Semua orang mau hidupnya maju. Punya kondisi finansial berlimpah, pasangan yang cinta, atau keluarga harmonis. Namun, semua itu akan sulit terwujud, kalau kamu punya mental sebagai korban, atau victim mentality.
Victim mentality sebaiknya kamu hindari, karena bisa menghambat kemajuan hidup. Untuk itu, kenali tanda-tandanya, supaya kalau kamu ternyata punya cara pandang demikian, bisa segera diubah. Yuk, ikuti pembahasannya!
Hubungan percintaanmu kandas, yang disalahkan mantan, karena dianggap sama sekali gak mau mengerti dirimu. Teman-teman menjauh, merasa kalau kamu di-bully, padahal, mereka bersikap seperti itu karena sudah gak tahan dengan perilakumu.
Setiap kejadian gak menyenangkan yang terjadi, selalu yang salah adalah orang lain, atau faktor eksternal. Kamu gak merasa perlu melakukan evaluasi, bahwa bisa seperti itu, karena ulahmu sendiri.
Bergaji kecil yang disalahkan orangtua, karena mereka bukan kalangan berada, menyebabkan kamu hidup susah. Sehingga gak bisa kuliah, akhirnya dapat kerja dengan gaji seadanya. Ketika ada yang memberi saran untuk cari tambahan atau mencari kerja lain yang gajinya lebih besar, keluar, deh, seribu satu alasan, kenapa hal itu gak mungkin bisa kamu lakukan.
Tiap kali mengalami kesulitan, kamu seolah-olah tak berdaya. Padahal, setiap orang sudah Tuhan beri potensi, dan sebenarnya kamu punya power untuk mengubah nasib.
Namun, kamu lebih nyaman untuk merasa pasrah dan meyakini, semua itu sudah takdir. Gak harus kerja keras, soalnya!
Kamu sering menyalahkan Tuhan perihal kejadian-kejadian tak terduga, yang membuat rencanamu berantakan. Menuduh bahwa Tuhan sengaja menciptakan kondisi tersebut, karena Dia ingin melihatmu menderita.
Cara pandangmu begitu self-centered, sampai gak menyadari, bahwa semua orang, bahkan yang makmur sekalipun, punya perjuangannya masing-masing. Tuhan itu sudah Maha Adil, memberikan tiap orang ujian, sesuai dengan kemampuan mereka. Masalahnya, orang tersebut bisa menyikapinya dengan bijaksana, atau tetap kekanak-kanakan, dengan menyalahkan Tuhan?
Dikasih saran dengan lembut, alasannya banyak. Intinya, gak mau dipakai. Tapi, yang dikeluhkan itu-itu saja dari dulu. Gak ada perubahan sama sekali.
Apalagi dikasih kritikan. Wah, langsung, deh, berpikir yang bukan-bukan. Dibilangnya kamu dimusuhi, dia iri hati, dia gak senang denganmu, dan banyak pemikiran negatif lain.
Orang yang maju dalam hidupnya, ketika ditimpa masalah, akan berusaha mencari solusi. Mungkin sesekali mengeluh, karena namanya manusia, pasti pernah merasakan lemah. Tapi, hal itu gak dilakukan terlalu lama. Pikiran mereka langsung fokus pada aksi untuk menyelesaikannya.
Beda dengan pemilik victim mentality. Mengeluh sudah jadi hobi. Ada rasa nikmat dengan mengasihani diri sendiri. Kamu merasa 'berhak' untuk merasa lemah. Karena kamu di sini adalah korban dari kejamnya semesta.
Memelihara mental seperti itu, gak akan membuat hidupmu berkembang. Karena tiap ada masalah yang harusnya bisa jadi sarana untuk menempa diri, dan melatih mentalmu jadi lebih matang, gak kamu manfaatkan. Sibuk menyalahkan sana-sini.
Yuk, cepat sadar dan ubah diri. Latih dirimu, untuk mulai berpikir masalah itu bukan hukuman, melainkan tes yang mesti kamu lewati, kalau ingin kehidupanmu naik level. Pasti bisa!