5 Tips buat Kamu yang Ogah Cerita Masalah ke Orang Lain

Ketika sebagian orang suka curhat bahkan mengeluh, kamu justru selalu berusaha menutupi masalah-masalahmu. Semua itu dipendam sendiri sebab ada perasaan ogah cerita masalah ke orang lain. Hayo, apakah kamu seperti ini?
Kamu bahkan tidak yakin akan manfaat dari memberi tahu siapa pun tentang itu. Gak apa-apa, sih, karena memendamnya juga hakmu. Akan tetapi agar masalah itu tak menekanmu secara berlebihan, ada tips yang perlu diperhatikan.
1. Cari tahu alasan kamu gak mau terbuka

Alasan menentukan tepat atau tidaknya keputusanmu untuk bungkam. Kalau sekadar kamu merasa tak punya teman, berarti tugas pertamamu adalah menjalin pertemanan yang berkualitas. Jika dirimu merasa malu, mengapa sampai malu?
Asalkan kamu gak berlebihan dalam menceritakan persoalanmu, itu bukan hal yang memalukan. Ataukah, dirimu semata-mata yakin masih bisa mengatasinya sendirian? Bagus kalau begitu.
2. Dekatkan diri pada Tuhan

Jika kamu menceritakan masalahmu pada orang lain, biasanya otomatis mereka memberikan dukungan atau bantuan. Namun bila kamu diam, bukan artinya dirimu tak membutuhkan bantuan untuk merasa lebih tenang. Dari mana kamu bisa memperolehnya?
Satu-satunya sumber ketenangan serta kekuatan batinmu ialah doa. Dekatkan diri pada Tuhan sesuai dengan keyakinanmu. Jika kamu terlalu tertutup dan jauh dari Tuhan, dirimu rawan putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
3. Jadikan masalah sebagai inspirasi berkarya

Masalah hidup tak melulu mendatangkan keburukan. Selain memetik pelajarannya, kamu juga bisa menjadikannya inspirasi dalam berkarya. Persoalan yang diangkat menjadi karya dapat menggantikan kebutuhan untuk curhat.
Sisi positif lainnya, kamu akan mendapatkan uang dan mungkin juga ketenaran dari karya tersebut. Masalah ternyata mampu membuahkan prestasi. Itu tergantung dari kreativitasmu dalam mengolah problem menjadi ide.
4. Cari hiburan yang positif

Berbagai masalah memang bikin pikiran terasa sumpek. Terlalu lama menarik diri dan merenung justru dapat meningkatkan rasa stres. Kamu perlu pergi atau melakukan hal-hal yang menyenangkan di dalam rumah.
Carilah hiburan meski persoalanmu belum ada solusinya. Cegah dirimu tenggelam terlalu dalam di masalah itu sampai kesulitan melihat berbagai pilihan solusi. Hiburan memang tidak secara langsung mengatasi masalahmu; tetapi membuatmu lebih tenang, riang, dan bisa kembali fokus dalam berpikir.
5. Tetap pahami batas kemampuanmu

Jika diibaratkan, manusia seperti kantong dengan ukuran yang berbeda-beda. Masalah adalah berbagai materi yang mengisi kantong tersebut. Apabila kamu memaksa terus mengisi kantong itu, apa yang akan terjadi?
Selain materi bertumpahan, kantong tersebut mungkin jebol. Cegah itu terjadi padamu dengan memahami ukuran kantong alias batas kemampuanmu dalam menghadapi masalah. Cari bantuan atau minimal bercerita pada orang lain sebelum kamu benar-benar kewalahan.
Mengumbar masalah pribadi atau sedikit-sedikit mengeluhkannya pada orang lain memang bukan sikap bijaksana. Akan tetapi, terlampau tertutup juga tak lebih baik. Ambil sikap pertengahan dengan memahami kapan kamu perlu membicarakannya dengan orang lain atau menyimpannya buat diri sendiri.