5 Tips Menegur Orang tanpa Menyinggung Perasaannya, Penting!

14 Des 2022, 14:15 WIB

Ilustrasi menegur (pexels.com/cottonbro studio)

Menegur seseorang dapat menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Kita biasanya akan merasa gak enak atau sungkan, terutama jika harus menegur orang terdekat kita.

Kita perlu memahami sifat orang dan situasi terlebih dahulu sebelum menegur. Karena sensitivitas hati orang berbeda-beda. Jika salah langkah, kita bisa saja malah membuat orang yang kita tegur merasa sakit hati.

Namun tentu saja kita tidak bisa membiarkan orang tersebut terus melakukan kesalahan yang sama, kan? Kalau kamu bingung, berikut kami rangkumkan tips menegur orang tanpa menyinggung perasaannya. Simak baik-baik, ya!

1. Tegur secara personal

Ilustrasi menegur secara personal (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu perlu menegur seseorang, lakukan secara personal. Bawa dia bicara empat mata denganmu. Hindari menegur seseorang di depan orang lain.

Dilansir Linkedin, Rafael Magaña seorang direktur senior di salah satu perusahaan pembangunan mengatakan jika menegur seseorang di depan umum tidak akan membuatnya mendengarkan. Sebaliknya, ia justru merasa dipermalukan.

"Saat ditegur di depan umum, seseorang pasti merasa dilukai harga dirinya. Bukannya mendengarkan, ia justru akan membenci anda karena kritik anda," jelasnya.

Saat ditegur secara personal, orang akan merasa dihargai. Mereka akan menangkap itikad baikmu dan mau mendengarkan.

2. Jangan bertele-tele

Ilustrasi menegur dengan lugas (pexels.com/cottonbro studio)

Hindari mempermanis kata-kata. Kamu memang perlu menyampaikan dengan baik agar orang yang kamu tegur tidak terluka, tapi tidak perlu membunga-bungai kata-katamu. Perhalus pemilihan katamu, tapi sampaikan dengan jelas dan lugas.

Jangan bicara berputar-putar. Katakan dengan to the point. Dengan begitu, dia akan menangkap dengan baik apa yang kamu maksud.

3. Fokus pada tindakan yang salah

Ilustrasi fokus menegur tindakan (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kamu ingin menegur seseorang, fokuslah pada tindakan salahnya. Jangan melebar dan mengusik sikap atau sifatnya sebagai seorang individu. Jelaskan kesalahannya secara spesifik.

"Jangan sampai seseorang merasa teguranmu merupakan ketidaksukaanmu secara personal terhadapnya. Hindari perkataan yang menyangkut sifat personalnya," kata Randy Myers seorang HRD, dilansir Fox Business.

Misalnya saja jika kamu ingin menegur teman sekelompokmu yang terlambat datang saat kerja kelompok, jangan menyebut dia pemalas. Sampaikan saja padanya jika ia terlambat sekian menit dan itu membuatnya ketinggalan diskusi tugas.

Atau jika adikmu membuat kamarmu berantakan, jangan sebut ia sebagai pengacau. Tapi cobalah katakan bahwa barang yang ia buat berantakan adalah barang yang mudah rusak lalu mintalah ia untuk lebih berhati-hati kedepannya.

4. Perhatikan penyampaianmu

Ilustrasi menegur dengan hati-hati (pexels.com/cottonbro studio)

Rasa sakit hati saat ditegur bukan hanya berasal dari pemilihan kata saja, lho! Tapi juga bagaimana kamu menyampaikannya.

Perhatikan intonasi bicara, gestur tubuh, dan ekspresi wajahmu saat menegurnya. Usahakan menyampaikan teguran dengan setenang mungkin.

Hindari menyampaikan teguran melalui pesan tertulis. Penyampaian dengan cara ini akan rawan menyebabkan kesalah-pahaman. Walaupun teguran memang perlu segera disampaikan, tunggulah saat kalian bertemu face-to-face.

5. Dengarkan penjelasan

Ilustrasi mendengarkan (pexels.com/fauxels)

Jika apa yang perlu kamu sampaikan sudah kamu katakan, jangan buru-buru mengakhiri percakapan. Kamu juga harus memberi orang tersebut kesempatan untuk bicara.

Apa pun yang akan dia sampaikan, baik itu permintaan maaf atau argumen pembenaran, kamu harus mendengarkan. Jangan memotong, jangan menyanggah. Ingat bahwa bukan hanya kamu yang punya hak untuk bicara, dia juga punya.

Dengan mendengarkan, kamu mungkin akan jadi lebih mengerti. Lebih baik lagi, kamu mungkin dapat membantunya mencari solusi agar dia bisa jadi lebih baik.

Nah, itu adalah lima tips untuk menegur orang tanpa menyinggung perasaannya. Sampaikanlah dengan cara yang asertif, jangan terbawa emosi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.