Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Efektif dalam Memberikan Kritik yang Membangun dengan Sopan

ilustrasi memberi kritik dan masukan (freepik.com/katemangostar)

Dalam menjalani hidup ini, terkadang kamu melihat orang lain melakukan kesalahan dan ingin dia memperbaiki hal tersebut agar gak menjadi sebuah kebiasaan. Dengan kata lain, kamu harus memberikan kritik yang membangun bagi orang tersebut dan demi kebaikan bersama.

Memang, memberikan kritik adalah bagian penting dari komunikasi yang sehat, namun caramu menyampaikannya juga bisa memberi dampak besar terhadap hubunganmu dengan orang yang bersangkutan. Nah, agar gak bingung lagi, ada enam cara untuk memberikan kritik dengan sopan dan positif yang bisa kamu terapkan.

1. Fokus pada perilaku atau tindakan, bukan pada orangnya

ilustrasi sedang memberikan kritik dan saran (pexels.com/Jack Sparrow)

Ingat, ketika memberikan kritik, kamu harus membedakan antara perilaku atau tindakan yang dikritik dengan karakter atau kepribadian seseorang. Sebaiknya, fokuslah pada perilaku atau tindakan yang spesifik dan bisa dinilai, daripada menyerang atau mengkritik pribadi seseorang yang akhirnya hanya akan membuat dia tersinggung.

Misalnya, alih-alih mengatakan "kamu selalu terlambat," kamu bisa mengatakan "saya perhatikan bahwa beberapa kali kamu terlambat datang ke pertemuan." Ini akan jauh lebih sopan dan bisa membuat orang tersebut menyadari kesalahannya.

2. Gunakan bahasa yang bersifat konstruktif dan positif

ilustrasi seseorang suka memberi kritik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, saat memberikan kritik, gunakan bahasa yang bersifat konstruktif dan positif. Ada baiknya kamu menyampaikan masukan dengan cara yang membangun dan memberikan dorongan untuk perbaikan, serta sama sekali bukan untuk menyalahkan atau merendahkan orang lain.

Sebagai contoh, alih-alih mengatakan "kamu benar-benar gak kompeten," kamu bisa mengatakan "ada beberapa bagian yang perlu ditingkatkan dari kinerjamu." Bahasa dan penyampaian yang baik akan membuat orang yang dikritik bisa menerimanya dengan baik pula.

3. Berikan contoh spesifik dan bukti yang mendukung

ilustrasi sedang memberikan kritik dan saran (pexels.com/Jack Sparrow)

Gak cukup sampai disitu, agar kritikmu lebih efektif, berikan contoh spesifik dan bukti yang mendukung. Jika perlu, sampaikan pengamatanmu dengan jelas dan tunjukkan kepada orang tersebut kenapa kamu merasa ada yang perlu diperbaiki atau diubah. Sehingga, orang tersebut bisa menerima kritik tersebut dengan lapang dada.

Misalnya, daripada mengatakan "kamu gak perhatian," kamu bisa mengatakan "ketika kita bicara, saya merasa gak didengar karena kamu terus sibuk dengan ponselmu." Ini akan jauh lebih bisa ditangkap dan gak bersifat menyindir orang yang bersangkutan.

4. Dengarkan juga saat dia memberi alasan atau jawaban

ilustrasi sedang berkomunikasi (pexels.com/The Coach Space)

Selanjutnya, setelah memberikan kritik, kamu juga harus bersedia mendengarkan tanggapan orang tersebut dengan baik. Gak ada ruginya jika kamu memberikan kesempatan baginya untuk menjelaskan atau membela dirinya sendiri dengan beberapa alasan yang mungkin masuk akal.

Siapa tahu ternyata dia memang gak salah dan kamu hanya perlu memahami sudut pandangnya. Cara ini akan membantu menciptakan dialog yang produktif dan menjaga hubunganmu dengan orang tersebut.

5. Beri saran atau solusi yang membangun

ilustrasi berdiskusi dengan rekan kerja. (freepik.com/freepik)

Ingat, selain memberikan kritik, beri juga saran atau solusi yang konstruktif sehingga orang tersebut bisa memperbaiki diri lebih lanjut. Kamu bisa mengajukan ide atau strategi yang bisa membantu orang tersebut mengatasi masalah atau mencapai tujuannya dengan baik.

Misalnya, daripada hanya mengkritik kinerja seseorang, kamu bisa menawarkan bantuan atau saran untuk meningkatkan keterampilannya. Sehingga, percakapan diantara kalian bisa ditutup dengan baik tanpa ada emosi atau dendam.

6. Akhiri dengan pesan positif dan dorongan

ilustrasi sedang berkomunikasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Terakhir, akhiri kritikmu dengan pesan positif dan dorongan untuk menjadi lebih baik. Jangan lupa, berikan apresiasi atau pujian atas hal-hal yang sudah dilakukan dengan baik, dan berikan dorongan untuk melakukan perubahan positif di masa depan.

Misalnya, kamu bisa mengatakan "saya tahu kamu memiliki potensi besar, dan saya yakin kamu bisa mengatasi masalah ini dengan usaha dan dedikasi." Akhir yang seperti ini akan lebih enak didengar dan membuat orang tersebut termotivasi untuk berubah.

Memberikan kritik dengan sopan dan positif, gak diragukan lagi, adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif. Selalu ingat bahwa tujuan kritik tersebut adalah untuk membantu orang lain tumbuh dan berkembang, bukan untuk menyalahkan atau merendahkan mereka. Kamu sendiri juga gak suka disalahkan begitu saja, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us