Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Pixabay)

Punya teman kos sekamar adalah jalan keluar bagi kamu anak perantauan yang sering merasa kesepian. Meski harus tetap belajar hidup mandiri, namun saat kamu punya teman sekamar hal apa pun bisa menjadi sedikit lebih mudah. Selain itu, juga bisa mengusir kebosanan.

Tapi jangan sampai kamu salah dalam memilih teman sekamar. Alih-alih menyenangkan, malah jadi makin repot nantinya. Sebagai pertimbangan, berikut lima tipe orang yang asyik dijadikan teman kos sekamar.

1. Punya selera humor yang sama

ilustrasi dua orang bercanda (pexels.com/Elle Hughes)

Humor adalah cara paling ampuh untuk mengusir penat. Itulah alasan mengapa memiliki teman dengan selera humor yang sama merupakan pilihan tepat. Tidak hanya itu, humor juga dapat membuatmu semakin akrab dengannya.

Jadi, sebelum memutuskan memilih teman sekamar, pastikan selera humor kalian sama, ya. Bisa dipastikan hari-harimu akan penuh dengan canda dan tawa. Selain itu, juga akan menjauhkanmu dari perselisihan yang tidak perlu.

2. Tidak pelit dan suka berbagi dalam banyak hal

ilustrasi berbagi (pexels.com/fauxels)

Selama hidup di kos, kamu diajarkan untuk hidup berhemat. Bijak dalam pengeluaran adalah salah satu hal yang harus kamu diperhitungkan secara matang. Nah, punya teman kos yang suka berbagi bisa bikin hidupmu sedikit lebih ringan.

Namun, bukan berarti kamu bisa meminta atau meminjam sesuatu seenaknya. Kamu tetap perlu sadar diri, jangan selalu mengharapkan pemberian dari dia. Karena setiap orang tentu memiliki kebutuhannya masing-masing, dan jangan lupa juga untuk berbagi sesuatu dengannya.

3. Memahami batas privasi satu sama lain

ilustrasi jaga privasi (pexels.com/indra projects)

Meski kalian hidup berdua dalam satu kamar, bukan berarti barang milikmu adalah miliknya, begitu pun sebaliknya. Kamu dan dia juga harus punya batas-batas privasi yang tidak boleh dilanggar, seperti melihat isi tas, lemari, atau handphone.

Masalahnya, tidak semua orang peka tentang hal tersebut. Banyak yang merasa karena sudah akrab dan tinggal bersama, bisa pakai atau buka barang orang lain seenaknya. Karena itulah, memilih teman sekamar yang paham privasi orang lain adalah syarat wajib yang harus kamu pertimbangan. 

4. Tidak segan membantu saat kamu membutuhkan pertolongan

ilustrasi saling membantu (pexels.com/Allan Mas)

Hidup menjadi seorang perantauan memang memiliki tantangannya tersendiri. Kamu dituntut untuk melakukan banyak hal seorang diri tanpa harus menunggu bantuan orang lain. Hal itu tidak akan berlaku jika kamu memiliki teman sekamar yang tidak segan-segan memberikan pertolongan jika dibutuhkan.

Punya teman sekamar yang ringan tangan akan memudahkanmu dalam menjalani hidup sebagai anak kos. Kamu tidak perlu pusing lagi untuk mencari pertolongan jika sedang mengalami kesusahan.

5. Selalu menjaga kebersihan bersama

ilustrasi membersihkan kamar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kamar kos adalah rumah kedua bagi kamu anak perantauan. Selayaknya rumah, kamar kos juga harus dijaga kebersihannya agar kamu merasa nyaman dan terhindar dari berbagai macam penyakit tentunya. Namun, jika kamu hidup berdua dalam satu kamar, menjaga kebersihan memerlukan kerja sama.

Memilih teman sekamar yang selalu menjaga kebersihan merupakan langkah tepat yang bisa kamu ambil. Buatlah jadwal rutin untuk bersama-sama membersihkan seluruh area kamar. Usahakan menyapu atau membuang sampah pada tempatnya setiap hari agar kamar kos kalian selalu bersih.

Selain yang sudah disebutkan di atas, komunikasi juga merupakan kunci penting saat hidup berdua dalam satu kamar kos. Sifat egois dan acuh tak acuh harus kamu buang jauh-jauh agar tidak terjadi perselisihan dengan teman sekamar. Layaknya sebagai keluarga, kalian harus saling menjaga dan melengkapi satu sama lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team