5 Wujud Membahagiakan Diri Sendiri yang Sering Kamu Lewatkan

Apapun yang kamu hasilkan, di dalamnya ada banyak usaha yang kamu keluarkan. Mulai dari merencanakan hingga melakukan eksekusi, semua mengajarkanmu bagaimana kerja keras dan pantang menyerah untuk menggapai impian. Tentu saja hal itu bukanlah hal sepele yang bisa kita abaikan begitu saja.

Rasa puas dan bahagia atas apapun pencapaian kita akan terwujud jika kita telah berterima kasih kepada diri kita sendiri. Bukan karena sombong atau tak tahu diri karena tak berterima kaish kepada orang yang membantu. Hanya saja, kamupun perlu menghargai dirimu sendiri sebelum mampu menghargai keberadaan dan keterlibatan orang lain. Jangan segan dan jangan lupa berterima kasihlah kepada dirimu sendiri. Atas apapun yang kamu lakukan dan atas hasil yang kamu dapatkan.

Sederhana namun seringkali kamu lewatkan. Beberapa orang memilih untuk menikmati makanan kesukaan di saat mereka stres atau tertekan akan suatu masalah. Namun tidak banyak yang menikmati makanan itu selagi ia bahagia. Kenapa? Apa bedanya?

Rasa bahagia dan puasmu memakan makanan kesukaan akan memberikan semangat untuk kembali mewujudkan apapun yang kamu impikan. Tapi saat kamu menikmatinya saat sedang kesal, maka sulit bagimu mendapatkan rasa puas dan bahagia saat memakannya. Jika ada waktu dan rejeki, jangan menahan keinginanmu untuk menikmati makanan yang kamu sukai itu. Wujud syukur paling sederhana akan memberikanmu bahagia yang luar biasa.

Bahagia yang kamu dambakan tidak hanya bisa kamu wujudkan seorang diri. Kamu bisa melibatkan orang lain untuk mencapai kebahagiaan itu. Misalnya bertemu dengan teman lama yang sudah lama menjadi wacana.

Temui mereka dan nikmati waktu bersama. Gunakan waktu untuk saling bertukar cerita. Salinglah memberi pujian dan rasa terima kasih yang tulus dari hati. Kamu dan mereka adalah anak manusia yang harus menjalin silaturahmi untuk menggapai bahagia bersama.

Bukan hidup namanya jika semua berjalan sesuai rencanamu saja. Akan ada banyak keterlibatan orang lain di berbagai aspek hidup yang kamu miliki. Bukan hanya yang terlihat dan kamu tunjukkan. Tapi bahkan akan ada yang berusaha menyusuri sisi lain hidupmu hingga tak segan mengkritiknya tanpa ragu.

Hidupmu memang tak akan lepas dari kritikan dan cibiran. Kamu mungkin akan sering merasa kesal dan ingin marah karena menerima kritikan yang menjatuhkan. Alih-alih memberi saran, mereka seolah terus menyalahkan apa yang kamu lakukan. Tapi di sinilah hakmu. Kamu berhak melawan. Tidak mendengarkan dan menjauh dari setiap kritik yang mereka berikan. Bukan bermaksud mengabaikan dan tidak menghargai, kamu lebih memilih hidup dengan hati yang tenang dan rasa bahagia. Bukan untuk mereka tapi hidupmu yang sangat berharga.

Kamu mungkin sudah tahu, jika ingin bahagia maka lepaskan semua beban dan luka yang kamu miliki. Tak akan rasa bebas dan senyum tulus saat kamu masih menyimpan luka yang akan kembali terasa sakitnya di kemudian hari. Bahkan saat kamupun lupa masalahnya.

Di sinilah kamu harus berani melepaskan luka yang kamu simpan selama ini. Bahagia adalah pilihan yang sangat tepat kamu lakukan. Tapi ada hal yang harus dengan tegas kamu tolak, yaitu mengingat luka. Selesaikan apa yang semestinya harus segera selesai. Tuntaskan apapun yang harus segera kamu tuntaskan. Bahagia itu kita yang ciptakan.