Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sebenarnya Sudah Overachiever tapi Gak Menyadarinya

ilustrasi overachiever (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi overachiever (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kadang, orang yang paling sibuk justru gak sadar kalau dirinya udah melangkah lebih jauh dibanding sekitarnya. Bukan karena sombong atau gak peka, tapi karena saking fokusnya mengejar target, sampai lupa ngaca sebentar buat lihat sejauh apa progres yang udah dicapai.

Dalam dunia kerja atau kuliah, banyak yang merasa masih belum cukup, padahal diam-diam sudah overachiever. Nah, ini yang sering bikin banyak orang ngerasa gagal padahal kenyataannya mereka justru lagi ngebut di jalur yang benar.

Kalau kamu sering merasa semua kerja kerasmu biasa aja dan kayaknya orang lain selalu lebih hebat, bisa jadi kamu salah satu dari mereka yang gak sadar kalau udah overachiever. Tanpa sadar, kamu jadi terlalu keras sama diri sendiri dan lupa buat apresiasi setiap langkah yang udah dilalui.

Sekarang, yuk coba cek bareng-bareng, siapa tahu kamu sebenarnya udah jadi overachiever tapi gak ngeh.

1.Kamu merasa gak pernah cukup produktif

ilustrasi merasa gak cukup produktif (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi merasa gak cukup produktif (pexels.com/Yan Krukau)

Punya jadwal padat setiap hari, bahkan akhir pekan pun kepikiran kerjaan, tapi tetap aja merasa kurang produktif? Ini sering jadi tanda paling halus dari overachiever. Orang yang udah terbiasa perform tinggi biasanya mulai mebentuk standar baru buat dirinya sendiri. Jadi meskipun dari luar kelihatan super sibuk dan aktif, di dalam hati tetap merasa harus bisa lebih. Rasa kurang puas ini bukan karena gak bersyukur, tapi karena kamu udah terbiasa ngasih 120% dalam setiap hal.

Kalau kamu sering bikin to do list panjang dan tetap merasa belum cukup meski sudah selesai semua, itu juga indikator jelas. Kamu bukan sekadar ambisius, tapi udah masuk kategori overachiever. Tanpa disadari, kamu terus-menerus mendorong diri buat lebih baik, bahkan di saat orang lain sudah cukup. Tapi, penting juga untuk tahu batasnya dan kasih ruang buat istirahat. Overachiever tetap butuh recharge biar gak burnout.

2.Sering merasa gagal padahal hasilmu udah bagus banget

ilustrasi merasa gagal (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu mungkin pernah dapet nilai A, berhasil menyelesaikan proyek lebih cepat dari deadline, atau bahkan dapet pujian dari atasan. Tapi anehnya, semua itu terasa kurang. Rasanya kayak ada yang masih belum sempurna, masih bisa lebih bagus. Nah, ini bisa jadi tanda kalau kamu udah overachiever. Sebab, orang dengan mindset seperti ini sering menuntut kesempurnaan dari dirinya sendiri, bahkan lebih dari apa yang diminta orang lain.

Kamu juga mungkin suka ngebandingin diri sama orang yang kamu anggap lebih hebat. Padahal faktanya, apa yang udah kamu raih itu udah luar biasa. Tapi karena kamu punya standar tinggi yang terus naik, kamu jadi gak pernah puas. Ini bisa jadi hal baik, tapi juga rawan bikin kamu capek sendiri. Jadi, penting buat belajar bilang ke diri sendiri kalau cukup itu bukan berarti berhenti, tapi tahu kapan harus berhenti nuntut berlebihan.

3.Kamu sering jadi tempat curhat orang lain soal target dan motivasi

ilustrasi menjadi tempat curhat orang lain (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi menjadi tempat curhat orang lain (pexels.com/cottonbro studio)

Pernah sadar gak kenapa teman-teman kamu sering banget cerita soal ambisi mereka, curhat tentang tujuan hidup, atau minta semangat buat menyelesaikan sesuatu? Bisa jadi karena mereka melihat kamu sebagai sosok yang disiplin, konsisten, dan keliatan punya arah. Ini pertanda jelas kalau kamu dianggap punya pencapaian yang patut dicontoh. Orang lain melihat kamu sebagai inspirasi, meskipun kamu sendiri mungkin gak merasa seperti itu.

Kadang kamu bingung sendiri kenapa orang bisa menganggap kamu motivator, padahal kamu juga sering merasa ragu sama diri sendiri. Justru dari situ kelihatan, kalau kamu udah berjalan lebih jauh daripada yang kamu kira. Orang-orang gak akan datang buat cari semangat dari seseorang yang hidupnya amburadul. Kalau kamu sering jadi sumber semangat buat sekitar, mungkin udah waktunya kamu juga ngasih semangat yang sama ke diri sendiri.

4.Kamu punya banyak pencapaian tapi jarang kamu ceritakan

ilustrasi pencapaian (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pencapaian (pexels.com/Anna Shvets)

Orang yang benar-benar overachiever biasanya gak banyak pamer. Bukan karena gak bangga, tapi karena fokusnya bukan di validasi dari orang lain. Kamu mungkin lebih suka merayakan kemenangan kecil sendirian atau bahkan skip perayaan sama sekali. Hal ini bisa bikin kamu gak sadar bahwa kamu udah mencapai banyak hal yang sebenarnya layak diapresiasi.

Kadang kamu merasa gak nyaman kalau harus cerita soal pencapaian karena takut dianggap sombong. Tapi justru ini bisa jadi tanda kuat kalau kamu punya standar yang tinggi dan terus melaju tanpa perlu sorotan. Coba deh sesekali liat ke belakang, buka folder sertifikat, atau baca ulang feedback dari orang lain.

Kamu bakal kaget sendiri seberapa banyak hal yang udah kamu lewati dan raih. Itu bukan hal kecil, itu validasi nyata yang kamu mungkin abaikan terlalu lama.

5.Kamu punya ketakutan ekstra kalau sampai gagal

ilustrasi takut gagal (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi takut gagal (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bukan takut gagal dalam arti takut dicap buruk, tapi lebih ke rasa bersalah luar biasa kalau sampai kecewain diri sendiri. Overachiever cenderung punya rasa tanggung jawab yang besar banget sama setiap tugas yang diambil. Jadi ketika ada satu hal yang gak sesuai ekspektasi, kamu bisa kepikiran berhari-hari, bahkan sampai mempertanyakan kemampuan sendiri.

Ketakutan kayak gini sering bikin kamu overthinking dan mikir segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Padahal kenyataannya, gak semua hal bisa dikontrol sepenuhnya. Tapi karena kamu punya kebiasaan kasih performa terbaik, kamu jadi susah nerima kalau hasilnya gak maksimal. Justru dari sini kamu bisa sadar, bahwa dorongan buat terus sukses itu bukan karena tekanan luar, tapi karena kamu sendiri udah terbentuk jadi pribadi yang terbiasa memberikan lebih dari yang diharapkan.

Setelah melihat lima tanda di atas, mungkin kamu mulai ngeh bahwa sebenarnya kamu udah melangkah sejauh itu. Jadi kalau selama ini kamu merasa belum cukup, coba pikir lagi mungkin kamu cuma belum sempat berhenti sejenak buat sadar betapa jauhnya kamu udah melangkah.  Gak semua orang bisa melihat seberapa luar biasanya kamu karena kamu sendiri terlalu fokus buat terus maju. Tapi hari ini, coba kasih waktu sebentar buat diri kamu sendiri, duduk santai, dan akui bahwa kamu udah melakukan yang terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us