Beberapa bulan terakhir, setiap orang dihadapkan pada wabah yang memaksa mereka buat tetap tinggal di rumah. Pengalaman ini bagi sebagian besar orang begitu menyiksa karena aktivitas sehari-hari makin dibatasi.
Ada yang pasrah sama keadaan sampai menyerah, ada pula yang tetap produktif di tengah situasi yang serba gak pasti. Nah jika kamu merasa seperti segala hal terlihat kian abu-abu, ini lima pesan tersembunyi dari ketidakpastian kala pandemik yang perlu kamu tahu.
Tetap tenang di kala pandemik terdengar utopis bagi kamu yang pada kenyataannya masih harus berjuang menerima yang terjadi. Kamu yang sudah lelah, gak tahu mau apa lagi karena orang lain juga mengalami hal yang sama.
Namun, tahukah kamu satu hal yang membedakan kamu dengan mereka yang memilih bertahan? Kemampuan menyesuaikan diri jadi kunci utama karena hanya dengan ini, kamu bisa berdamai sama perubahan di luar kontrol kamu.
Setiap orang punya rumah yang bisa dikunjungi ketika mereka sedang disudutkan dunia, begitu pula dengan dirimu. Rumah dapat berbentuk apa saja, mulai dari keluarga, pasangan, hingga dirimu sendiri dengan nilai-nilai yang kamu pegang selama ini.
Dengan adanya pandemik, kamu jadi tahu orang-orang yang benar-benar peduli dan tetap bersedia berada di sisi. Mereka yang layaknya rumah, tempat ternyaman untuk berbagi suka duka dan canda tawa bersama.
Mereka seperti bilang padamu, "Ayo jalan sama-sama, pelan-pelan gak apa-apa karena nanti juga sampai kalau tiba waktunya." Apabila telah menemukan relasi rumah ini, kamu punya bekal buat berdampingan dengan situasi yang penuh ketidakpastian seperti sekarang.
Akan selalu ada orang-orang yang memanfaatkan keadaan hingga menghancurkan yang lebih lemah karena situasi wabah. Namun, hidupmu terus berlanjut terlepas dari hiruk-pikuk dunia luar yang kerapkali di luar nalar.
Keterbatasan bukan lagi masalah berarti atau jadi alasan dirimu buat menyerah dan menyerang yang lain. Kegiatan dan pertemuan yang serba dibatasi ini justru membuatmu berlatih lebih kreatif agar bisa berkompetisi dengan yang lain.
Dengan adanya pandemik, mau gak mau kamu melatih diri agar lebih kalem dalam menghadapi tekanan dari luar. Ada aspek lain dalam hidupmu yang terus meningkat bila kamu pandai melihat peluang itu.
Misalnya, bila dahulu kamu cepat menyerah saat melihat jalan buntu, sekarang bahkan kamu dapat membuat rute atau jalan pendakian sendiri. Karena seperti kata pepatah kuno, kamu tahu masih banyak pintu terbuka jika satu pintu yang kamu datangi tertutup. Bukan hanya hatimu yang makin lapang, sudut pandangmu makin luas sehingga mudah melihat alternatif lain ketika terhimpit keadaan sulit.
Pernah gak selama pandemik ini kamu merefleksikan diri? Renungan tentang hal-hal yang sudah kamu lalui, kegagalan, pencapaian, dan arah yang kamu ambil buat masa depan. Dengan adanya pandemik kamu mulai membuat rencana yang makin matang, bukan dari apa-apa serba kebetulan atau hanya menjalani yang sudah ada.
Kamu sekarang bisa melihat sekaligus memilih tantangan seperti apa yang akan kamu hadapi. Dan kabar baiknya, orang-orang yang berhasil adalah mereka yang tahu tujuan dan telah menentukan prioritas mana yang harus dilakukan.
Jangan mau diremehkan sama keadaan karena kamu pemegang kendali atas dirimu. Fokus saja sama hal-hal yang bisa kamu lakukan sekarang meski kamu bahkan gak tahu gambaran prediksi satu hari ke depan. Karena dari ketidakpastian ini, kamu belajar membuat hal rumit jadi lebih sederhana dengan kebijaksanaanmu.