5 Reminder bagi yang Memasuki Usia 30, Jangan Cemas!

Pengalaman hidup setiap orang tak mungkin sama. Kesempatan yang diperoleh pun pasti berbeda. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain tak akan pernah ada habisnya.

Saat kamu merasa insecure dengan pencapaian orang lain, ingatlah bahwa kamu pun telah melewati banyak tantangan seumur hidupmu. Yang apabila orang lain menjalaninya, belum tentu dapat melewatinya sebaik yang telah kamu lakukan. Entah apapun yang ada di masa lalu, sangat penting bagimu untuk dapat memaafkan diri sendiri dan mengapresiasi hal-hal yang berhasil kamu lalui.

Karena dengan begitu langkahmu menjadi semakin ringan untuk menjalani hari esok dengan penuh semangat. Cobalah hargai dirimu atas segala yang telah ia kerjakan. Hadapi hari esok dengan semangat dan jiwa yang baru. 

Seseorang akan terus menyesal apabila ia terus melihat masa lalunya. Pun juga akan terus merasa khawatir terhadap apa yang belum pernah terjadi jika ia terlalu banyak mencemaskan masa depan. Untuk itu, cobalah nikmati hari ini.

Lakukan yang terbaik di hari ini untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi di masa lalu dan mengusahakan yang terbaik untuk masa depan. Cobalah untuk menerapkan konsep hidup live in the moment. 

Dilansir Positive Psychology, ada beberapa cara untuk sepenuhnya hadir dan hidup di masa sekarang alias live in the moment. Salah satunya dengan cara membiasakan diri berjalan kaki. Sebab dengan berjalan kaki, kamu dapat meningkatkan kesadaran akan dirimu sendiri dan menyadari betul apa yang ada di sekitarmu. Selain itu, berjalan kaki juga bisa menurunkan stres, menyehatkan jantung serta memperbaiki suasana hati. Patut kamu coba!

Mengevaluasi hal-hal yang membuatmu stuck alias merasa tak bisa berkembang adalah sesuatu yang baik. Kurangi perasaan tak enak yang justru membuatmu jadi seperti berjalan di tempat. Kamu berhak mengeliminasi hal-hal buruk yang membuatmu tak bisa menjadi lebih baik.

Entah itu kebiasaan buruk yang sudah terlanjur kamu adopsi atau bahkan toxic relationship. Saat hendak memasuki usia 30, cobalah untuk fokus pada apa yang benar-benar menjadi tujuan hidupmu. Jika ada yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kamu pegang atau bahkan merusak kesehatan fisik dan mental, jangan ragu untuk memperbaiki atau bahkan mengeliminasinya. 

Kedewasaan memang tak hanya ditentukan dari angka usia seseorang. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang. Namun umumnya, usia 30 ialah usia dewasa yang telah matang untuk berkata dan bertindak dengan bijak. 

Jika sebelumnya kamu masih sering menggantungkan pilihan hidupmu pada orang lain, maka mulai sekarang jadilah pribadi yang independen. Buatlah keputusan hidup dengan bijak. Karena keputusan hidup yang kamu ambil di usia 30 bisa jadi berdampak besar pada tahun-tahun berikutnya hingga kamu memasuki usia yang lebih matang. 

Keluarga, sahabat, pasangan atau kerabat lainnya yang selalu ada saat kamu membutuhkannya adalah harta yang paling berharga. Jangan lupa untuk mensyukurinya dan rawat dengan baik hubungan tersebut. 

Memang betul seiring bertambahnya usia, circle pertemanan bisa jadi semakin kecil. Untuk itu kamu perlu menjaga kualitasnya agar hubungan sosialmu tetap terjaga dengan baik. Sebab rezeki itu banyak bentuknya. Dikelilingi oleh orang-orang yang baik juga merupakan salah satunya. 

Jika usia 20-an ialah masa-masa yang penuh dengan hirup pikuk khas anak muda, maka usia 30-an pun tetap bisa jadi masa-masa yang penuh dengan kebahagiaan. Terus lakukan yang terbaik, kurangi rasa cemas dan ubah perasaan khawatirmu menjadi doa yang menenangkan. Untuk itu, selamat memasuki usia 30 dan tetap semangat!