5 Tips dari Ajaran Stoic dalam Menghadapi Masalah dengan 'Santuy'

Dalam menghadapi masalah, kamu harus melihat masalah kamu itu secara jernih. Misal nih kamu baru putus sama pacar kamu, ya udah gitu masalah kamu yaitu hubungan kamu harus berakhir. Lihatlah itu dengan nalar jernih gak usah kamu tambah-tambahin dengan statement yang gak logis dan hanya berdasarkan pada emosi misal "karena aku sudah putus hidupku berakhir" atau "aku memang burik gak ada orang di dunia ini yang mau sama aku", coba lihat statement yang muncul di pikiran kamu logis gak sih? 

Lihatlah masalah kamu itu apa adanya, dengan melihat masalah itu apa adanya itu bakal membantu kamu dalam mencari alternatif penyelesaian. Selain itu juga bisa membuat kamu gak larut terbawa emosi dari masalah yang kamu hadapi. 

Dalam ajaran Stoic dikenal dikotomi kendali yaitu segala sesuatu itu dibedakan menjadi dua, ada hal yang di dalam kendali kamu dan ada dil uar kendali kamu. Di dalam kendali kamu hanya pikiran, perasaan, dan tindakan atau usaha yang bisa kamu lakukan saat ini, dan selain itu segala sesuatu kebanyakan di luar kendali kamu terutama peristiwa yang akan kamu alami. Misal, jalanan macet, pacar kamu selingkuh, dosen kamu killer, dll. 

Jadi bisa kamu artikan bahwa masalah yang akan kamu hadapi dari peristiwa yang muncul itu di luar kendali kamu, dan kamu tidak punya kendali atas itu, jadi kamu harus menerima itu. Nah setelah kamu menerima masalah yang kamu alami, sekarang adalah saatnya kamu berfokus pada apa yang ada pada kendali kamu, yaitu penyelesaian masalah dengan tindakan apa yang akan kamu ambil. Dengan begitu kamu bisa berfokus pada penyelesaian masalah bukan mengeluh terus-terusan kenapa masalah itu terjadi pada kamu.

Kamu sadar gak sih? Bahwa sebenarnya pikiran kamu yang menentukan suatu peristiwa menjadi masalah atau bukan. Misal ada orang yang menganggap gak punya pacar adalah masalah, tapi di sisi lain ada orang yang santuy aja menghadapi itu.

Nah, dalam ajaran Stoic tidak peduli seberapa buruk atau baik kejadian yang terjadi pada kamu, sebenarnya kamulah yang menentukan emosi dan pikiran kamu mau itu positif atau negatif. Jadi dalam menghadapi masalah daripada memutuskan untuk mengeluh atau stres, kamu bisa memutuskan untuk mengarahkan kondisi pikiran dan perasaan kamu agar tetap tenang dan berpikir jernih.

Masalah itu normal terjadi, dan dalam ajaran Stoic di mana kita harus selaras dengan alam kita harus menerima apa yang mungkin terjadi pada kita, karena kita merupakan bagian dari alam. 

Jadi masalah yang mungkin terjadi memang sudah sesuai skenario, dan telah melewati rangkaian peristiwa yang akhirnya memantaskan itu terjadi pada kamu. Di balik masalah itu pasti mengarahkan kamu ke suatu peristiwa baru yang membuat kamu memiliki pengalaman baru yang bisa menjadi pembelajaran. 

Peristiwa yang terjadi pada kita adalah bagian dari peristiwa semesta. Dalam melihat masalah lihatlah dari sudut pandang yang lebih luas. Misal, jika kamu kehilangan uang Rp50 ribu hari ini daripada kamu mengeluh cobalah untuk melihat dari sudut pandang lain.

Bahwa ini hanya salah satu peristiwa kecil yang terjadi pada kamu hari ini, lihatlah betapa banyak hal baik yang kamu dapat hari ini, lihatlah bahwa kamu masih diberi kesempatan untuk hidup, untuk makan, untuk memiliki tempat tinggal, yang harusnya kamu syukuri daripada hanya satu peristiwa masalah yang kamu alami.