5 Penyebab Kamu Masih Takut Mengambil Risiko, Sudah Terlalu Nyaman?

Mengambil risiko perlu dilakukan setiap orang jika ingin beranjak dari zona nyaman. Zona nyaman sering membuat terlena untuk mencapai target yang sudah kita rencanakan. Seseorang yang belum berani mengambil risiko ditunjukkan dengan beberapa sikap seperti sulit mengambil keputusan, tidak menerima tantangan dan belum siap untuk perubahan. Padahal siap tidak siap seseorang harus mengambil risiko jika tidak ingin tersingkirkan.
Terkadang seseorang mengalami kesulitan dalam membuat keputusan hidupnya. Termasuk terlalu takut mempertimbangkan risiko. Jika kamu masih terus merasa aman dan tidak mau mengambil risiko, berikut ini terdapat 5 penyebab seseorang masih takut mengambil risiko. Setelah membacanya kamu perlu mengubah mindset-mu dan lebih berani lagi.
1.Belum memiliki mental yang kuat

Mengambil risiko memerlukan mental yang kuat. Mental hanya didapat dengan kebiasaan sampai bisa terlatih. Seseorang yang belum terbiasa mengambil risiko akan takut untuk mengambilnya. Tidak jarang seseorang seperti ini dicap sebagai penakut. Agar lebih berani seseorang perlu terbiasa untuk mengambil risiko dari hal-hal kecil.
Keputusan kecil dalam hidup yang akan membuat kita terlatih mengambil keputusan yang lebih besar. Selalu berpikir positif, terus mengembangkan kemampuan, dan percaya diri adalah cara membentuk mental yang kuat.
2.Takut belum bisa bertanggung jawab atas keputusannya

Terkadang seseorang menunda mengambil risiko dikarenakan masih belum mampu bertanggung jawab atas keputusan yang akan dibuat nanti. Mengambil risiko berarti melakukan perubahan. Diperlukan wawasan yang luas dan pertimbangan banyak hal.
Mengambil risiko membuat seseorang untuk berkomitmen. Karena apa pun hasilnya seseorang harus bertanggung jawab terhadapnya. Tidak bisanya seseorang bertanggung jawab atas risiko biasanya disebabkan seseorang belum memiliki kemampuan yang cukup dan tidak suka dengan ketidakpastian.
3.Lingkungan mempengaruhi seseorang akan mengambil risiko atau tidak

Tanpa kamu sadari orang lain bisa mempengaruhimu untuk mengambil risiko atau tidak, terutama lingkungan tempatmu berada. Jika kamu berada dalam lingkungan yang kompetitif kamu akan dituntut untuk mengambil risiko agar tidak tersingkirkan. Semakin terbiasa dalam lingkungan yang kompetitif mentalmu akan terbentuk dan mempunyai rasa bertanggung jawab.
Jangan salah bahwa orang-orang di sekitarmu bisa mempengaruhi untuk mengambil risiko. Karena itu sebisa mungkin carilah lingkungan dan teman yang positif dan bisa membuatmu terus mengambil tantangan. Jika banyak orang yang mendukungmu, kamu akan lebih berani menghadapinya.
4.Lebih banyak berpikir negatif daripada positif

Mengambil risiko sangatlah dipenuhi ketidakpastian, karena itu tidak semua orang siap mengambilnya. Membutuhkan waktu dan keberanian yang cukup agar kuat menghadapi kondisi setelahnya. Seringkali pikiran negatif kapan pun bisa menghantui. Pikiran negatif membuat seseorang takut untuk mengambil risiko.
Takut dicap gagal, takut rencana tidak sesuai, takut dengan pendapat orang lain menjadi penyebab risiko tidak jadi diambil. Padahal pikiran negatif dalam mengambil risiko adalah hal yang wajar. Malah dengan pikiran negatif ktia bisa mempersiapkan banyak rencana untuk mengantisipasinya.
Karena itu tempatkan pikiran negatif dalam posisi yang benar. Pikiran yang positif sangatlah mempengaruhi hasil dari usaha yang kita lakukan. Karena itu perbanyaklah berpikir positif dan kendalikan pikiran negatif.
5.Merasa tidak perlu mengambil risiko

Seseorang tidak ingin mengambil risiko bisa dikarenakan merasa tidak perlu mengambilnya. Tidak semua sadar akan adanya ancaman dan peluang di sekitarnya. Karena peluang dan ancaman yang mengharuskan seseorang untuk berubah, jika tidak segera direspon akan ada dampak yang kita rasakan.
Namun karena sudah merasa di zona nyaman seseorang merasa bahwa mengambil risiko hanya akan membuat hidupnya tidak tenang. Sehingga tidak perlu mengambilnya. Memang tidak ada salahnya untuk tidak mengambil risiko, hanya saja tidak ada kesuksesan tanpa mengambil risiko. Jadi pertimbangkanlah baik-baik untuk segera mengambil risiko.
Mengambil risiko memang bukan perkara mudah. Seringkali kita akan menemui pro dan kontra dari pendapat orang lain. Ketakutan juga membuat kita memberi jarak untuk mengambilnya. Namun, apa pun caranya risiko harus diambil, terutama bagi kamu yang berharap mendapat hasil yang maksimal.