5 Tanda Kamu Sedang Menjalani Kebahagiaan Palsu, Masih Suka Pamer!

Kebahagiaan merupakan dambaan setiap orang. Siapa sih di dunia ini yang gak ingin bahagia? Semua orang pasti berharap hidupnya selalu dilimpahi oleh kebahagiaan. Berbicara tentang kebahagiaan memang tidak ada habisnya, deh. Setiap orang punya persepsi masing-masing tentang definisi bahagia.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meraih kebahagiaan, entah itu dengan cara yang positif maupun cara-cara yang negatif. Tidak jarang pula seseorang menjalani kebahagiaan palsu, dari luar terlihat bergembira namun hatinya selalu diliputi kegelisahan. Berikut 5 tanda jika sebenarnya kamu tengah menjalani kebahagiaan palsu.
1. Memelihara perasaan iri

Perasaan iri seringkali muncul ketika kamu melihat orang lain dapat meraih kebahagiaan. Ada tetangga yang mampu merenovasi rumah, hatimu sudah terbakar. Ada teman yang baru saja naik jabatan, tiba-tiba hatimu merasa sakit dan tidak menyukai keberhasilan temanmu tersebut.
Ketika kamu masih menyimpan perasaan iri di lubuk hati, itu tandanya kamu tidak benar-benar bahagia. Rasa iri yang tertanam akan membuat hatimu selalu diliputi kegelisahan. Jika kamu masih memelihara sifat tersebut, buang jauh-jauh deh mulai sekarang.
2. Hobi mencampuri urusan orang lain

Kebiasaan ini mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Kedengarannya sih memang menyenangkan ketika membicarakan orang lain. Tidak hanya membicarakan aib dan kekurangannya saja, tetapi prestasi dan keberhasilan orang lain pun tidak luput untuk kamu kuliti.
Meskipun terdengar sepele, namun mencampuri urusan orang lain menandakan bahwa sebetulnya kamu belum bahagia dengan hidupmu. Seseorang yang hidupnya benar-benar bahagia akan tenggelam dengan kesenangannya sendiri sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurusi orang lain.
3. Masih suka pamer

Apakah kamu termasuk orang yang suka pamer? Entah itu memamerkan kelebihanmu maupun memamerkan barang-barang tertentu. Saat ada perkumpulan teman kamu akan berusaha menceritakan sederet kemampuan dan prestasimu. Atau saat punya sesuatu yang baru buru-buru kamu menunjukkannya di sosmed.
Tanpa kamu sadari, sebenarnya sikap tersebut justru menandakan bahwa kamu tidak benar-benar bahagia dengan hidup yang kamu jalani. Kamu masih butuh perhatian orang lain untuk merasa senang. Padahal orang yang hidupnya benar-benar bahagia ia tidak akan kesana kemari hanya untuk mencari pengakuan orang lain.
4. Sering mengomentari kekurangan teman

Mengomentari kekurangan orang lain seolah menjadi aktivitas yang lumrah dilakukan. Entah itu komentar yang kamu sampaikan secara langsung maupun komentar yang kamu lontarkan di belakang yang bersangkutan. Bahkan tidak jarang kamu akan mencari-cari kelemahan temanmu untuk dijadikan bahan omongan.
Meskipun terlihat sebagai kebiasaan yang lumrah, namun sebenarnya ini merupakan ciri bahwa kamu sedang terjebak dalam kebahagiaan palsu. Kamu masih sibuk kesana kemari mencari keburukan orang lain untuk menyenangkan dirimu. Padahal orang yang benar-benar bahagia ia tidak akan punya waktu untuk hal tersebut.
5. Kamu takut tersaingi oleh yang lain

Pernahkah kamu merasa cemas ketika melihat orang lain dapat meraih keberhasilan? Saat ada temanmu yang bisa meraih prestasi kamu takut kalau popularitasmu akan tersaingi. Ketika ada tetangga yang mampu membeli barang baru seketika itu juga hatimu terbakar dan merasa takut tersaingi.
Memelihara sikap seperti itu justru menandakan bahwa sebetulnya kamu tidak benar-benar bahagia. Dari luar sih kelihatannya kamu gembira, tapi sebenarnya hatimu selalu diliputi kecemasan setiap waktu. Padahal teman atau tetanggamu tidak ada maksud menyaingi.
Kebahagiaan merupakan hal yang diinginkan setiap orang. Namun sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari jika diriya sedang menjalani kebahagiaan palsu. Jika kamu merasa memiliki 5 tanda di atas, yuk! mulai sekarang berubah agar hidupmu benar-benar bahagia.