Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua pria (pexels.com/Felicity Tai)
ilustrasi dua pria (pexels.com/Felicity Tai)

Kewaspadaan terhadap orang-orang di sekitarmu penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Kamu tak perlu mencurigai semua orang dan menjadi paranoid. Namun, jangan pula terlalu mudah memercayai mereka.

Tetaplah mengingat bahwa perilaku semua orang didorong oleh kebutuhan dan keinginan. Sebisa mungkin kamu harus melihat melampaui apa yang mereka lakukan. Kamu sebaiknya dapat membaca motivasi aslinya. Kelima sikap orang ini mengharuskanmu lebih waspada.

1. Terus menekanmu untuk menyingkirkanmu

ilustrasi tertekan (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Ketika kamu merasa tertekan di kantor misalnya, cermatlah dalam mengidentifikasi penyebabnya. Apakah semata-mata karena tugasnya jauh lebih banyak daripada bayanganmu? Ataukah sepertinya ada orang yang sengaja bikin mentalmu tertekan?

Ada perbedaan di antara keduanya. Saat ada orang di kantor yang tidak menyukaimu dan ingin menyingkirkanmu dengan cara menekan, yang susah bukan tugas-tugasnya. Akan tetapi, sikapnya yang menyulitkan urusan-urusanmu.

2. Baik tapi ternyata ada maksudnya

ilustrasi percakapan (pexels.com/August de Richelieu)

Kebaikan yang hanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai maksud pribadi juga patut diwaspadai. Niatnya yang asli boleh jadi cenderung merugikanmu. Misalnya, seseorang yang sengaja mendekatimu agar kamu meloloskan keinginannya.

Keinginan itu bukan sesuatu yang baik. Bila kamu menurutinya, itu juga berisiko buatmu. Jangan luluh oleh kebaikan yang seperti ini. Kamu tidak perlu tiba-tiba bersikap kasar padanya. Cukup miliki ketegasan saat ia menyatakan keinginannya yang sesungguhnya.

3. Berusaha memanipulasimu dengan cerita menyedihkan

ilustrasi curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Biasanya cara ini dilakukan oleh orang yang tahu betapa mudahnya kamu berempati. Dia juga sangat mengerti tentangmu yang suka menolong. Ia bermaksud memanfaatkan kebaikanmu untuk kepentingannya sendiri.

Jadilah dia mengarang atau melebih-lebihkan cerita supaya kamu kasihan. Contohnya, ketika dia ingin mendapatkan pinjaman uang. Sekalipun keperluannya tidak urgen, dia mengarang cerita agar kamu mau mengeluarkan uang. Namun, ternyata uang itu dipakai buat hal-hal lain. 

4. Memfitnah kamu

ilustrasi pria sedih (pexels.com/Yan Krukau)

Sekali saja seseorang pernah memfitnahmu, kamu harus sangat berhati-hati padanya. Perbuatannya amat jahat. Ada kemungkinan suatu saat dia akan mengulanginya.

Pada fitnahnya yang pertama, kamu perlu melakukan perlawanan yang sengit. Namun, tetap kontrol emosimu dan melawanlah dengan cerdas. Tujuan perlawananmu semata-mata membuktikan bahwa dia sudah memfitnahmu.

5. Sikapnya di depan dan di belakangmu berbeda

ilustrasi raut sebal (pexels.com/Utopix Pictures Pictures)

Jika perbedaan sikapnya ialah ketus di depanmu tetapi di belakangmu malah kerap menyanjung, tentu bukan masalah. Barangkali dia cuma gengsi untuk mengakui kebaikan atau keunggulanmu. Jika sebaliknya, ini yang wajib diwaspadai.

Perkataan buruknya tentangmu sama saja dengan menimbulkan fitnah. Kalau kamu mendengar dari orang lain tentang sifatnya yang bermuka dua, periksa kebenarannya. Jika benar, kamu bisa langsung menembak teman yang bermuka dua dengan pertanyaan, "Mengapa kamu melakukannya padaku? Apakah ada masalah di antara kita?"

Orang asing bukan satu-satunya ancaman untukmu di dunia ini. Orang-orang di sekitarmu juga dapat sama bahayanya. Terlebih mereka tahu banyak tentangmu dan kamu terlalu memercayai mereka. Tetaplah berhati-hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team