Awal 2025 diawali dengan maraknya ajakan untuk mengikuti no buy challenge. Kalau diartikan kata per kata, artinya memang tantangan untuk tidak membeli atau berbelanja. Namun, mengingat manusia tak mungkin memproduksi segala barang sendiri maka didefinisikan sebagai mengurangi pembelian hingga seminimal mungkin.
Tantangan ini ada sisi positifnya, yaitu mendorong masyarakat buat gak memboroskan uangnya. Kebiasaan konsumtif masyarakat modern sering kali berakibat buruk untuk kondisi keuangan keluarga. Belanja berlebihan pun berujung pada menumpuknya sampah dari barang-barang yang dengan sangat cepat gak terpakai lagi.
Juga eksploitasi sumber daya alam untuk terus memproduksinya. Meski didorong oleh semangat yang positif, jangan sembarangan dalam mengikuti no buy challenge 2025. Alih-alih FOMO, pahami dulu enam hal berikut. Kamu harus tahu batas aman dalam berbelanja.