5 Teladan Hidup yang Bisa Didapat dari Sosok Seorang Ibu

Saat suatu hari mendapatkan berkat makanan enak, ibu selalu mendahulukan anak-anak dan suaminya untuk makan terlebih dahulu. Bahkan, saking doyannya kadang kita lupa bahwa perut beliau juga perlu diberi nutrisi. Meski begitu, ibu tak pernah memperlihatkan raut kecewa. Sebaliknya, melihat orang-orang yang dicintainya senang, cukup membuatnya bahagia.

Dari situ kita belajar, di dalam hidup sebaiknya tidak mengedepankan ego terus. Berusahalah untuk mendahulukan kepentingan umum di atas urusan pribadi. Kalau saja ibu mau, bisa saja beliau mengenyangkan rasa laparnya dulu. Tapi, hal itu tak akan tega dilakukannya.

Jangan sesekali meremehkan ibu rumah tangga. Meskipun kelihatannya tidak bekerja, tapi mereka punya segudang tanggung jawab yang tak ada habisnya. Mulai dari menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mencuci pakaian, sampai menemani anak bermain dan belajar. Semua kegiatan tersebut dilakukan dari subuh hingga petang, lho. Bahkan tanpa hari libur apalagi 'gaji' yang sepadan.

Semestinya kita juga membiasakan diri untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, seperti yang tiap hari dilakukan oleh ibu. Karena bila segala sesuatu dikerjakan dengan tulus, sepenuh hati maka hasilnya pun akan maksimal.

Kamu pasti pernah mendengar, bahwa kepandaian seseorang diturunkan dari ibunya. Jadi seorang ibu yang cerdas akan melahirkan anak yang pandai pula. Ini menjadi akibat dari tugas ibu dalam mendidik anak-anaknya. Walaupun pendidikan formal sudah terpenuhi di sekolah, tapi peran ibu sebagai 'guru' tak hilang begitu saja. Karena anak-anak akan tumbuh dengan pengawasan beliau, maka ibu yang akan mengajarkan kita banyak hal penting, yang gak didapatkan di bangku formal.

Alangkah baiknya jika dalam bersosialisasi, kita mencontoh sifat ibu yang tak pelit ilmu. Ingat bahwa di atas langit masih ada langit. Mentang-mentang pintar, jangan lantas membuatmu pelit berbagi pengetahuan. Sikap tersebut justru menghambat dirimu untuk berkembang. Bagilah apa yang kamu tahu pada mereka yang belum tahu, maka kepandaianmu juga akan ikut bertambah.

Menjadi seorang ibu otomatis dituntut untuk bisa lebih teliti dan cekatan dalam banyak hal. Misalnya saja, soal mengatur keuangan. Bila beliau tidak memiliki dua sifat tersebut, sudah bisa dipastikan rumah tangga akan menjadi kacau balau. Saat anak sakit, harus ada dana darurat yang siap digunakan untuk pengobatan. Atau ketika suami sedang dinas ke luar kota, ibu harus cekatan mengambil keputusan dadakan yang tepat, bila diperlukan.

Berkaca dari itu, kita juga sebaiknya meniru sikap teliti dan cekatan ibu. Terapkan keduanya dalam kehidupan sehari-hari. Niscaya, tak ada persoalan yang gak bisa diselesaikan dengan benar.

Bayangkan jika ibumu adalah seorang yang pendendam. Pasti sudah dari dulu kamu dikutuk jadi batu. Sebesar apapun kesalahan yang kita lakukan, beliau selalu berbesar hati untuk memaafkan. Lebih dari itu, dalam tiap doa yang dipanjatkan, tak lupa disebutnya nama kita. Memohonkan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Ingatlah, kita semua pasti pernah melakukan kesalahan, begitu pula dengan orang lain. Saling memaafkan adalah jalan awal yang baik. Selanjutnya mesti koreksi diri dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Berdoalah hal yang baik bagi siapapun, termasuk bagi mereka yang membencimu. Percayalah, doa baik akan berbalik dengan hal yang baik pula.

Sejatinya, seorang ibu merupakan cermin bagi anak-anaknya. Tak mudah menjalani peran sebagai ibu yang harus memberikan contoh baik karena memang manusia tak pernah luput dari salah. 

Yuk kita renungkan bersama betapa besar pengorbanan yang telah beliau lakukan bagi kita. Menjadi pribadi yang baik, melakukan hal-hal yang benar, dan berusaha membuatnya bangga adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membalas jasa-jasa ibu pada kita.