Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Atasi Perasaan Berat Hati Saat Kembali ke Rantau Setelah Mudik

Ilustrasi berkumpul keluarga (freepik.com/odua)
Ilustrasi berkumpul keluarga (freepik.com/odua)

Setelah nunggu lama, akhirnya tiba saatnya momen pulang kampung. Pastinya bahagia dong! Bisa kumpul dengan keluarga, nikmati makanan khas kampung, atau ngobrol dengan teman-teman lama. Tentu ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Tapi, setelah mudik, saatnya kembali ke tempat rantau.

Nah, proses ini biasanya ada perasaan yang sulit dijelaskan, perasaan berat hati yang masih ganjal dan kadang bikin kamu enggan kembali ke tempat rantau. Tenang, kamu gak sendirian kok! Berikut lima tips biar kamu bisa mengatasi perasaan berat hati saat harus kembali ke rantau setelah mudik. Check this out! 

1. Buat rencana menyenangkan di rantau

Ilustrasi berangkat merantau (freepik.com/odua)
Ilustrasi berangkat merantau (freepik.com/odua)

Nah, cara terbaik biar bisa mengalihkan perasaan berat hati dengan merencanakan sesuatu yang menyenangkan di perantauan. Kamu bisa merencanakan bertemu teman, mencoba menu di restoran yang baru atau ikut kegiatan yang kamu sukai.

Kalau kamu punya rencana seru rasanya kembali ke rantau gak lagi terlalu berat. Ini jadi alasan kamu biar gak terlalu larut dalam nostalgia dan fokus dengan hal-hal positif yang ada didepan kamu. Rencana kecil bisa jadi semangat baru, apalagi kalau punya passion tertentu yang bisa dieksplor.

2. Rutin hubungi keluarga

Ilustrasi video call keluarga (freepik.com/freepik)
Ilustrasi video call keluarga (freepik.com/freepik)

Kehilangan momen kebersamaan dengan keluarga memang bikin hati kosong. Jangan biarkan perasaan itu menguasai diri kamu. Teknologi sekarang juga makin maju, sehingga kamu lebih mudah terhubung dengan keluarga meski jarak yang jauh.

Sering video call atau sekadar chat di grup keluarga biar bisa berbagi kabar. Ngobrol meski hanya sebentar dengan keluarga bisa mengurangi rasa rindu. Jadi, kamu meskipun tinggal jauh, kamu tetap merasa dekat dengan mereka.

3. Terapkan mindset yang positif

ilustrasi berpikir (freepik.com/user12150432)
ilustrasi berpikir (freepik.com/user12150432)

Perasaan berat hati biasanya muncul karena kamu terjebak dengan pikiran negatif, seperti rasa kesepian atau berpikir hidup di rantau gak sebaik saat tinggal bareng keluarga. Padahal, perubahan suasana hati ini hanya dipengaruhi oleh cara kamu berpikir.

Coba deh ubah mindset kamu dengan melihat sisi positif dari kehidupan di rantau. Mungkin aja, perantauan bisa membuka banyak peluang dan pengalaman baru yang bisa kamu nikmati. Coba fokus dengan hal-hal baru yang kamu temui di tempat perantauan.

4. Buat rutinitas yang menyenangkan

Ilustrasi berolahraga (freepik.com/EyeEm)
Ilustrasi berolahraga (freepik.com/EyeEm)

Rutinitas setelah mudik biasanya terasa agak berat, apalagi kalau kamu cukup lama cuti lebaran. Kembali ke aktivitas sehari-hari membuat kamu kembali menyesuaikan diri lagi dengan ritme yang cepat dan penuh tuntutan.

Tapi, kamu bisa membuat rutinitas ini lebih menyenangkan dengan melakukan aktivitas yang bikin kamu fun. Kalau kamu suka olahraga, coba mulai rutin berolahraga di pagi hari. Saat rutinitas sehari-hari terkesan lebih menarik, perasaan berat hati bisa sedikit teratasi.

5. Jadikan kampung halaman sebagai kenangan indah

Ilustrasi kenangan kampung halaman (freepik.com/EyeEm)
Ilustrasi kenangan kampung halaman (freepik.com/EyeEm)

Mudik pasti dipenuhi dengan kebahagiaan dan kehangatan. Gak perlu terjebak dengan perasaan sedih saat harus meninggalkan kampung halaman, coba maknai mudik sebagai kenangan indah yang selalu kamu ingat.

Kamu bisa menyimpan foto, video, atau barang-barang yang mengingatkan kamu pada rumah dan keluarga. Jadi, meskipun rindu, kamu tetap bersyukur dengan kesempatan yang sudah kamu dapatkan bisa bertemu dengan keluarga.

Kembali ke rantau setelah mudik memang lebih menantang. Ingat, rindu itu normal, tapi jangan biarkan perasaan itu menghalangi kebahagiaan yang ada di sekitar kamu. Tetap semangat dan jadikan tempat rantau sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us