Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Merayakan Kegagalan sebagai Bentuk dari Sikap Optimisme

ilustrasi orang frustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang frustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa pun pasti pernah merasakan yang namanya kegagalan. Orang yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah berani untuk memulai dan mencoba.

Kita sering kali menganggap kegagalan sebagai musuh yang menyebalkan. Padahal, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Justru sebaliknya, kegagalanlah yang akan mengantarkan kita menuju pintu kesuksesan. Nah, yuk bareng-bareng kita melihat dan menyikapi kegagalan sebagai sesuatu yang normal dan merayakannya sebagai bentuk dari sikap optimisme.

1.Melihat kegagalan dari perspektif berbeda

ilustrasi orang terpuruk (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi orang terpuruk (pexels.com/Liza Summer)

Siapa pun yang pernah merasakan kegagalan pasti sudah tahu bagaimana rasanya–sangat menyebalkan. Kegagalan memang terasa menyakitkan karena kita melihatnya sebagai akhir dari segalanya. Padahal kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi awal baru untuk memulai kembali. Tidak ada salahnya memulai kembali. Tidak perlu merasa tertinggal dengan yang lain, karena hidup ini bukan ajang perlombaan yang nantinya akan mendapat piala bergilir.

2.Identifikasi penyebab kegagalan

ilustrasi orang mencari sesuatu (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi orang mencari sesuatu (pexels.com/Ron Lach)

Daripada menyalahkan diri sendiri terhadap kegagalan yang kita alami, lebih baik identifikasi penyebabnya. Setiap kegagalan yang kita alami pasti ada penyebabnya. Itulah mengapa perlunya mengidentifikasi penyebabnya agar kedepannya bisa diperbaiki. Apa hikmah yang bisa dipetik dari pengalaman ini? Hal apa yang bisa diperbaiki di masa depan?

3.Tumbuh dari kegagalan

ilustrasi orang bercermin (pexels.com/Wilson Vitorino)
ilustrasi orang bercermin (pexels.com/Wilson Vitorino)

Tidak semua orang dapat memahami dan mengetahui sepenuhnya tentang dirinya sendiri. Mungkin dari pengalaman gagal itu, kita mengetahui sisi lain dari diri kita yang sebelumnya tidak kita ketahui. Secara tidak langsung, kita sedang belajar mencintai diri sendiri. Hal ini sangat penting, agar kita lebih paham terhadap apa yang tidak dan kita inginkan.

4. Anggap kegagalan sebagai pelajaran berharga

ilustrasi orang belajar (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi orang belajar (pexels.com/Julia M Cameron)

Sejatinya setiap kegagalan yang kita alami, menyelipkan makna dan pelajaran berharga yang mungkin berarti untuk masa mendatang. Sebenarnya, tidak ada orang yang benar-benar gagal, semua itu adalah pembelajaran bagi dirinya.

Ada beberapa hal dalam hidup ini yang tidak bisa kita kendalikan, maka kendalikan sesuatu yang masih bisa dikendalikan. Selain itu, tidak semua yang kita inginkan bisa terwujud. Oleh karena itu, berikan makna pada setiap proses yang kita jalani.

5.Motivasi untuk mencoba lagi

ilustrasi orang naik tebing (pexels.com/Pixabay )
ilustrasi orang naik tebing (pexels.com/Pixabay )

Kegagalan yang kita alami bisa dijadikan batu loncatan untuk mencoba lagi. Ketika memutuskan untuk mencoba lagi maka akan ada harapan baru. Namun, ketika tidak berani untuk mencoba lagi dengan alasan takut akan gagal lagi, maka kegagalan itu akan terus menghantui setiap perjalan hidup kita.

Tidak apa-apa mencoba lagi. Siapa tahu kali ini mungkin akan berhasil. Perlu kita ketahui bahwa kegagalan merupakan hal pasti dalam hidup. Kesuksesan harus dibayar mahal dengan kegagalan yang kita dapatkan.

6.Mengembangkan mentalitas pertumbuhan

ilustrasi orang presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)
ilustrasi orang presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Merayakan kegagalan bagian dari pengembangan mentalitas pertumbuhan. Seiring berjalannya waktu, kita akan sadar bahwa kepintaran bisa diasah dengan banyak belajar. Tidak ada orang di dunia ini langsung terlahir jadi pintar. Orang-orang hebat di bidangnya yang kita lihat sekarang, juga pernah jadi seorang yang amatir. Mereka terus belajar dan berlatih. Gagal sekali, coba lagi, begitu seterusnya.

Merayakan kegagalan merupakan bagian dari sikap optimisme yang harus dimiliki semua orang. Mengubah perspektif kita terhadap kegagalan, dari negatif menjadi positif merupakan awal yang baik untuk bertumbuh. Dengan mengidentifikasi penyebab kegagalan, tumbuh dari pengalaman, mengambil pelajaran berharga, tidak lelah untuk mencoba lagi meskipun sering gagal, dapat membawa kita menjadi individu yang berkualitas.

Tidak lagi melihat kegagalan sebagai hambatan, melainkan melihatnya sebagai batu loncatan menuju kesuksesan. Sebuah kesuksesan tidak bisa didapat dengan begitu saja. Ia harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mirasari
EditorMirasari
Follow Us