Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gestur tangan
ilustrasi gestur tangan (pexels.com/SHVETS production)

Intinya sih...

  • Dengarkan alasan dan situasi yang membuat kerabat ingin berutang.

  • Jangan memberi jawaban spontan, berikan jeda untuk mempertimbangkan keputusan dengan kepala dingin.

  • Tawarkan bantuan alternatif selain uang, seperti mencarikan pekerjaan atau memberikan makanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menolak permintaan utang dari kerabat memang bukan perkara mudah, apalagi jika hubungan kalian cukup dekat. Di satu sisi, kamu ingin membantu, tapi di sisi lain, kamu juga punya batasan dan pertimbangan pribadi yang tidak bisa diabaikan. Apalagi jika sebelumnya kamu pernah dikecewakan dalam situasi serupa, pasti kamu makin berhati-hati.

Daripada merasa terpaksa atau menyesal di kemudian hari, lebih baik kamu menolak secara bijak. Tidak harus langsung mengatakan ‘tidak’ secara frontal, ada banyak cara sopan dan tetap menjaga hubungan baik. Nah, berikut ini lima hal yang bisa kamu lakukan saat ingin menolak permintaan utang dari kerabat, tanpa membuat suasana jadi canggung atau renggang.

1. Dengarkan dulu alasan dan situasinya

ilustrasi mendengarkan (pexels.com/fauxels)

Sebelum langsung menolak, cobalah dengarkan dulu alasan dan kondisi yang membuat dia ingin berutang. Terkadang, hanya dengan didengarkan, seseorang sudah merasa cukup lega karena bisa curhat. Ini juga menunjukkan bahwa kamu tetap peduli, meskipun belum tentu bisa membantu dari sisi materi.

Dengan memahami latar belakangnya, kamu bisa merespons dengan lebih empatik. Mungkin setelah itu kamu bisa menawarkan bantuan dalam bentuk lain yang tidak berkaitan dengan uang, seperti membantu mencarikan solusi atau pekerjaan tambahan. Dengan demikian, tindakan ini tidak akan mengusik batasan pribadi yang kamu miliki.

2. Jangan memberi jawaban spontan

ilustrasi menyimak (pexels.com/Alex Green)

Saat ada kerabat yang tiba-tiba meminjam uang, hindari memberikan jawaban langsung, apalagi saat kamu sedang tidak fokus. Ambillah waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan keputusan dengan kepala dingin. Katakan saja, “Aku pikir-pikir dulu ya,” atau “Aku perlu cek dulu kondisiku.”

Dengan memberi jeda, kamu bisa mengevaluasi apakah ada kemungkinan membantu atau tidak. Di sisi lain, kamu juga memberi sinyal bahwa kamu tidak serta-merta bisa memberi pinjaman, tanpa membuat orang tersebut langsung merasa ditolak. Alhasil, apapun keputusannya nanti, kamu sadar telah mengambil keputusan dengan bijak.

3. Tawarkan bantuan alternatif selain uang

ilustrasi membantu rekan kerja (pexels.com/SHVETS production)

Kalau kamu merasa tidak nyaman memberi pinjaman uang, kamu tetap bisa menawarkan bentuk bantuan lain. Misalnya, bantu mencarikan pekerjaan freelance, menghubungkan dengan lembaga bantuan, atau bahkan sekadar memberikan makanan atau kebutuhan dasar jika itu yang diperlukan. Apapun itu, bantuan tidak harus selalu dalam bentuk materi.

Langkah ini menunjukkan bahwa kamu tetap peduli dan ingin membantu sesuai kemampuan. Ini juga bisa meminimalkan rasa kecewa atau sakit hati dari pihak yang meminta. Tentunya hal ini karena dia tahu kamu tetap berusaha hadir sebagai kerabat.

4. Jelaskan kondisi keuanganmu secara jujur

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Christina Morillo)

Tidak semua orang tahu kondisi finansial kita, jadi penting untuk menyampaikan dengan jujur bahwa kamu sedang tidak dalam posisi bisa meminjamkan uang. Sampaikan dengan nada tenang dan sopan, misalnya, “Maaf banget, aku juga lagi atur keuangan buat kebutuhan pribadi, jadi belum bisa bantu secara finansial sekarang.” Dengan demikian, mereka akan lebih mudah memahami situasimu.

Kejujuran seperti ini justru akan lebih dihargai daripada memberi janji palsu atau menghindar tanpa kejelasan. Orang yang dewasa dan bijak akan bisa menerima alasanmu, apalagi jika disampaikan dengan cara yang penuh rasa hormat. Kamu pun tidak perlu merasa bersalah karena belum sanggup membantu.

5. Tegas tapi tetap menjaga hubungan baik

Ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/Annushka Ahuja)

Menolak utang tidak harus membuat hubungan menjadi renggang. Setelah kamu menyampaikan penolakanmu, tetaplah jaga komunikasi dan perhatian pada kerabat tersebut. Misalnya dengan menanyakan kabarnya di lain waktu atau sesekali mengobrol ringan seperti biasa.

Sikap ini menunjukkan bahwa kamu tidak menjauh karena permintaan tersebut. Nyatanya, memang saat ini kamu sedang punya keterbatasan. Dalam jangka panjang, hubungan kekeluargaan bisa tetap harmonis tanpa harus merasa tertekan oleh urusan pinjam-meminjam uang.

Menolak permintaan utang dari kerabat memang bisa jadi dilema, apalagi jika kamu dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan. Namun, menjaga kestabilan finansial pribadi dan kesehatan mental juga tidak kalah penting. Dengan cara yang tepat, kamu tetap bisa menolak tanpa menyakiti. Ingat, bantu sebisanya, tapi jangan sampai mengorbankan dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team