5 Penyebab Seseorang Gampang Menyepelekan Kebahagiaan Orang Lain

Perasaan paling baik dan gak mau kalah adalah salah satu sisi buruk dalam diri yang harusnya bisa kita redam. Kebanyakan dari kita memang punya sifat yang satu ini, namun bukan berarti kita harus menurutinya. Akan tetapi, gak banyak yang benar-benar bisa mengendalikan sisi negatif dirinya. 

Itulah kenapa meremehkan kebahagiaan orang masih sering dilakukan kebanyakan orang. Karena mereka memang masih egois, kekanak-kanakan, dan gak mau kalah. 

Perasaan empati gak dimiliki semua orang. Apalagi di zaman sekarang di mana semua serba berpusat ke diri sendiri. Alhasil, kemampuan untuk berempati baik pada kesedihan dan juga pada kebahagiaan orang lain menjadi hal yang cukup sulit dilakukan. 

Inilah yang menyebabkan banyak orang masih bisa dengan mudahnya meremehkan kebahagiaan orang lain. Sebab, mereka gak peduli dengan perasaan orang yang bersangkutan bahkan jika itu akan jelas-jelas menyakiti hati orang tersebut. 

Perasaan iri yang membuncah juga bisa menjadi penyebab seseorang meremehkan kebahagiaan orang lain. Mereka gak senang melihat orang lain bisa merasakan kebahagiaan demikian, sehingga satu-satunya cara agar dia bisa merasa lebih baik adalah dengan membuat orang lain merasa kecewa. 

Alhasil, dia pun akan berusaha sekuat mungkin demi menjatuhkan kebahagiaan orang lain tersebut dan membuat orang itu bersedih atau gak bersyukur. Terdengar jahat banget, ya, tapi memang masih ada, lho orang yang begini. 

Sombong, suka pamer, tinggi hati, adalah sifat yang membuat seseorang dengan mudahnya meremehkan kebahagiaan orang lain. Ketika seseorang bahagia karena baru saja membeli sepeda motor, misalnya, maka orang yang sombong akan dengan gampangnya menyepelekan dan memamerkan mobil yang dia punya dihadapan orang itu. 

Dampaknya, orang tersebut jadi minder, insecure, gak lagi merasa bahagia. Kalau sudah begini, menyepelekan kebahagiaan orang lain bukan sesuatu yang bisa dimaklumi dan dibiarkan begitu aja, kan? 

Beberapa orang memang punya sisi negatif yang berlebihan dalam dirinya. Ini menyebabkan munculnya perasaan gak suka saat melihat orang lain bahagia. Rasa gak suka ini kemudian berubah bentuk menjadi sebuah tindakan meremehkan kebahagiaan orang lain dengan tujuan agar orang tersebut gak lagi bahagia. 

Perasaan negatif semacam ini, jika terus dipelihara gak hanya akan merugikan diri sendiri tapi juga orang lain, lho. Kita akan terus sakit hati dengan kebahagiaan orang lain dan gak akan puas hingga orang tersebut berhenti bahagia. Wah, parah banget, sih. 

Sejatinya, ketika ada orang lain yang tengah berbahagia, kita pun turut merasakan kebahagiaan mereka. Menjatuhkan, meremehkan, dan menyepelekan kebahagiaan orang lain gak akan membuat kamu merasa lebih baik, lho. Justru kamu akan terlihat sebagai orang yang iri, tinggi hati, dan gak senang dengan kebahagiaan orang lain. Mau dicap demikian?