Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan yang Umum Dimiliki Orang Insecure, Sebaiknya Hindari!

ilustrasi orang kurang percaya diri (pexels.com/Мария)

Menjadi seseorang dengan rasa percaya diri rendah dapat membawa pengalaman yang tidak menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang insecure sering kali merasa terjebak dalam pola pikir dan perilaku yang menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan interpersonal.

Mereka cenderung meragukan kemampuannya sendiri serta merasa tidak mampu mengatasi hambatan yang datang. Orang seperti ini juga kerap terjebak dalam siklus keraguan yang sulit untuk dilupakan. Tanpa disadari mereka bisa merasa terjebak dalam pola kebiasaan yang merugikan yang dapat diidentifikasi melalui kebiasan-kebiasaan berikut ini.

1. Kesulitan dalam mengambil keputusan

ilustrasi orang kebingungan (pexels.com/Kampus Production)

Orang insecure sering kali mengalami kesulitan dalam membuat keputusan dan mempertahankannya. Mereka cenderung meragukan kemampuannya untuk membuat keputusan yang benar atau memilih jalur yang tepat. Akhirnya mereka sering kali terjebak dalam siklus kebingungan yang berkepanjangan.

Kebiasaan ini juga dipicu oleh kekhawatiran akan konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap keputusan yang diambil. Mereka cenderung berpikir berlebihan tentang kemungkinan hasil negatif yang menghambat kemampuannya untuk bertindak secara tegas. Ini menjadi lingkaran setan ketika ketidakpastian dan keraguan saling memperkuat satu sama lain

2. Ketakutan akan kemungkinan yang belum terjadi

ilustrasi orang ketakutan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mereka cenderung merasa cemas dan takut terhadap hasil atau konsekuensi yang mungkin terjadi di masa depan. Terutama yang berkaitan dengan kegagalan atau penolakan. Mereka sering kali membiarkan ketakutan tersebut mengendalikan pikiran dan tindakannya. Bahkan sebelum menghadapi situasi atau masalah tertentu, mereka sudah merasa takut dan khawatir.

Ketakutan terhadap hasil yang belum terjadi ini sering kali menghambat kemampuan seseorang untuk mengambil risiko. Mereka cenderung memilih untuk menghindari situasi yang dapat menimbulkan ketidakpastian atau kemungkinan kegagalan karena takut tidak mampu menghadapi konsekuensinya. Akibatnya, mereka dapat terjebak dalam zona nyaman yang sempit.

3. Bertahan dalam hubungan tidak sehat

ilustrasi hubungan toksik (pexels.com/Alena Darmel)

Orang insecure cenderung bertahan dalam hubungan toksik. Pasalnya, mereka merasa tidak layak atau takut untuk mencari hubungan yang lebih baik. Mereka mungkin merasa bahwa dirinya tidak pantas mendapatkan kebahagiaan atau mencari cinta yang lebih baik. Alhasil, mereka memilih untuk bertahan dalam hubungan yang kurang memuaskan.

Rasa takut akan kesepian atau kehilangan juga dapat menjadi alasan mengapa orang dengan rasa percaya diri rendah bertahan dalam hubungan toksik. Mereka mungkin merasa bahwa memiliki seseorang, meskipun tidak ideal, lebih baik daripada sendiri atau kehilangan seseorang yang sudah dikenal.

4. Tetap berada dalam pekerjaan yang biasa-biasa saja

ilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mereka cenderung bertahan dalam pekerjaan yang tidak memenuhi potensi atau tidak memberikan kepuasan. Biasanya karena merasa tidak layak untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Mereka mungkin menganggap dirinya tidak memiliki keterampilan atau kualifikasi yang diperlukan untuk melangkah maju dalam kariernya.

Ketakutan akan kegagalan atau ketidakpastian di tempat kerja juga dapat membuat orang enggan mencari peluang baru atau mengejar impiannya. Mereka mungkin merasa nyaman dalam rutinitas yang dikenal. Bahkan, jika itu berarti mengorbankan peluang untuk perkembangan lebih lanjut. Hal ini dapat mengakibatkan stagnasi dalam karier mereka secara keseluruhan.

5. Kesulitan menghadapi situasi sulit

ilustrasi orang ketakutan (pexels.com/cottonbro studio)

Orang insecure juga cenderung kesulitan dalam menghadapi perasaan dan situasi sulit. Mereka mungkin merasa tidak mampu untuk mengelola rasa sakit secara efektif sehingga cenderung menghindari konfrontasi dengan masalah tersebut. Ini dapat mengarah pada penggunaan strategi coping yang tidak sehat seperti penyangkalan dan penundaan.

Mereka juga mungkin merasa tidak berdaya dalam menghadapi situasi yang membutuhkan keberanian atau ketegasan. Misalnya seperti berbicara di depan umum atau menyelesaikan konflik interpersonal. Mereka mungkin merasa terjebak pada pola pikir negatif yang menghambat kemampuan untuk menghadapi masalah.

6. Kelelahan emosional yang menghambat kehidupan

ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mereka cenderung merasa kelelahan secara emosional dan mental karena sering mengalami tekanan dan kecemasan yang berlebihan. Mereka mungkin merasa terbebani oleh pikiran negatif yang menguras energi dan membuat mereka sulit untuk menghadapi konflik. Akibatnya, mereka mungkin cenderung untuk menarik diri dari aktivitas yang menantang atau berisiko.

Kelelahan yang dialami oleh orang insecure sering kali tidak hanya fisik, tetapi juga emosional. Mereka mungkin merasa terus-menerus terbebani oleh perasaan sedih, stres, atau putus asa. Hal tersebut membuat mereka sulit untuk menikmati hal-hal yang biasanya membawa kebahagiaan.

Rasa percaya diri seseorang ternyata sangat berpengaruh terhadap cara mereka menikmati hidup. Orang dengan kebiasaan-kebiasaan di atas cenderung kurang bisa memaksimalkan potensinya karena selalu merasa insecure, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us