka

Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (instagram.com/kios_buku)

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mengambil latar kehidupan di Minangkabau dengan menyorot masalah adat tentang warisan, perjodohan, pertalian darah, hingga status sosial. Adat yang berlaku tersebut dianggap bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dikisahkan Pendekar Sutan membunuh saudara laki-laki Ibunya karena masalah warisan, sehingga kemudian dia dihukum 12 tahun penjara di Cilacap.

Selepas menjalani hukuman, Sutan pergi merantau ke Makassar dan kemudian menikah dengan Daeng Habibah. Mereka memiliki seorang putra bernama Zainuddin. Namun, tidak lama setelah sang putra lahir, Daeng Habibah dan Sutan meninggal dunia. Zainuddin pun akhirnya hidup sebatang kara dan ketika dewasa dia memutuskan untuk pergi ke tanah kelahiran ayahnya, Minangkabau. Sayangnya, di sana dia tidak disambut dengan baik.

3. Gadis Kretek karya Ratih Kumala

Novel Gadis Kretek (instagram.com/tidestiasti)

Gadis Kretek menceritakan tentang keluarga Soeraja yang memiliki bisnis kretek terkenal dengan nama Kretek Djagat Raja. Dikisahkan Pak Radja sedang dalam kondisi sekarat dan meminta pada anaknya untuk mencari kekasihnya di masa lampau yang bernama Jeng Yah. Lebas dan kedua kakaknya akhirnya turun tangan untuk memenuhi permintaan ayahnya tersebut.

Novel ini mengangkat kisah lika-liku bisnis kretek dari generasi ke generasi. Mulai dari masa penjajahan Jepang, masa awal kemerdekaan, hingga memasuki masa modern. Kisah Cinta Jeng Yah dan Pak Radja menjadi racikan pemanis dalam novel ini. Meskipun pada akhirnya kisah tersebut berakhir dengan pengkhianatan karena adanya persaingan bisnis di antara keduanya.

4. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer

Novel Bumi Manusia (instagram.com/lanroujay)

Bumi Manusia menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda yang bernama Minke. Dia merupakan seorang pria keturunan pribumi yang mempunyai semangat intelektual tinggi. Pada novel ini dijelaskan bahwa Minke merupakan sosok yang cerdas, kritis, dan berjiwa semangat tinggi dalam mengejar cita-citanya. Dengan latar cerita era kolonial Belanda, Minke terlibat dalam pergolakan politik dan budaya pada masa itu.

Melalui novel ini, pembaca diajak untuk menyelami kisah kelam tentang perbedaan perlakuan terhadap penduduk pribumi asli dan penduduk keturunan Belanda. Kamu akan melihat bagaimana kepahitan kehidupan dibawah masa penjajahan Belanda. Novel ini berhasil menggambarkan secara jujur tentang bagaimana ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang terjadi pada masa itu.

5. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari

Novel Ronggeng Dukuh Paruk (instagram.com/flounttsbooks)

Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang kehidupan desa terpencil yang bernama Dukuh Paruk. Konon katanya, di desa ini terdapat nenek moyang yang sangat dihormati dan dipercaya oleh masyarakat. Bahkan, setelah nenek moyang ini meninggal penduduk masih tetap memujanya dengan cara menyembah kuburannya. 

Diceritakan Srintil merupakan seorang gadis kecil berusia sebelas tahun dengan kisah masa lalu yang menyedihkan. Meskipun demikian, Srintil mempunyai kelebihan dapat menari layaknya seorang ronggeng. Di desa ini, seorang ronggeng menjadi kebanggaan keluarga dan akan dihormati oleh masyarakat.

Lewat kelima rekomendasi novel sejarah ini, kamu akan merasakan perasaan dan emosi yang campur aduk. Semoga dengan membaca novel-novel ini dapat membuat kamu lebih menghargai jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diyah Esti Cahyo Pertiwi
EditorDiyah Esti Cahyo Pertiwi
Follow Us