Kalau kita memang hebat, punya mental yang kuat dan banyak prestasi, sebenarnya kita gak perlu melakukan apa-apa lagi untuk membuat orang lain tahu. Dengan sendirinya, kedua hal itu akan tampak menonjol kok.
Hanya saja, kadang kita terlalu haus akan pengakuan dari orang lain. Jika mereka gak menanggapi kehebatan kita sesuai dengan yang diinginkan, kita bisa melakukan enam hal yang kurang baik seperti di bawah ini.
Kalau orang lain yang memang terlalu gampang rendah diri, kita gak ngapa-ngapain pun dia bisa merasa minder pada kita. Dalam kasus seperti ini, kita gak punya tanggung jawab untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Sebab kepercayaan dirinya memang sudah dari sananya kurang.
Akan tetapi, kita juga bisa membuat orang yang sebenarnya cukup percaya diri menjadi tiba-tiba insecure dengan sikap kita. Misalnya, kita terang-terangan meremehkan pekerjaan atau gajinya yang gak ada apa-apanya dari gaji kita. Atau, terlalu banyak menceritakan pencapaian diri.
Kalau ada kegiatan apa pun, kita kayak ingin mengerjakan semuanya. Kita mengambil banyak keputusan penting sendirian, mengatur jalannya kegiatan sendiri, dan sebagainya. Lalu orang lain yang seharusnya juga berperan di sana terpaksa cuma berpangku tangan.
Beberapa orang mungkin akan merasa diuntungkan dengan sikap dominan kita. Namun banyak pula yang pada akhirnya akan merasa gak suka. Sebab keberadaan dan kemampuan mereka menjadi seperti dianggap gak penting. Terlebih bila hasil kerja kita ternyata jauh dari memuaskan mereka.
Dalam situasi kita sepenuhnya bekerja sendiri saja, kita tetap butuh masukan kok. Kecuali kita memang gak mau berkembang sebagai pribadi maupun dalam karya. Apalagi jika kita bekerja dalam kelompok.
Seperti dijelaskan dalam poin sebelumnya, teman-teman satu kelompok bisa merasa suara mereka gak dianggap. Padahal hasil dari kerja kelompok itu akan berdampak pada mereka semua. Seyakin apa pun kita pada pendapat dan cara kerja sendiri, bukankah kita gak bisa menjamin hasil akhirnya persis seperti yang diharapkan?
Bagaimana jika hasilnya malah merugikan semua orang dalam tim? Tentu mereka merasa berhak marah. Sesuatu yang sebenarnya sangat bisa dicegah seandainya saja kita gak terlalu keras kepala dan merasa diri paling hebat.
Inilah bahayanya jika keinginan untuk terlihat hebat sudah sangat merasuki diri. Kita jadi seperti gak ingat waktu, tempat, situasi, bahkan sedang dengan siapa kita berhadapan. Sampai-sampai, pada orangtua pun kita meninggi habis-habisan.
Kita seperti lupa bahwa tanpa keduanya, kita juga gak ada. Tubuh kita yang sehat dan kepintaran kita sekarang pun berkat peran besar orangtua. Maka sehebat-hebatnya kita, orangtua yang telah berhasil mencerahkan masa depan kita tentu lebih hebat lagi.
Perjuangan yang mereka lakukan untuk kita gak main-main, lho. Gak cuma hitungan bulan melainkan banyak tahun. Memang itu kewajiban mereka sebagai orangtua. Namun jika mereka melalaikannya, bisakah kita sehebat sekarang?
Cerita palsu soal berbagai pencapaian hidup. Seakan-akan sudah menaklukkan tujuh gunung, tujuh lautan padahal sebenarnya melangkah keluar dari rumah pun belum pernah. Berpenampilan dengan barang-barang branded bermodalkan pinjaman sampai akhirnya bingung dikejar tagihan.
Kita mungkin bisa membohongi orang-orang. Namun gak akan pernah berhasil melakukannya pada diri sendiri. Saat pendengar cerita kita terkagum-kagum, jauh di dalam hati, kita justru hanya akan merasa makin kerdil.
Hebat itu bukan hanya tentang apa saja yang telah berhasil kita capai. Materi, jabatan, dan semacamnya. Nyaris tak pernah kita sadari bahwa mampu mengukur kemampuan diri juga tanda paling dasar dari orang yang hebat.
Sebab jika mengukur kemampuan diri saja gak mampu, bagaimana kita akan bisa menggunakannya? Yang terjadi hanya dua kemungkinan, terjebak kemalasan sehingga gak memaksimalkan kemampuan yang dimiliki atau justru selalu ngoyo dalam hidup.
Mau berjungkir balik seperti apa pun, jika sudah gak mampu ya harus mengakui. Agar kita gak menekan diri sendiri terlalu keras tanpa menghasilkan solusi apa pun. Yang ada cuma stres. Sesekali menerima uluran tangan orang bukan sesuatu yang memalukan kok.
Ingin tampak hebat sebenarnya manusiawi. Paling gak, memang gak ada yang ingin terlihat payah di depan orang lain. Akan tetapi gak perlu juga terobsesi untuk dikagumi orang. Nanti malah cuma bikin ilfil.