Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Paling Rentan Terkena Guilt Trip, Kamu Termasuk?

Ilustrasi bekerja (pexels.com/Felicity Tai)
Intinya sih...
  • ISFJ (The Protector): Rentan terkena guilt trip karena kebaikan hati dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap perasaan orang lain.
  • ENFP (The Campaigner): Mudah terjebak dalam toxic circle karena keinginan untuk disukai dan menghindari konflik.
  • INFP (The Mediator): Rentan terhadap manipulasi karena tingkat empati yang tinggi dan keyakinan bahwa semua orang pada dasarnya baik.

Pernahkah kamu merasa bersalah berlebihan hanya karena menolak permintaan seseorang? Atau mungkin kamu sering terjebak dalam situasi di mana orang lain memanfaatkan rasa empatimu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan? Fenomena ini disebut guilt trip, yaitu teknik manipulasi emosional yang membuat seseorang merasa bersalah agar mau melakukan sesuatu yang sebenarnya gak mereka inginkan.

Guilt trip bisa terjadi pada siapa saja, tapi beberapa tipe kepribadian MBTI ternyata lebih rentan mengalaminya. Hal ini karena karakteristik dan nilai-nilai tertentu yang mereka pegang membuat mereka lebih mudah merasa bersalah atau terlalu mempertimbangkan perasaan orang lain. Kalau kamu sering merasa stuck dalam situasi yang bikin kamu uncomfortable tapi gak berani menolak, mungkin kamu termasuk salah satu dari lima tipe MBTI yang paling mudah terkena guilt trip. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

1. ISFJ (The Protector)

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

ISFJ dikenal sebagai tipe yang sangat peduli dengan kebutuhan dan perasaan orang lain. Mereka punya naluri natural untuk melindungi dan membantu orang-orang di sekitarnya, bahkan kalau itu berarti mengorbankan kebutuhan pribadi mereka sendiri. Sifat ini membuat ISFJ jadi target empuk bagi orang-orang yang suka memanfaatkan kebaikan hati mereka melalui guilt trip.

Ketika seseorang bilang "kalau kamu gak mau bantu, siapa lagi yang peduli sama aku?" atau "aku kira kamu teman yang bisa diandalkan," ISFJ langsung merasa tertusuk. Mereka gak bisa tega melihat orang lain kecewa atau merasa diabaikan, jadi seringkali mereka akhirnya mengiyakan permintaan yang sebenarnya di luar kapasitas mereka. Padahal, kebaikan hati ISFJ seharusnya dihargai, bukan dimanfaatkan untuk kepentingan sepihak.

2. ENFP (The Campaigner)

ilustrasi berbincang (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi berbincang (pexels.com/Timur Weber)

ENFP adalah tipe yang energik dan selalu berusaha menciptakan harmoni di sekitar mereka. Mereka punya keinginan kuat untuk disukai dan diterima oleh semua orang, yang sayangnya bisa jadi kelemahan ketika berhadapan dengan guilt trip. ENFP gak suka konflik dan akan melakukan apa saja untuk menghindari situasi yang bisa merusak hubungan mereka dengan orang lain.

Manipulator sering memanfaatkan sifat people-pleaser dari ENFP dengan kalimat seperti "aku kecewa banget sama kamu" atau "ternyata kamu gak peduli sama persahabatan kita." Kata-kata ini langsung membuat ENFP panik dan merasa harus segera memperbaiki situasi, meskipun mereka sebenarnya gak melakukan kesalahan apa-apa. Akibatnya, ENFP sering terjebak dalam lingkaran toxic di mana mereka terus berusaha memenuhi ekspektasi orang lain yang gak masuk akal.

3. INFP (The Mediator)

ilustrasi bekerja (pexels.com/Kaboompics)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Kaboompics)

INFP memiliki tingkat empati yang sangat tinggi dan selalu berusaha memahami sudut pandang orang lain. Mereka adalah tipe yang deeply caring dan gak bisa menutup mata ketika melihat orang lain menderita, bahkan kalau penderitaan itu dibuat-buat untuk memanipulasi mereka. Sifat idealis INFP juga membuat mereka percaya bahwa semua orang pada dasarnya baik, sehingga mereka gak mudah curiga kalau ada yang mencoba memanfaatkan mereka.

Guilt trip yang sering dialami INFP biasanya berupa cerita-cerita sedih yang dibumbui dengan kalimat "kamu kan orangnya baik, pasti mau bantu aku." INFP langsung terharu dan merasa wajib membantu, meskipun bantuan yang diminta sebenarnya berlebihan atau merugikan mereka. Mereka juga sering merasa bersalah kalau menolak permintaan orang lain, karena takut dianggap egois atau gak punya hati nurani.

4. ESFJ (The Consul)

ilustrasi pasangan (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Antoni Shkraba)

ESFJ adalah tipe yang sangat memperhatikan hubungan sosial dan reputasi mereka di mata orang lain. Mereka bangga dengan kemampuan mereka untuk jadi support system bagi teman-teman dan keluarga, tapi hal ini juga membuat mereka rentan terhadap guilt trip. ESFJ gak bisa santai kalau ada yang bilang mereka gak supportive atau gak peduli, karena itu bertentangan dengan self-image mereka sebagai orang yang caring.

Manipulator biasanya menyerang ego ESFJ dengan kalimat seperti "padahal aku kira kamu orangnya helpful" atau "ternyata kamu cuma peduli sama diri sendiri ya." Serangan langsung ke karakteristik yang mereka banggakan ini bikin ESFJ langsung defensif dan berusaha membuktikan kalau mereka memang orang yang baik dengan mengiyakan apa yang diminta. Padahal, sesekali bilang "no" gak akan mengurangi nilai kebaikan hati mereka sama sekali.

5. ISFP (The Adventurer)

ilustrasi berbincang (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi berbincang (pexels.com/SHVETS production)

ISFP adalah tipe yang gentle dan sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Mereka punya hati yang lembut dan gampang terbawa perasaan ketika melihat orang lain dalam kesulitan. Sifat non-konfrontatif mereka juga membuat ISFP susah untuk menolak permintaan secara tegas, apalagi kalau permintaan itu dibungkus dengan guilt trip yang menyentuh perasaan.

ISFP sering terjebak dalam guilt trip yang berbentuk emotional blackmail, seperti "kalau kamu gak mau bantu, aku gak tahu harus gimana lagi" atau "kamu adalah satu-satunya harapan aku." Mereka langsung merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain, padahal sebenarnya itu bukan tanggung jawab mereka. ISFP perlu belajar untuk menetapkan boundaries yang jelas agar kebaikan hati mereka gak terus-terusan dimanfaatkan oleh orang yang gak bertanggung jawab.

Kalau kamu termasuk salah satu dari lima tipe MBTI di atas, jangan khawatir. Merasa empati dan peduli terhadap orang lain adalah kualitas yang luar biasa, tapi kamu juga perlu belajar untuk melindungi diri sendiri dari manipulasi. Ingat, saying "no" untuk hal-hal yang merugikan dirimu bukanlah tanda bahwa kamu egois, tapi justru menunjukkan kalau kamu tahu cara menghargai diri sendiri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us