5 Tanda Kamu sedang Mengejar Kebahagiaan dengan Standar Orang Lain

28 Mei 2021, 10:23 WIB

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/fauxels)

Saat ini, kita cenderung hidup di zaman dimana standar hidup 'ideal' ditentukan oleh apa yang menjadi kebiasaan di masyarakat. Sebagai contoh, adalah adanya aturan gak tertulis soal usia 'ideal' untuk menikah. Kemudian, pernikahan yang bahagia haruslah yang dilengkapi dengan keberadaan anak.

Gak cuma itu, bahkan urusan pekerjaan dan penghasilan pun gak luput dari beberapa aturan 'ideal' yang seolah ditentukan oleh masyarakat. Jika gak pandai dalam mengelola pola pikir dan keinginan, bisa-bisa kita akan terjebak dalam standar kebahagiaan yang salah tersebut. Ini, nih beberapa tandanya yang jangan sampai kamu miliki, ya.

1. Impian yang ingin kamu wujudkan gak autentik berasal dari dirimu sendiri

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/SCREEN POST)

Coba renungkan sejenak soal impian yang saat ini ingin sekali kamu wujudkan. Entah itu soal pekerjaan, karier, atau urusan asmara. Apakah itu semua benar-benar berasal dari keinginanmu sendiri? Kira-kira apa yang memotivasi kamu untuk memimpikan hal-hal itu? Jika memang berasal dari diri sendiri, maka selamat, itu artinya kamu gak sedang mengejar kebahagiaan dengan standar orang lain.

2. Kamu hanya merasa puas ketika mendapat pujian dari orang lain

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/Kampus Production)

Dalam proses untuk meraih impian tersebut, tentunya akan ada pencapaian-pencapaian kecil yang kelak akan mengantarkanmu pada keberhasilan. Apakah kamu merasa puas dengan pencapaian tersebut? Sejauh apa kamu mampu mengapresiasi dirimu sendiri? Atau, kamu hanya merasa puas dan bangga ketika ada yang memuji keberhasilanmu?

Wah, kalau memang pujian dari orang lain lah yang membuatmu bersemangat, maka sepertinya ada yang perlu dikoreksi nih. Nampaknya impianmu gak benar-benar murni berasal dari dirimu.

3. Gampang merasa kecewa ketika mendapat komentar negatif

ilustrasi orang merenung (Pexels.com/Paulina Zimmerman)

Mendapat komentar negatif memang bisa bikin siapa saja merasa kecewa dan down. Namun, jika kamu memang sedang mengejar sesuatu yang berasal dari dirimu sendiri, seberapa jahat pun komentar yang kamu dapat, semua itu gak akan terlalu mempengaruhi pemikiranmu. Kamu akan tetap dapat bangkit dan terus berusaha membuktikan kemampuanmu.

4. Mudah berganti-ganti tujuan dan impian

ilustrasi orang ngobrol (pexels.com/August de Richelieu)

Orang yang mengejar kebahagiaan dengan standar orang lain akan sangat gampang terpengaruh. Akibatnya, impian yang dimiliki pun gampang berubah-ubah. Dampaknya tentu akan terlihat ketika dia gak juga berhasil meraih satu pun impian tersebut. Jangan sampai kita jadi orang yang labil begini, ya.

5. Ketika gagal, kamu mudah banget menyerah dan susah menemukan motivasi untuk bangkit

ilustrasi orang sedih (pexels.com/Liza Summer)

Namanya menuju kesuksesan, pasti deh akan dihadapkan dengan kegagalan. Gak cuma sekali, bahkan sangat mungkin kita akan jatuh berkali-kali. Bagi mereka yang hanya mengikuti standar kebahagiaan orang lain, bangkit setelah mengalami kegagalan akan terasa sangat sulit. Itu karena motivasi yang dia miliki gak datang dari dirinya sendiri dan berasal dari orang lain.

Kita gak harus selalu mengikuti standar orang lain terutama dalam urusan kebahagiaan. Sebab, bahagia itu bisa kita ciptakan sendiri dan bisa berupa hal-hal yang sederhana. Justru, ketika kebahagiaan kita hanya berlandaskan apa yang menurut orang lain 'ideal', kita gak akan pernah benar-benar bahagia, lho. Yuk, benahi pola pikir lagi, guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.