5 Novel Distopia yang Terlalu Keren untuk Dilewatkan, Wajib Baca!

Invisible Sun merupakan buku ketiga dari trilogi Empire Games yang ditulis oleh Charles Stross. Bercerita tentang dunia paralel antara The New American Commonwealth dan AS. Kedua negara tersebut berada di tempat yang sama tetapi dunia yang berbeda. AS digambarkan lebih maju karena teknologi yang berkembang sedangkan Commonwealth sebaliknya.

Kematian Presiden Commonwealth meninggalkan kekosongan kekuasaan yang membuat negara ini di ambang kehancuran. Belum lagi kemajuan AS mengundang alien untuk datang ke bumi. Para alien tersebut berencana menghancurkan rasa kemanusiaan yang masih tertinggal. Buku ini mengajarkan bahwa konflik dapat menjadi senjata besar untuk memusnahkan manusia.

Kemungkinan Fahrenheit 451 berhasil menakuti para pencinta buku. Pasalnya novel ini bercerita tentang kehidupan masa depan di mana buku dan pengetahuan dianggap ilegal. Semua buku yang tersisa dibakar dan orang-orang yang membacanya ditangkap. Semua sumber pengetahuan dimusnahkan karena dianggap penyebab dari adanya perselisihan.

Sampai akhirnya seorang pembakar buku bernama Guy Montag mulai mengalami keraguan pada pekerjaannya. Ia tidak setuju apabila ilmu pengetahuan yang menjadi sumber kekacauan bagi manusia. Buku yang diterbitkan pada tahun 1953 ini sebenarnya terinspirasi dari kejadian pembakaran buku sungguhan yang pernah terjadi di Amerika.

The Power menjadi salah satu buku yang wajib dibaca apabila kamu tertarik dengan isu feminis. Buku yang ditulis oleh Naomi Alderman ini bercerita tentang perempuan yang tiba-tiba menjadi gender dominan. Sebelumnya laki-laki dikenal sebagai gender yang dominan karena dianggap lebih kuat.

Namun, apa jadinya jika para perempuan memiliki kekuatan untuk mengalirkan listrik dari jari-jarinya. Hal tersebut yang membuat mereka mendominasi karena perempuan tidak lagi membutuhkan bantuan laki-laki. Perlahan laki-laki di dunia semakin sedikit hingga mengalami kepunahan.

Tidak dapat dimungkiri bahwa dominasi ras kulit putih terjadi karena adanya kolonisasi. Tetapi apa jadinya jika sejarah di balik sehingga ras kulit hitam yang menndominasi dunia seperti dalam novel Noughts & Crosses. Ras kulit putih dianggap sebagai inferior sedangkan ras kulit htam mendapatkan banyak privilege hanya karena stereotip yang berkembang.

Novel yang diterbitkan pada tahun 2001 ini mengikuti kisah Sephy dari kalangan Cross yang berkulit gelap dan Calum yang berasal dari Nought berkulit putih. Keduanya tumbuh dewasa bersama dan saling mencintai satu sama lain. Sayangnya hubungan mereka diuji karena tabu bagi dua ras yang berbeda untuk membangun rumah tangga bersama.

The Goodless Boys berlatar di Inggris pada masa depan di mana semuanya didominasi oleh agama. Gereja sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.. Bahkan, orang-orang yang tidak percaya pada agama Kristen diasingkan di pulau terpencil. Tetapi di pulau tersebut memiliki peraturan yang sangat berbanding terbalik.

Di pulau ini keberadaan agama sangat dilarang keras. Semua orang yang memperlihatkan tanda-tanda keimanan atau mulai percaya pada Tuhan akan dihukum berat. Sampai akhirnya ketua geng yang disegani tersebut jatuh cinta pada perempuan yang baru datang ke pulau tersebut untuk mencari ibunya.

Novel distopia memang terkenal dengan cerita-ceritanya yang unik bahkan beberapa mungkin tidak pernah terpikirkan akan terjadi. Nah, kira-kira dari kelima novel distopia di atas, nomor berapa yang akan kamu baca?