Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Buku tentang Berdamai dengan Duka

cuplikan ilustrasi buku Cry, Heart, But Never Break (enchantedlion.com)
cuplikan ilustrasi buku Cry, Heart, But Never Break (enchantedlion.com)
Intinya sih...
  • Buku bisa menjadi media untuk berdamai dengan duka.
  • Rekomendasi buku tentang berdamai dengan duka bisa kamu baca untuk memperluas sudut pandang tentang duka dan makna kematian.
  • Novel grafis juga bisa membantu anak-anak memahami tentang makna kematian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berdamai dengan duka merupakan proses yang tidak mudah. Setiap orang memiliki durasi waktu yang berbeda-beda untuk bisa berdamai, menerima, dan melepaskan. Tak jarang pula ada seseorang yang terus berduka seumur hidupnya. Tentu saja kita semua yang sedang mengalami kehilangan akan mencari berbagai cara untuk bisa berdamai dan melanjutkan hidup.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku. Sebuah buku akan memberikan pandangan baru dan kisah-kisah tentang kedukaan yang belum pernah kita dengar atau justru memiliki kemiripan dengan apa yang sedang dialami. Jika kamu berminat menemukan kedamaian dengan membaca buku, lima rekomendasi buku tentang berdamai dengan duka berikut bisa menjadi daftar bacaanmu.

1.Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring–Andreas Kurniawan

ilustrasi sampul buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring (gpu.id)
ilustrasi sampul buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring (gpu.id)

Buku ini merupakan kategori buku non fiksi dengan tema self help dan psychology. Ditulis oleh Andreas Kurniawan dalam 210 halaman yang terbit pertama kali pada tahun 2023. Salah satu buku yang layak dibaca karena berisi tentang memoir sang penulis dalam memaknai kehilangan.

Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring mengisahkan tentang seorang psikiater yang kehilangan ayah dan anak. Ini merupakan cerita tentang bagaimana sang psikiater memaknai duka dan kepergian. Buku yang menyebutkan bahwa proses berduka setiap orang itu berbeda dan tidak perlu membandingkan dengan duka orang lain.

2.Kitchen–Banana Yoshimoto

ilustrasi sampul buku Kitchen (amazon.in)
ilustrasi sampul buku Kitchen (amazon.in)

Terbit pertama kali pada tahun 1988, Kitchen merupakan salah satu karya sastra Jepang yang membahas tentang duka. Ditulis oleh Banana Yoshimoto dalam 160 halaman. Novel ini berisi tentang cinta, tragedi, ibu, dan dapur.

Tokoh utamanya merupakan dua perempuan muda dengan penggambaran persepsi mereka tentang kehidupan dan kematian. Sebuah proses tentang menghadapi kehilangan. Kemudian jawaban atas pertanyaan, dapatkah memasak membantu menghadapi kehilangan?

3.Serangkai–Valerie Patkar

ilustrasi sampul buku Serangkai (goodreads.com)
ilustrasi sampul buku Serangkai (goodreads.com)

Dalam 400 halaman, Valerie Patkar menulis sebuah novel tentang romansa, drama, keluarga, dan kesehatan mental. Serangkai terbit pertama kali pada tahun 2021. Karya ini ditulis dalam dua sudut pandang dari dua karakter utama.

Sebuah kisah tentang dua orang yang sama-sama memiliki luka di kehidupannya. Meskipun alurnya ditulis dengan maju mundur, novel ini tetap nyaman untuk dibaca. Serangkai akan menjadi sebuah perjalanan menerima kehilangan.

4.Things Left Behind–Kim Sae-Byoul, Jeon Ae Won

ilustrasi sampul buku Things Left Behind (gpu.id)
ilustrasi sampul buku Things Left Behind (gpu.id)

Genre non fiksi lain yang juga membahas tentang duka adalah Things Left Behind. Buku ini ditulis oleh Kim Sae-Byoul dan Jeon Ae Won. Pertama kali terbit pada tahun 2021 dalam 222 halaman.

Things Left Behind menceritakan tentang pengurus barang peninggalan orang-orang yang sudah meninggal. Ada beragam kisah yang diceritakan di balik berbagai kematian. Buku ini juga telah diadaptasi dalam sebuah drama Korea yang berjudul Move to Heaven.

5.Cry, Heart, But Never Break–Glenn Ringtved, Charlotte Pardi

ilustrasi sampul buku Cry, Heart, But Never Break (enchantedlion.com)
ilustrasi sampul buku Cry, Heart, But Never Break (enchantedlion.com)

Berbeda dengan deretan rekomendasi sebelumnya, Cry, Heart, But Never Break merupakan sebuah novel grafis. Ditulis oleh Glenn Ringtved dan Charlotte Pardi sebagai ilustratornya. Hanya terdiri dalam 30 halaman, novel grafis ini disusun memang untuk bacaan anak-anak.

Mengisahkan tentang empat bersaudara yang mencoba untuk mencegah kematian merenggut nenek mereka yang sakit parah. Kematian mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa semua hal di dunia ini diciptakan secara berpasangan. Seperti siang dan malam ataupun kesenangan dan kesedihan. Begitu pula dengan kehidupan dan kematian. Keduanya harus diterima bersama. Karya ini akan membantu anak-anak memahami tentang kematian.

Tentu saja bukan berarti dengan membaca buku semua kedukaanmu akan selesai dan membuatmu dengan mudah melanjutkan hidup. Tetapi setidaknya, rekomendasi buku tentang berdamai dengan duka bisa menemanimu, memberikan validasi perasaanmu, dan membuatmu merasa bahwa kamu tak sendirian. Berdamai dengan duka memang bukan hal yang mudah, maka dari itu kamu tidak perlu terburu-buru. Adakalanya untuk tidak masalah menikmati duka itu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aruna Mufida
EditorAruna Mufida
Follow Us