Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Positif Mengikuti Tren No Buy 2025, Tak Sekadar Konten 

ilustrasi belanja pakaian (freepik.com/standret)

Akhir 2024 diwarnai dengan berbagai tren menarik di media sosial, salah satunya adalah gerakan No Buy 2025. Tren ini mengajak kita untuk menahan diri dari berbelanja barang non esensial selama setahun penuh.

Meski terdengar menantang, tren ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi diri kita sendiri. Mulai dari menghemat pengeluaran hingga membantu menjaga lingkungan. Berikut adalah penjelasan sisi positif mengikuti tren No Buy 2025!

1. Menghemat pengeluaran

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bagi kamu yang berencana untuk hemat di tahun depan, ada baiknya untuk segera mengikuti tren ini. Dengan membatasi pembelian barang-barang yang tidak penting, kamu dapat menyimpan lebih banyak uang untuk kebutuhan primer atau tabungan masa depan.

Berhemat akan memungkinkan kamu memiliki dana cadangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak. Dengan begitu, kondisi finansial akan menjadi lebih terkontrol dan stabil.

2. Belajar bijak dalam berbelanja

ilustrasi memegang tas belanja (freepik.com/BalashMirzabey)

Jika kamu termasuk yang suka melakukan impulsive buying, tren No Buy 2025 bisa menjadi solusinya. Tren ini tidak hanya mengurangi pengeluaran, tetapi juga mengajarkan kita untuk berpikir dua kali sebelum membeli sesuatu.

Sebelum mengikuti tren ini, kamu perlu mempertimbangkan apakah barang yang ingin kamu beli benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat. Proses ini bisa membantu kamu menciptakan kebiasaan belanja yang lebih bijak.

3. Melatih kreativitas

ilustrasi berkaca (pexels.com/Thirdman)

Ketika kamu dipaksa untuk tidak membeli barang baru, kamu secara alami akan mencari cara kreatif untuk memaksimalkan apa yang sudah dimiliki. Alih-alih membeli pakaian baru, kamu bisa memadupadankan pakaian lama dengan gaya baru atau memperbaiki barang-barang yang rusak supaya bisa digunakan kembali.

Proses berkreasi ini juga dapat berpengaruh pada gaya hidup secara keseluruhan. Kamu yang awalnya malas bergerak dan mengandalkan belanja online pun bisa berubah secara perlahan-lahan untuk mengatasi semua masalah tanpa perlu mengeluarkan uang.

4. Mengurangi stres akibat konsumsi berlebih

ilustrasi tumpukan barang-barang (freepik.com/freepik)

Konsumsi berlebih sering kali menciptakan tekanan, baik dari sisi finansial maupun emosional. Ketika kamu terus-menerus membeli barang, kamu bisa merasa terbebani dengan cicilan atau ruang penyimpanan yang penuh.

Dengan lebih sedikit barang untuk dibeli, hidup menjadi lebih sederhana dan terorganisir. Kamu pun menjadi tidak perlu khawatir tentang membayar utang atau merawat barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.

5. Turut menjaga kelestarian lingkungan

ilustrasi mengamati lingkungan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Percaya tidak percaya, mengurangi konsumsi barang berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Sebab produksi barang baru membutuhkan sumber daya alam yang besar, sementara limbah dari barang yang tidak terpakai seringkali berakhir di tempat pembuangan air.

Dengan tidak berbelanja, kamu berpotensi untuk tidak menghasilkan sampah atau limbah yang mencemari lingkungan. Kebiasaan ini memberikan dampak positif jangka panjang bagi kehidupan di sekitarmu.

No Buy 2025 bukanlah sekedar tren, tapi juga ajakan untuk mulai mengubah gaya hidup. Selain itu, ada banyak sisi positif mengikuti tren No Buy 2025. Cocok banget dijadikan resolusi tahun baru yang realistis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfadhylla Rosalina Wibisono
EditorAlfadhylla Rosalina Wibisono
Follow Us