Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Kamu Gampang Menyepelekan Masalah Orang Lain, Minim Empati?

ilustrasi curhat (pexels.com/cottonbro)

Semua orang punya masalahnya masing-masing. Beberapa dari orang terdekat mungkin akan menceritakan dan membagikan masalahnya denganmu. Harapan mereka, tentu agar bisa merasa lebih lega atau mendapat masukan dan saran yang berguna.

Namun, apa jadinya jika kamu malah menganggap sepele masalah mereka? Siapa pun tentu gak senang jika masalahnya dianggap remeh. Apalagi jika bagi mereka masalah tersebut adalah hal yang sangat rumit. 

Supaya gak terbiasa menyepelekan masalah orang lain, kamu perlu mencari tahu akar penyebabnya. Mungkin saja salah satu penyebabnya adalah berikut ini.

1. Gak mendengar ceritanya secara utuh

ilustrasi ngobrol (pexels.com/askarabayev)

Saat orang lain sedang curhat, ada baiknya kamu menjadi seorang pendengar yang setia. Gak usah main gadget, menonton televisi, atau bahkan sampai menyela omongannya. Biarkan dia menceritakan semua masalahnya hingga perasaannya lega. 

Ini akan membuat kamu lebih bisa melihat masalah itu tanpa menyepelekannya. Padahal, dia sedang berjuang habis-habisan untuk menghadapi masalah tersebut. 

2. Melihat permasalahan tersebut dari sudut pandang kamu saja

ilustrasi mengobrol (pexels.com/George Milton)

Menyepelekan masalah orang lain juga bisa jadi berasal dari kamu yang enggan melihat dari sudut pandang berbeda. Sebab, belum tentu apa yang menurutmu mudah diatasi dirasakan serupa dengan orang lain.

Ibaratnya, jika kamu adalah ikan yang pandai berenang, jangan langsung menyudutkan semut yang tak bisa masuk ke air.
Cobalah melihat masalah tersebut dari sudut pandang si yang punya masalah. Maka kamu pasti akan mengerti kenapa bagi dia urusan itu sangat rumit dan susah diatasi. 

3. Merasa berhak membandingkan masalahmu dengan yang dia rasakan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Masalah orang lain juga bisa dengan mudahnya disepelekan jika kamu terus merasa berhak untuk membandingkannya. Hanya karena kamu merasa masalah yang dihadapi lebih besar dan rumit, bukan berarti kamu boleh membanding-bandingkan seperti itu, ya. Itu namanya kamu adalah orang yang gak peka. 

Situasi orang berbeda. Cara berpikirnya juga berbeda, sehingga besar kecilnya suatu masalah itu juga tergantung dari masing-masing orang. Terus membandingkan dan malah merasa sebagai yang paling punya banyak masalah gak akan bikin kamu dikasihani orang lain, lho. 

4. Gak mau memahami kondisi orang yang bersangkutan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Gak mau memahami kondisi orang lain karena menganggap orang tersebut mampu melewati masa-masa berat dalam hidupnya hanya akan membuat kamu terlihat cuek dan gak peduli. Padahal, siapa tahu orang tersebut ternyata membutuhkan kepedulianmu. Cobalah untuk berusaha memahami agar kamu juga mendapat perlakuan yang sama suatu saat nanti. 

Sebab, apa yang kamu tanam itulah yang akan dituai. Bagaimana kamu memperlakukan orang lain, akan kembali ke dirimu juga nantinya. 

5. Minim empati dan kurangnya rasa peduli

Ilustrasi mengobrol. (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jangan sampai kamu jadi orang seperti pada poin satu ini. Kurangnya empati pada orang lain bisa menyebabkanmu gampang menyepelekan masalah siapa pun. Seakan-akan kamu sendiri akan mampu menghadapi masalah yang serupa. Padahal, tentu jawabannya belum pasti. 

Masalah setiap orang itu berbeda-beda. Tergantung dengan kemampuannya masing-masing. Apa yang kamu anggap remeh itu belum tentu mudah bagi orang lain untuk melaluinya. 

Jadi, jangan menyepelekan dengan mudahnya jika kamu sendiri belum melihat situasi orang tersebut secara utuh. Apa yang sudah dia lalui hingga saat ini mungkin sangat berat, sehingga apa pun masalah yang datang terasa semakin menghimpit dadanya. Yuk, bersikap lebih simpati pada masalah orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us