6 Alasan Orang Menyederhanakan Keinginan, Bukannya Gak Mau Lebih

Manusia tidak bisa dipisahkan dari keinginan. Namun, bahagia bukan berarti terpenuhinya lebih banyak keinginan. Sebab makin banyak keinginan, makin susah juga buat mewujudkan semuanya.
Oleh karena itu, mengatur keinginan pribadi penting biar kita gak merasa tersiksa oleh kenyataan hidup. Sebagian orang dengan kesadarannya memilih untuk menyederhanakan keinginan mereka dengan alasan sebagai berikut:
1. Memudahkan pencapaiannya

Banyaknya keinginan sama saja dengan beban. Apalagi ketika keinginan-keinginan itu muncul bersamaan dan menuntut segera dipenuhi. Sekeras apa pun usaha yang dikerahkan sering kali tidak memungkinkan kita mencapai semuanya.
Akan terasa lebih mudah kalau keinginan dibatasi. Kita bakal lebih fokus jika hanya perlu mengusahakan sedikit keinginan dalam satu waktu. Bukan cuma jumlah keinginan yang dikontrol, tetapi juga mudah atau sulitnya pencapaiannya.
2. Menghindari stres berlebih

Keinginan dapat menjadi sumber semangat sekaligus sumber stres. Tergantung bagaimana cara kita mengelola keinginan. Satu keinginan saja yang tak kunjung terwujud sudah bisa bikin pusing, apalagi kalau keinginan kita jauh lebih banyak.
Sering kali penyebab stres bukan hal-hal yang terjadi di luar diri. Akan tetapi, justru akibat dari sikap tidak bijaksana ketika kita memiliki keinginan. Keinginan yang muluk hanya akan membebani pikiran.
3. Bukan berarti tak mengusahakan keinginan yang lain

Orang-orang yang memilih menyederhanakan keinginan bukannya berhenti sampai di situ saja. Di samping keinginan yang utama, mungkin saja mereka masih punya sejumlah keinginan lain. Namun, keinginan yang bukan prioritas tidak perlu diusahakan dengan ngoyo saat ini.
Mereka jadi lebih mudah membagi energi. Terpenting beberapa keinginan yang diutamakan dulu. Kalau kebetulan baik keinginan yang menjadi prioritas maupun bukan terwujud bersamaan, itu bonus kebahagiaan.
4. Meningkatkan rasa syukur

Keinginan yang terlalu banyak justru menghapus nikmat dalam hidup. Sama seperti kita merasa kenyang duluan kalau mendapati terlalu banyak hidangan. Sekalipun rasa semuanya lezat, kita malah cuma makan sedikit.
Sebaliknya, keinginan yang dikendalikan mampu meningkatkan rasa syukur. Terwujudnya keinginan yang sederhana saja sudah bikin kita bahagia. Kesederhanaan dalam menginginkan sesuatu memberi kita waktu untuk betul-betul menikmati setiapnya.
5. Menemukan kebahagiaan dan makna hidup dari keinginan sederhana itu

Seseorang mungkin hanya ingin hidup berkecukupan, bukan kaya raya. Namun di balik keinginan yang sederhana ini, ia justru merasa lebih bahagia dan menemukan makna hidupnya. Dia tidak terus dikejar oleh keinginan akan materi.
Ia terhindar dari dorongan melakukan segala cara cuma buat mendapatkan lebih banyak uang. Kalaupun ternyata ia memperoleh kekayaan lebih dari yang diinginkan, itu tidak masalah. Akan tetapi, dia telah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya sekarang.
6. Tidak ingin membebani orang lain

Keinginan yang tidak terhingga seperti air yang meluap dari wadahnya. Kemampuan kita buat mewujudkannya jauh lebih kecil dibandingan keinginan. Sayangnya, kita tidak bisa menerima hal itu.
Maka banyaknya keinginan bakal makan korban. Orang-orang terdekat kita akan didesak buat ikut membantu terwujudnya setiap keinginan itu. Kalau keinginan disederhanakan, kita tidak perlu merepotkan orang lain.
Menyederhanakan keinginan tidak sama dengan terlalu cepat puas yang bikin pencapaian hidup mandek. Kita hanya perlu mengukur waktu serta kemampuan yang dimiliki sekarang agar bisa membangun keinginan yang realistis. Keinginan lainnya diusahakan secara bertahap.