5 Tips Asah Kemampuan Critical Thinking, Bantu Cegah Hoax!

24 Feb 2023, 12:15 WIB

Ilustrasi berpikir kritis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di zaman yang serba digital dan maraknya media sosial menimbulkan dampak meluasnya informasi di masyarakat, baik berita yang valid maupun kabar hoax. Untuk itu, diperlukan langkah untuk melihat bukti dan mengevaluasi sumber berita dengan cara meningkatkan kemampuan critical thinking.

Dilansir Forbes, critical thinking atau cara berpikir yang kritis adalah salah satu keterampilan yang paling penting untuk dikembangkan di masa depan. Critical thinking lebih menekankan pada pemikiran yang terbuka dan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu situasi berdasarkan bukti yang kuat.

Nah, critical thinking ini harus dibiasakan dan dilatih agar nantinya kamu bisa membuat keputusan yang bijak dan dapat menyelesaikan masalah dengan efektif. Berikut 5 cara yang dapat kamu terapkan untuk mengembangkan kemampuan critical thinking. Simak baik-baik, ya.

1. Selalu periksa informasi terbaru dengan teliti

Ilustrasi membaca berita dengan teliti (pexels.com/Athena)

Cara awal untuk mengembangkan sikap critical thinking adalah dengan memeriksa setiap informasi yang kamu terima dengan teliti. Baik itu informasi dari teman, artikel online, atau postingan lainnya di media sosial.

Kamu dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis untuk mengecek kevalidan informasi seperti "Apakah informasi ini lengkap dan up to date?" "Adakah bukti lain yang mendukung informasi ini?" "Dari mana sumber data ini diperoleh?". Dengan pertanyaan tersebut, kamu nantinya dapat memilah informasi terbukti kebenarannya dan terhindar dari berita hoax.

2. Dapatkan informasi dari beberapa sudut pandang

Ilustrasi bertukar informasi dengan rekan kerja (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Setiap orang memiliki pendapat dan motivasinya sendiri. Ingatlah bahwa selalui ada dua sisi cerita atas suatu kejadian. Cara ini penting agar kamu tidak menerima informasi yang sikapnya bias.

"Untuk setiap fakta pasti ada pemikiran kontrafaktual dan semua itu terlihat identik jika dilihat secara online sehingga membingungkan kebanyakan orang," kata co-founder dari Wired magazine Kevin Kelly, dilansir dari Pew Research Center.

Melihat kejadian dari beberapa sudut pandang itu dilakukan supaya tidak menimbulkan asumsi-asumsi pribadi yang salah. Setelah mendapat informasi dari beberapa sudut pandang, nantinya kamu bisa menyimpulkan kebenaran dari suatu berita. Tidak hanya memihak satu bagian saja.

3. Rajinlah mencari sumber informasi tambahan yang terpercaya

Ilustrasi mencari informasi dari berbagai sumber (pexels.com/CoWomen)

Temukan sumber informasi yang terbukti memiliki validitas yang tinggi. Informasi tersebut bisa diperoleh dari situs berita terkemuka, organisasi penting, dan lembaga-lembaga pendidikan.

Cobalah untuk menghindari berita yang sumbernya dari anonim atau hanya berita gimmick semata. Sumber berita yang sudah lama juga tidak pas untuk dijadikan tambahan informasi karena peristiwa tersebut mungkin sudah berubah dari waktu sebelumnya. Oleh karena itu, rajinlah mencari informasi dari sumber yang up to date.

4. Belajar mengenali dan membedakan berita hoax

Ilustrasi membandingkan berita yang terpercaya (pexels.com/Timo Miroshnichenko)

Memang tidak selalu mudah untuk membedakan konten yang benar atau informasi hoax yang menyesatkan. Namun, kamu masih bisa teliti membedakan kebenaran berita dengan melihat penggunaan bahasa maupun visualnya.

Untuk menemukan berita yang terbukti kebenarannya, kamu bisa mengidentifikasi apakah bahasa yang digunakan terdengar sensitif dan bias. Kamu juga bisa melihat sumber angka, gambar, dan kutipan yang digunakan dalam berita tersebut. Berita hoax pasti tidak akan mencantumkan secara jelas sumbernya.

"Ada tiga elemen dalam berita palsu/hoax yaitu ketidakpercayaan, misinformasi, dan manipulasi," kata ahli media literasi Martina Chapman, dilansir dari Web Wise.

5. Kenali informasi yang bersifat bias dan bentuk opinimu sendiri atas informasi yang didapatkan

Ilustrasi memberikan opini pribadi (pexels.com/SHVETS production)

Dalam mengasah kemampuan critical thinking hal penting yang harus kamu latih adalah dengan mengenali informasi yang bersifat bias. Sama halnya dengan berita hoax, informasi yang bias mungkin lebih bisa mengundang emosi daripada pemikiran logis pembacanya.

Kamu harus bisa berpikir secara objektif dan menilai segala sesuatu secara kritis. Ingat bahwa dalam mengembangkan critical thinking diperlukan kemampuanmu untuk berpikir secara mandiri. Setelah menilai informasi, maka selanjutnya kamu harus buat kesimpulan sendiri yang masuk akal dengan dukungan berita atau data yang terpercaya.

Itulah 5 tips yang bisa kamu coba latih mulai dari sekarang untuk mengembangkan dan membiasakan kemampuan critical thinking. Kemampuan ini sangat diperlukan, baik untuk bekerja atau menghadapi situasi sehari-hari. Yuk, segera diterapkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.