Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi munggahan (instagram.com/fifcentraljabar1)

Intinya sih...

  • Tradisi ziarah kubur atau 'nyekar' dilakukan menjelang Ramadan sebagai wujud penghormatan dan doa bagi sanak keluarga yang telah meninggal dunia.
  • Tradisi 'nganteuran' mengandung makna mendalam tentang terjalinnya tali silaturahmi dan rasa saling berbagi di antara tetangga dan keluarga.
  • Proses ngabedahkeun, tradisi menangkap ikan dengan mengurangi debit air, dilakukan secara gotong royong dan sering diakhiri dengan makan bersama, yang dikenal sebagai 'Munggahan'.

Seluruh umat Muslim di seluruh dunia memiliki beragam cara dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan, dan hal ini juga berlaku di Indonesia. Di Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, terdapat sejumlah tradisi unik yang diwariskan secara turun temurun dalam menyambut bulan suci Ramadan dan mempersiapkan diri menjalani ibadah puasa.

Lebih dari sekadar ritual keagamaan, tradisi-tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai tradisional yang masih dijaga dan dirayakan dengan penuh kegembiraan oleh masyarakat Sunda hingga saat ini. Lantas, apa saja tradisi masyarakat Sunda dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan?

Editorial Team

EditorAL FI

Tonton lebih seru di