KDrama It's Okay to Not Be Okay kini tengah hangat dibicarakan. Drama yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun ini, mengangkat tema kesehatan mental dengan perpaduan kisah dongeng yang unik.
Selain memiliki kisah yang menarik, drama ini pun memiliki banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik. Berikut di antaranya!
Trauma atau luka masa lalu jadi premis penting dalam drama It's Okay to Not Be Okay. Kedua tokoh utama menyimpan trauma masa lalu, yang terus mereka usahakan untuk dihindari. Padahal, semua luka itu gak bakal hilang hanya dengan menghindar.
Memang, menghadapi trauma itu sesuatu yang tidak menyenangkan. Kita dipaksa untuk melihat lagi hal-hal menyakitkan yang berusaha kita tutup rapat-rapat. Namun, apabila kita tidak berusaha menghadapinya, semua trauma itu bakal terus mengejar kita bak hantu.
Terimalah masa lalumu dan lawanlah untuk maju! Percayalah, kamu bakal merasa lebih damai setelah berhasil melawan semua trauma tersebut!
Go Moon Young, tokoh utama dalam drama ini, kerap disebut sebagai psikopat yang ditakuti. Sisi psikopat ini pun membuatnya mampu mendapat segala yang ia inginkan.
Ternyata di balik semua itu, ia memiliki masa kecil yang sangat menyakitkan. Ia tumbuh tanpa kasih sayang dan kehangatan. Suatu pengalaman traumatis di masa lalunya pun, kerap menghantuinya saat hendak tidur.
Belajar dari kisah Moon Young, kita harus sadar bahwa setiap orang pasti memiliki beban yang mungkin gak kita sadari. Berusahalah untuk tetap menjadi sosok yang baik karena kita tidak tahu apa yang sesungguhnya ia hadapi.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Moon Young kerap dijuluki psikopat. Ia mudah mengancam dan menyakiti orang lain demi kepentingannya sendiri. Namun pada akhirnya, tetap saja ia gak bisa memiliki semua yang diinginkan.
Terkadang, kita perlu menahan diri ketika terlalu berambisi. Jangan sampai ambisi dan ego pribadi kita malah membuat orang lain terluka! Moon Young pun perlahan-lahan belajar untuk mengendalikan ambisi dan egonya ini.
Berbanding terbalik dengan Moon Young, Kang Tae adalah seseorang yang pintar mengendalikan diri. Saking pintarnya, ia sering memanipulasi perasaannya sendiri. Ia tidak mau terlihat marah atau sedih.
Padahal, kita juga perlu melampiaskan emosi negatif dalam diri kita lho! Kamu boleh menangis, marah, atau kesal karena semua emosi tersebut wajar. Ingat, selalu menyembunyikan emosi negatif bakal membuatmu selalu tertekan!
Terakhir, sesungguhnya judul dari drama ini pun sudah menggambarkan pelajaran penting untuk kita. It's okay to not be okay. Gak apa-apa menjadi sosok yang tidak baik-baik saja.
Masing-masing dari kita, tentu punya kelemahan. Namun, bukan berarti hal itu salah. Justru berani mengakui bahwa kamu lemah, salah, atau tidak baik-baik saja adalah hal yang sangat hebat!
Itu tadi pelajaran hidup dari drama It's Okay to Not Be Okay. Sekarang kamu semakin termotivasi, kan?