Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Belanja COD Tanpa Merepotkan Kurir, Tungguin!

ilustrasi menerima paket (pexels.com/ArtHouse Studio)
ilustrasi menerima paket (pexels.com/ArtHouse Studio)
Intinya sih...
  • Belanja online memanjakan konsumen dengan kemudahan dan promo yang mengurangi pengeluaran.
  • COD cocok dipilih jika bisa menunggu sendiri hingga paket tiba, namun lebih baik membayar secara nontunai ke depan.
  • Penting untuk tidak merepotkan orang lain saat menggunakan COD, termasuk memperhatikan waktu pengantaran, memberi tip, dan mengubah alamat pengantaran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belanja online telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Kemudahan yang ditawarkan baik berupa belanja dari mana saja maupun pilihan cara pembayarannya amat memanjakan konsumen. Belum lagi promo yang diberikan dapat mengurangi pengeluaranmu secara signfikan dibandingkan dengan belanja langsung di toko atau warung.

Di antara berbagai cara pembayaran yang ditawarkan, Cash on Delivery atau COD masih banyak peminatnya. Utamanya kalau kamu lebih sering membawa uang tunai atau malas membayar secara nontunai. Mungkin dirimu belum mengisi saldo dompet digital, enggan melakukan pembayaran melalui aplikasi perbankan, apalagi pergi ke minimarket dan ATM.

Tidak apa-apa dirimu masih suka bertransaksi dengan uang kertas. Sisi positifnya, kontrol atas pengeluaran biasanya lebih mudah ketimbang sedikit-sedikit transfer atau langsung membayar dengan dompet digital. Kamu lebih merasa kehilangan sejumlah uang setiap menyerahkannya pada kurir. Namun, COD juga bisa bikin orang jengkel jika dirimu mengabaikan lima tips berikut. Jangan sampai kamu yang belanja, orang lain yang direpotkan.

1. Tunggu sendiri sampai belanjaanmu datang

ilustrasi membuka pintu (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi membuka pintu (pexels.com/Yan Krukau)

Kamu yang memesan barang melalui marketplace atau langsung chat ke penjualnya. Artinya, dirimu yang paling tahu posisi barang setiap waktunya. Kira-kira kapan paket akan tiba? COD paling cocok dipilih hanya ketika kamu bisa menunggu sendiri hingga belanjaanmu sampai.

Hari-hari ketika dirimu libur menjadi waktu yang tepat buat mulai memesan sesuatu. Lihat estimasi barang tiba di kotamu. Biasanya jika barang sudah sampai di tempat penyortiran di kotamu, hari itu juga atau selambat-lambatnya besok telah diantarkan menuju alamat rumah.

Maka di dua hari itu dirimu kudu siap di rumah. Kamu bakal merasakan konsekuensi dari berbelanja tanpa membayarnya terlebih dahulu. Apabila menunggu belanjaan sendiri saja dirimu tidak sabar dan merasa repot, apalagi orang lain. Ke depan lebih baik untukmu membayar secara nontunai.

2. Jika dititipkan ke orang di rumah, pastikan tidak merepotkan

ilustrasi menerima paket (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menerima paket (pexels.com/Mikhail Nilov)

Lihat siapa saja orang yang tinggal bersamamu. Sekalipun ada banyak orang baik teman kos atau anggota keluarga, bukan artinya kamu boleh seenaknya meminta mereka menunggu belanjaanmu. Apalagi tanpa dirimu secara langsung minta tolong. Nanti siapa pun yang menemui kurir menjadi bingung.

Kalaupun ada orang yang setiap hari di rumah saja seperti ia selalu WFH, perhatikan apakah dia terbiasa tidur siang? Kasihan jika ia sedang enak-enaknya tidur mesti bangun dan mengurus paketmu. Atau, dia justru menjadi gak tidur siang demi menunggu belanjaanmu datang.

Malamnya, ia kesulitan meneruskan pekerjaannya lantaran mengantuk. Demikian pula apabila tak ada kejelasan jam pengantaran paketmu. Orang lain barangkali mesti keluar di waktu tertentu. Jangan sampai permintaan tolongmu mengganggu agendanya. Sekalipun dirimu mesti bekerja di luar rumah dari pagi hingga malam, tidak bermakna orang lain gak sibuk.

