Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pikiran Buruk tentang Uang Ini Wajib Dihilangkan, Bikin Hidup Susah!

ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Alexander Mils)
ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Alexander Mils)

Uang sebagai media dalam aktivitas jual beli di masa kini. Dengan begitu, bisa memenuhi kebutuhan hidup seseorang. Setidaknya, mencegah diri dari kelaparan. Kehadiran uang ini tentu patut disyukuri keberadaannya.

Namun, ada saja beberapa orang yang membenci uang. Seolah-olah penyebab karakter seseorang berubah menjadi buruk itu karena uang. Uang pun menjadi tersangka dalam kasus ini. Bukankah ini malah jadinya tidak bersyukur?

Nah, di bawah ini ada beberapa kalimat yang paling umum didengar mengenai buruknya uang. Padahal gak selamanya uang buat sengsara. Kira-kira apa saja ya? Langsung simak, yuk! Sekalian ubah mindset.

1. Cari uang itu susah

ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Annie Spratt)
ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Annie Spratt)

Memang benar, uang itu tak semudah dibayangkan seperti dedaunan yang tumbuh dengan lebat di pohon. Seperti kata pepatah, you are what you think, jika kamu berkeyakinan susah maka kesusahan pula yang melanda tapi jika berkebalikan, kamu pun akan mendapat kemudahan.

2. Uang membuat boros

ilustrasi cewek yang sedang berbelanja (unsplash.com/freestocks)
ilustrasi cewek yang sedang berbelanja (unsplash.com/freestocks)

Adanya uang memudahkan untuk berbelanja kebutuhan sehingga bisa beraktivitas. Lalu apa dampak negatifnya jika itu menunjang kebutuhan hidup? Menghabiskan uang untuk hal-hal baik rasanya tidak masalah, bukan? Uang bisa dibelanjakan untuk investasi di dunia maupun di akhirat.

Ada banyak cara dalam mempelajari keuangan sehingga bisa hidup secara seimbang. Apalagi ditambah dengan smartphone yang telah menyajikan berbagai artikel bagaimana cara mengatur keuangan. Oleh karena itu, manfaatkanlah selagi ada.

3. Uang itu jahat, membuat seseorang menjadi egois dan banyak masalah

ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Travis Essinger)
ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Travis Essinger)

Kalimat ini sangat umum bagi kebanyakan orang. Jika selalu beranggapan bahwa uang itu jahat, hati-hati, kamu akan menjadi kesulitan dalam keuangan. Keyakinan seperti ini bersifat abstrak, hanya melihat dari luar. Memang menjadi trauma jika pernah mengalami hal yang buruk dengan orang kaya sehingga menciptakan keyakinan seperti itu.

Tapi perlu diingat, uang tidak mempunyai kesalahan karena hanya alat. Yang perlu disalahkan adalah si pengguna. Ada banyak hal baik bisa dilakukan dengan uang, misal membantu seseorang saat kesusahan. Uang tidak hanya sebagai ukuran kekayaan tetapi kekuatan tambahan untuk berbuat baik di dunia.

4. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin

ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Sharon McCutcheon)
ilustrasi orang memegang uang (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Keyakinan seperti ini membatasi kemampuan untuk mengendalikan masa depan keuangan. Akhirnya, susah bergerak. Lalu menyerah dengan nasib. Meyakini bahwa nasib keuangan telah disegel oleh orang lain.

Itu bisa menjadi penghalang untuk menjalani kehidupan yang serba cukup. Padahal miskin dan kaya itu bukan terletak pada harta. Hal ini karena jika dibandingkan masih ada yang lebih.

5. Uang tidak begitu penting dalam kehidupan

ilustrasi orang membakar uang (unsplash.com/Jp Valery)
ilustrasi orang membakar uang (unsplash.com/Jp Valery)

Percayalah, jika mempunyai keyakinan cukup kuat bahwa uang itu tidak penting maka uang tidak akan pernah menjadi bagian dalam kehidupan. Uang akan semakin menjauh.

Akhirnya, kesulitan dalam memenuhi kebutuhan untuk hidup. Bukankah tangan di atas jauh lebih baik daripada di bawah? Ingat pula bahwa Tuhan mendengar segala prasangka umat-Nya.

Sekali lagi, uang adalah media netral. Manfaatnya menjadi berubah tergantung pada si pengguna. Jika kamu menghasilkan uang dan menggunakan kekayaan itu untuk memberi pengaruh positif pada hidup pribadi dan orang lain, bukankah itu perbuatan yang luar biasa?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us