Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang wanita dan seorang pria (Pexels.com/SHVETS production)
Ilustrasi seorang wanita dan seorang pria (Pexels.com/SHVETS production)

Intinya sih...

  • Komunikasi pasif agresif dapat merugikan kesehatan mental dan hubungan jangka panjang
  • Ciri-ciri komunikator pasif-agresif antara lain sindiran, sinyal lewat sikap, dan sabotase halus
  • Komunikator pasif agresif sering menyamarkan kritik dalam humor supaya bisa menghindari konfrontasi langsung

Pernah gak, sih, kamu ngobrol sama seseorang, tapi pulangnya justru malah merasa capek secara emosional? Atau kamu merasa dia ngomongnya ‘baik-baik aja’, tapi vibes-nya kayak menyindir? Bisa jadi kamu baru aja ketemu sama orang pasif agresif. Ini bukan soal drama-dramaan, tapi tentang cara orang menyampaikan emosi atau ketidaksetujuannya secara tidak langsung—dan sering kali menyebalkan, bikin kamu overthinking, bahkan mempertanyakan dirimu sendiri.

Gaya komunikasi pasif agresif ini bisa muncul di mana aja; di lingkungan kerja, tongkrongan, bahkan keluarga. Masalahnya, karena sifatnya yang gak langsung, kita sering gak sadar sedang jadi targetnya. Padahal dampaknya bisa serius, terutama buat kesehatan mental dan relasi jangka panjang. Nah, biar kamu lebih peka dan bisa pasang batasan yang sehat, yuk, kenali lima tanda orang pasif agresif!

Editorial Team

EditorAfifah

Tonton lebih seru di