ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro)
Tegarkan hatimu dan berhentilah terus mengharapkan dia. Sebab, faktanya dia telah mematahkan hatimu. Ketika diri sedang dilanda kekecewaan, hindari menyalahkan segalanya, sebab dapat membuatmu terjebak dalam rasa sesal yang semakin memperburuk keadaan.
Jangan terlalu menaruh harapan tinggi kepada siapa pun, termasuk dia yang dicinta tapi kenyataannya menggoreskan luka. Cobalah belajar memahami, bahwa manusia, siapa pun dia, pasti tetap bisa berpotensi melakukan perbuatan yang tak sesuai ekspektasimu. Sehingga, kecewa secara berlebihan itu tak perlu, karena hanya berujung pada penyesalan yang tak baik bagi kesehatan mental.
Memiliki ekspektasi terhadap sesuatu dalam kehidupanmu, itu wajar dan tak ada larangannya, sekalipun ekspektasi yang di luar akal pun boleh saja. Namun, karena hati yang sedang hancur perlu ditata kembali untuk menemukan kebahagiaan yang sempat menghilang. Maka, berekspektasilah secukupnya setelah pengalaman pahit tersebut kamu alami.
Meski sulit, tetaplah berusaha mencobanya secara perlahan sampai terbiasa. Setiap orang memang mengharapkan sosok yang bisa membahagiakan datang di kehidupannya.
Akan tetapi, faktanya tak semua ekspektasi tersebut bisa terwujud. Maka dari itu, sebagai sarana melindungi hati selama proses menata hati, belajarlah untuk jeli menyesuaikan situasi yang sedang dialami, sebelum kamu berekspektasi.