Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Kamu Sakit Perut ketika Minum Kopi, Awas Jadi Diare!

ilustrasi sakit perut (pexels.com/koolshooters)
ilustrasi sakit perut (pexels.com/koolshooters)

Kopi adalah minuman yang sangat populer di seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari rutinitas pagi banyak orang. Aromanya yang khas dan efek stimulan dari kafein membuat kopi digemari karena bisa meningkatkan fokus dan semangat. Namun, bagi sebagian orang, menikmati secangkir kopi justru bisa menimbulkan masalah kesehatan, terutama rasa tidak nyaman di perut.

Jika kamu termasuk orang yang sering merasakan sakit perut setelah minum kopi, bisa jadi ada faktor tertentu yang menjadi pemicunya. Sakit perut ini bisa berupa rasa perih, mual, mulas, atau bahkan diare. Berikut lima penyebab umum yang mungkin menjelaskan mengapa perutmu sering bereaksi negatif setelah minum kopi yang dilansir Healthline.

1. Kadar asam yang tinggi

ilustrasi minum kopi (pixabay.com/pexels)
ilustrasi minum kopi (pixabay.com/pexels)

Salah satu penyebab utama sakit perut setelah minum kopi adalah karena kadar asam yang tinggi dalam kopi itu sendiri. Kopi mengandung senyawa seperti asam klorogenat yang bisa meningkatkan produksi asam lambung. Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki lambung sensitif, peningkatan asam ini bisa memicu rasa perih atau mulas di perut.

Jika kamu sering merasakan sensasi seperti terbakar atau mual setelah minum kopi, ada kemungkinan bahwa asam dari kopi memicu refluks asam atau gangguan pencernaan lainnya. Cobalah untuk memilih kopi low-acid atau cold brew, karena jenis ini biasanya lebih ramah bagi perut sensitif.

2. Minum kopi saat perut kosong

ilustrasi kopi (pexels.com/arshadsutar)
ilustrasi kopi (pexels.com/arshadsutar)

Minum kopi saat perut masih kosong adalah kebiasaan yang sering dilakukan, terutama di pagi hari. Sayangnya, hal ini bisa memperburuk kondisi lambung, karena kopi merangsang produksi asam lambung tanpa adanya makanan sebagai penyeimbang. Akibatnya, lapisan lambung bisa teriritasi dan menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman.

Selain itu, kandungan kafein dalam kopi bisa mempercepat kontraksi usus besar, yang membuat kamu lebih cepat ingin buang air besar atau bahkan mengalami diare. Jika kamu memiliki perut sensitif, sebaiknya konsumsi kopi setelah sarapan ringan agar sistem pencernaanmu tidak kaget dan tetap seimbang.

3. Intoleransi terhadap kopi

ilustrasi minum kopi(pexels.com/rodnaeproductions)
ilustrasi minum kopi(pexels.com/rodnaeproductions)

Beberapa orang memiliki intoleransi atau sensitivitas terhadap kafein. Meski bukan alergi secara langsung, intoleransi ini bisa menyebabkan berbagai reaksi tubuh seperti jantung berdebar, kecemasan, hingga gangguan pencernaan seperti sakit perut dan mual. Bahkan dalam jumlah kecil, kafein bisa memicu efek yang tidak nyaman bagi sebagian orang.

Jika kamu merasa perutmu selalu bermasalah setiap kali minum kopi, meskipun hanya sedikit, mungkin kamu termasuk dalam kelompok yang sensitif terhadap kafein. Solusinya adalah mengurangi konsumsi kopi, memilih versi decaf (tanpa kafein), atau mengganti dengan minuman hangat lainnya seperti teh herbal yang lebih ringan untuk pencernaan.

4. Teknik dan jenis penyeduhan kopi

ilustrasi minum kopi(pexels.com/andreapiacquadio)
ilustrasi minum kopi(pexels.com/andreapiacquadio)

Tidak semua kopi diciptakan sama. Jenis biji kopi, cara menyangrai, hingga metode penyeduhannya bisa memengaruhi kadar keasaman dan kandungan kafein dalam minuman tersebut. Misalnya, kopi instan cenderung lebih kasar pada perut karena mengandung tambahan bahan kimia atau pemanis buatan yang bisa mengganggu sistem pencernaan.

Selain itu, teknik penyeduhan seperti espresso atau tubruk yang menghasilkan kopi lebih pekat dapat meningkatkan risiko iritasi lambung dibandingkan dengan seduhan ringan seperti cold brew. Jika kamu ingin tetap menikmati kopi tanpa sakit perut, cobalah untuk mengeksplorasi metode penyeduhan yang lebih ringan dan lebih ramah lambung.

5. Tambahan gula dan susu yang tidak cocok

ilustrasi minum kopi(pexels.com/thirdman)
ilustrasi minum kopi(pexels.com/thirdman)

Bukan hanya kopi itu sendiri yang bisa menyebabkan masalah perut, tapi juga bahan tambahan seperti gula, susu, atau krimer yang sering dicampurkan ke dalamnya. Banyak orang yang mengalami intoleransi laktosa, sehingga konsumsi susu atau krimer bisa memicu sakit perut, kembung, atau bahkan diare.

Gula dalam jumlah besar juga bisa mengacaukan pencernaan, terutama jika kamu memiliki masalah dengan kadar gula darah atau sindrom iritasi usus (IBS). Jika kamu mencurigai bahan tambahan sebagai penyebabnya, coba konsumsi kopi hitam tanpa tambahan apa pun untuk menguji reaksi tubuhmu. Alternatif seperti susu nabati (almond, oat, atau kedelai) bisa dicoba sebagai pengganti yang lebih aman.


Sakit perut setelah minum kopi bukanlah hal yang tidak biasa, dan penyebabnya bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Entah itu karena tingkat keasaman kopi, kebiasaan minum saat perut kosong, atau bahkan jenis bahan tambahan yang digunakan, semua bisa berkontribusi terhadap gangguan pencernaan yang kamu rasakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us