5 Tips Agar Bicaramu Enak Didengar Orang Lain

Tentunya untuk bisa berbicara dengan baik kamu juga perlu berlatih. Orang yang jarang berbicara akan terdengar berbeda dengan orang yang terbiasa berbicara. Orang yang terbiasa berbicara di depan banyak orang cenderung lebih apik dalam segi tata bahasa dan kepercayaan dirinya.

Oleh karena itu, kamu bisa berlatih dengan berbicara sesering mungkin. Entah itu berbicara dalam diskusi kelompok, diskusi pada pertemuan, deep talk dengan sahabat maupun rekan kerja, dan lain sebagainya. Jelasnya, gunakan kesempatan yang ada untuk melatih keterampilan berbicaramu.

Output yang dihasilkan itu akan sesuai dengan input yang didapat. Dalam kata lain, kalau kamu ingin berbicara dengan baik, kamu perlu lebih banyak membaca maupun menyimak. Orang yang pandai berbicara tentu sering membaca.

Dengan membaca dan menyimak, kamu akan memperoleh berbagai macam kosakata. Kosakata yang kamu miliki sangat berguna untuk keterampilan berbicaramu. Jadi, jangan ingin pandai berbicara, tapi tidak ingin membaca dan mendengarkan orang lain berbicara, ya!

Jika kamu ingin pembicaraanmu mengalir layaknya air, kamu harus memberikan informasi dengan jelas kepada lawan bicaramu. Hal tersebut juga bertujuan untuk mereduksi dan menghindari kesalahpahaman. Nah, informasi yang jelas ini bisa tercapai ketika kamu membicarakan topik yang benar-benar kamu pahami. Sebelum menyampaikan suatu hal kepada orang lain, pastikan kamu memahami topik yang akan kamu bicarakan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menjelaskannya pada lawan bicaramu.

Jangan terburu-buru ketika berbicara. Kalau kamu terburu-buru dan terkesan cepat, kamu bisa saja salah ucap. Pelan-pelan saja agar setiap kata yang keluar dari mulutmu tertata dengan baik sekaligus agar orang lain bisa langsung memahami ucapanmu.

Selain itu, kamu juga perlu berbicara dengan nada rendah. Gunakanlah nada rendah natural yang kamu miliki. Kamu dapat melakukan ini dengan mengatur napasmu. Berlatihlah terus menerus untuk mengatur napasmu sebelum mengatakan sesuatu.

Berbicara itu memerlukan intonasi. Hindari berbicara panjang lebar tanpa menggunakan jeda. Hal ini tentu bisa membuat lawan bicaramu menjadi pusing dan tidak mampu menangkap makna pembicaraanmu. Sama seperti menulis yang membutuhkan tanda baca, berilah intonasi jeda pada ucapanmu.

Jeda hening juga dapat digunakan saat kamu tengah memikirkan apa yang selanjutnya kamu bicarakan. Hal itu juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada audiens mencerna ucapanmu. Alih-alih berucap “eeuuu” atau “emmm”, akan lebih baik kalau kamu diam tanpa bersuara.

Apakah tips-tips tersebut terasa mudah dilakukan? Kuncinya, kamu perlu berlatih, ya! Bicaralah sesering mungkin sambil mengimbanginya dengan membaca dan menyimak sesering mungkin.