6 Cara Menemukan Makna di Balik Kesulitan, Selalu Ada Hikmah

Melansir laman Satu Persen, menurut Esposito manusia terlalu takut menghadapi masalah mereka. Hal itulah yang membuat mereka sulit untuk bahagia ketika mengalami masalah.

Kita mungkin takut dengan apa yang akan terjadi di masa depan. Rasa takut ini kemudian membuat kita terjebak dalam pikiran negatif. Ketika kita mengalami masalah, kita kerap memikirkan worst case scenario yang belum terbukti. Pada akhirnya, kita terus merasa terpuruk.

Lantas, apa solusinya supaya kita lebih bahagia menghadapi masalah? Jawabannya adalah mengubah perspektif maupun pola pikir. Jauh lebih baik saat kamu memilih melihat hal-hal baik yang dimiliki dibanding mengurung pikiran negatif itu.

Cobalah untuk mengubah perspektif. Lihatlah masalah atau kesulitan yang kamu alami sebagai tantangan maupun pembelajaran, bukan penghalang.

Setiap kesulitan yang kamu alami pasti punya pelajaran berharga. Sebab, setiap peristiwa yang terjadi di dunia ini membawa hikmahnya. Alih-alih fokus pada kesulitan tersebut yang membuat kamu terpuruk, cobalah untuk memahami apa yang ingin diajarkan oleh kesulitan yang tengah kamu alami.

Poin ini berkaitan dengan poin pertama. Lihat dari sudut pandang yang positif. Apakah kesulitan yang kamu hadapi mengajarkanmu tentang kesabaran, ketahanan, atau kemampuan untuk beradaptasi? Memahami pelajaran yang terkandung dalam kesulitan membuat kamu lebih siap menghadapi rintangan ke depannya.

Ekspresi diri adalah suatu proses menyatakan, pengungkapan maksud, perasaan, gagasan, atau hasil pemikiran. Kalau kamu mengalami kesulitan atau masalah, jangan ragu untuk mengekspresikan perasaanmu kala itu. Kamu bisa mengeskpresikannya melalui menulis jurnal, berbicara dengan keluarga atau teman, atau melalui seni.

Mengekspresikan diri membantu kamu memproses kesulitan yang sedang dialami. Kamu perlu mengeskpresikannya secara positif, ya. Dengan mengekspresikan diri, kamu akan merasa lebih lega dan siap untuk menemukan solusi.

Bagaimana rasanya saat kamu telah membantu atau menolong orang lain? Ada perasaan senang sekaligus puas, bukan. Membantu orang lain bisa membuat perasaanmu menjadi lebih baik. Tindakan tersebut juga dapat mengalihkan sejenak perhatian kamu dari masalah diri sendiri.

Bantulah orang yang mengalami kesusahan. Kamu juga bisa mengikuti kegiatan kerelawanan dalam komunitas tertentu. Dengan membantu orang lain, kamu dapat memaknai hidup lebih dalam lagi.

Bersyukur bisa diartikan sebagai bentuk apresiasi ketika menerima sesuatu. Sikap ini bukan berarti kamu mengabaikan perasaan negatif yang kamu alami, ya. Bersyukur bisa membuat kamu lebih bahagia, lho. Sebab, bersyukur senantiasa diasosiasikan dengan perasaan positif seperti empati, spiritualitas, self-esteem, maupun percaya diri.

Dengan bersyukur, kamu diberi kesempatan untuk menikmati kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, bersyukurlah, fokuslah pada hal-hal positif di sekitarmu. Semakin banyak kamu berlatih untuk mengeskpresikan rasa syukur, semakin tinggi pula nilai self-esteem yang kamu punya.

Menemukan makna di balik kesulitan memang bukan hal yang mudah. Pun mengubah perspektif dan melihat kesulitan sebagai peluang untuk tumbuh. Namun, kamu bisa melakukannya. Ingatlah bahwa setiap kesulitan adalah kesempatan untuk menjadi versi terbaik diri kamu.