3. Sediakan uang pas

ilustrasi menerima paket (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi menerima paket (pexels.com/Kampus Production)

Uang pas penting untuk mencegah pengantar paket kesulitan memberikan uang kembalian. Khususnya kalau harga pesananmu tak seberapa, tetapi nominal uangmu sangat besar. Walaupun kewajibanmu sebagai pemesan hanya membayar, mudahkanlah urusan kurir. 

Barang yang harus segera diantarkannya banyak sekali. Ia mesti berlomba dengan waktu. Dia juga kesulitan menukarkan uangmu. Gak ada seorang pun yang dikenalnya di situ dan belum tentu terdapat warung. Pun sangat berisiko untuknya meninggalkan sepeda motor yang sarat muatan paket. 

Bila dirimu hendak memberinya tip, langsung saja tambahkan ke total harga yang mesti dibayar. Misalnya, total belanjaan dari beberapa paket 250 ribu rupiah. Bila tip sebesar 10 ribu rupiah, berikan 260 ribu rupiah. Jangan memberikan 300 ribu rupiah dan minta uang kembalian 40 ribu rupiah.

Jika kurir sungguh-sungguh gak punya uang kembalian sejumlah itu, nanti dia justru memilih menolak tip dan mengembalikan uang pecahan 50 ribu rupiah. Padahal, uang bonus tersebut boleh jadi sebenarnya sangat berarti untuknya. Bisa buat beli makan siang atau minuman. Dirimu juga menjadi tidak enak hati padanya.

4. Kalau perlu mengembalikan paket, lakukan sesuai prosedur

ilustrasi menolak paket (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi menolak paket (pexels.com/Kampus Production)

Ada perbedaan antara ketika kamu sudah membayar sebelum barang sampai dengan memakai cara pembayaran COD. Jika dirimu telah membayar dengan transfer maupun dompet digital, kamu sadar betul gak bisa mendadak memarahi kurir. Barang baru diperiksa setelah kurir pergi. 

Kalaupun ada pesanan yang gak sesuai, uangmu tidak dapat langsung kembali. Kamu harus mengikuti prosedur pengajuan pengembalian barang supaya uang bisa balik. Namun, pembayaran tunai sering kali bermasalah akibat sikap kurang bijak pemesan. Jangan sampai dirimu mengikuti beberapa orang yang menolak membayar pesanannya dan malah menyalahkan kurir.

Periksa dulu barangnya disaksikan pengantar. Bila tidak sesuai dengan pesanan, ikuti prosedurnya. Apakah barang dapat dikembalikan melalui kurir dan dirimu tak perlu membayar? Ataukah ada ketentuan yang berbeda? Jangan lekas terbawa emosi karena pada dasarnya kamu belum mengeluarkan uang sepeser pun hingga barang itu sampai di hadapanmu. Bersikaplah lebih santai.

5. Bila memungkinkan, alamat disesuaikan dengan keberadaanmu

ilustrasi menerima paket (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi menerima paket (pexels.com/Gustavo Fring)

Misalnya, kamu indekos. Bertepatan dengan promo tanggal kembar, dirimu sedang di libur kuliah dan mudik. Jika kamu ingin belanja online, ganti dulu alamat pengantaran. Sekalipun di kos-kosan ada penjaga atau teman yang gak pulang, cegah dirimu suka merepotkannya. 

Kamu bisa saja mentransfer sejumlah uang sesuai pesanan padanya. Akan tetapi, bayangkan rasanya menjadi orang yang dititipi. Selain dia mesti menunggu barangmu sampai, ia pun kudu mengambil uang dulu. Lebih simpel dan gak merepotkan siapa pun apabila kamu mengubah alamat pengantaran menjadi ke kampung halaman.

Untuk pemesanan langsung melalui WA dan bisa dikirim di hari yang sama atau keesokannya juga cocokkan dengan keberadaanmu. Misalnya, dirimu bakal berada di kantor ketika barang diantarkan. Mending langsung meminta penjual mengantarnya ke kantor daripada rumah atau kos-kosan. Kamu dapat langsung mengecek pesanan serta tak perlu merepotkan orang lain.

Dilihat dari berbagai konsekuensinya, menggunakan cara pembayaran di tempat berpotensi menyusahkan orang lain. Kalau kamu tetap ingin memakainya, pastikan dirimu bisa menanganinya sendiri. Jangan hanya berpikir terpenting belanjaanmu sampai dan kamu telah menitipkan sejumlah uang pada seseorang tanpa memikirkan kesusahan yang dirasakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us