Hidup memang akan selalu mampu memberi banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari pengalaman yang dilalui. Sayangnya, gak semua orang bisa belajar dengan cepat untuk memahami pelajaran hidup agar bisa berdamai pada nasib dan memanen ketenangan serta kebahagiaan hidup yang diperjuangkan.
Bahkan kebanyakan orang malah telat memahami tentang beberapa pelajaran hidup yang bikin bahagia ini. Jangan sampai kamu juga telat paham, ya.
Gak ada yang kekal di dunia ini termasuk orang-orang yang ada dalam hidupmu. Orang-orang terdekat dan tersayang bisa saja pergi meninggalkanmu, entah menghilang atau malah meninggal dunia. Namun, di sisi lain ada orang asing yang datang dan menjadi bagian penting bagi hidupmu.
Belajarlah untuk merelakan kondisi ini dan berdamai dengan takdir. Meski kehilangan tetap terasa menyakitkan, tapi kamu juga masih memiliki orang-orang yang bertahan di dekatmu untuk dihargai dan disyukuri keberadaannya. Berhenti meratapi yang pergi dan jaga yang masih ada di hidupmu.
Perkara diet seringkali diidentikkan dengan konsumsi makanan yang wajib dijaga demi pola hidup yang sehat. Memang gak salah, tapi pemahaman lebih luas tentang diet ternyata bukan cuma urusan makanan. Pahami juga bahwa definisi diet bisa mengarah tentang pembatasan konsumsi hal-hal negatif bagi hidupmu.
Sekadar diet makanan hanya akan menyehatkan tubuh, tapi saat dietmu makin luas maka mentalmu pun jadi ikut sehat. Sadari bahwa segala bentuk konsumsi, mulai dari apa yang kamu tonton, baca, dengar, dan bahkan dengan siapa kamu bergaul serta dekat, akan mampu menyeimbangkan kondisi fisik juga mentalmu. Batasan yang kamu terapkan akan memberi dampak positif bagi hidup.
Ada masa di mana kamu akan membanggakan kuantitas, seperti jumlah pengalaman hidup, percintaan, kepemilikan barang, dan bahkan pertemanan. Namun, kedewasaan dalam berpikir akan membawamu pada pemahanan konsep kualitas dibanding kuantitas.
Saat sudah makin paham bahwa hidup yang menenteramkan adalah tentang keutamaan kualitas, kamu akan mulai berdamai dengan “jumlah”. Pasalnya, punya banyak hal dalam hidup gak selalu berbanding lurus dengan kepemilikan hidup berkualitas yang sebenarnya lebih kamu harapkan.
Pada dasarnya standar hidup akan membantu kita dalam meraih impian secara lebih terarah. Namun, terkadang kita justru terperangkap dalam standar hidup yang ditetapkan orang lain atau lingkungan sosial dan sayangnya dianggap valid tanpa perlu didebat. Padahal situasi semacam ini hanya akan membebani diri sendiri.
Kamu gak harus mengikuti standar hidup orang lain jika memang gak sesuai dengan keyakinanmu. Gak masalah kok untuk membuat perbedaan selama masih berada di jalur yang positif. Sama seperti mereka yang berhak memilih standar hidupnya sendiri, kamu pun begitu. Bukankah setiap orang itu berbeda dengan jalan hidupnya masing-masing?
Validasi dulu bahwa bahagia itu milikmu sendiri dan cuma kamu yang bisa merasakan wujudnya dengan tepat. Jadi, saat sedang mengejar kebahagiaanmu dan malah memilih dengan cara membahagiakan orang lain, bisa dipastikan kalau kamu bakal kesulitan menikmati hidupmu sendiri.
Bukannya gak boleh menyenangkan orang lain, hanya saja mereka bukan dirimu dan definisi bahagia menurut mereka bisa saja berbeda denganmu. Jangan ragu untuk menetapkan definisi bahagia versimu sendiri. Sebab, hidupmu sudah bahagia atau belum adalah tanggung jawabmu sendiri dan sah-sah saja kalau diupayakan tanpa intervensi orang lain.
Kelima pelajaran hidup yang bikin bahagia tadi seharusnya gak boleh sampai terlambat untuk dipahami. Namun, andai terlanjur telat, gak masalah kok untuk dimulai dari sekarang. Bersegeralah dalam belajar apa pun tentang hidup dan meraih kebahagiaan, ya. Kamu bisa dan berhak untuk gak menunda apa pun.