Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersama teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi bersama teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap hari berinteraksi dengan teman tentu bisa membuatmu kurang berhati-hati dalam menjaga perilaku dan ucapan. Rasanya kalian telah akrab sekali sehingga seolah-olah tidak mungkin terjadi kesalahpahaman di antara kamu dan dia. Ia tahu seperti apa sifatmu yang sesungguhnya dan sebaliknya.

Namun, justru keyakinan begini yang rawan membuat perilakumu lepas kontrol dan kurang peka terhadap perasaannya. Akibatnya, kamu tanpa sadar bikin dia jengkel. Walaupun kemarahannya tidak serius tetap saja terasa mengganggunya dan menurunkan penilaiannya terhadapmu.

Jaga sikap tetap perlu sedekat apa pun hubungan kalian. Gak usah sampai kamu bersikap kaku dalam pergaulan, tapi minimal enam hal ini jangan dilakukan. Bila kemarin-kemarin dirimu telanjur melakukannya, ke depan jangan diulangi lagi.

1. Salah memanggil namanya

ilustrasi memanggil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kalian sudah menjadi sahabat pastinya ini gak terjadi. Biasanya salah memanggil nama terjadi saat kalian belum lama berkenalan atau telah berteman cukup lama, tetapi sama sekali gak dekat. Bila kalian baru berkenalan, kesalahanmu masih bisa dimaklumi.

Namun, ketimbang tiba-tiba keliru menyebut nama orang sebaiknya dirimu meminta maaf dan menanyakan kembali namanya jika lupa. Jangan asal memanggilnya dengan nama yang belum tentu benar. Sedang buat kawan yang gak dekat tapi sudah lama saling mengenal, mau tidak mau kamu harus belajar menghafalkan namanya. Minimal nama panggilannya.

Kemampuan mengingat nama orang-orang yang sudah cukup lama berinteraksi denganmu menjadi ukuran untuk sikap menghargaimu pada mereka. Apabila dirimu benar-benar kesulitan mengingat nama seseorang, coba tanyakan pada sahabatmu yang juga mengenalnya. Sebelum kesempatan itu ada, dirimu tidak perlu menyebut namanya daripada salah.

2. Berbisik-bisik di dekatnya

ilustrasi berbisik-bisik (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika ada orang lain, jangan berbisik-bisik dengan siapa pun dan tentang apa pun. Perilaku seperti ini mudah sekali memancing kesalahpahaman. Dia pasti khawatir menjadi bahan obrolan kalian. Pun yang dibahas mungkin hal-hal yang memalukan baginya.

Sekalipun dugaannya amat keliru, itulah persepsi orang yang gak diajak berbisik-bisik. Dirimu seperti mencegah dia ikut mendengar sesuatu sehingga ia baper. Apabila topiknya bukan tentangnya dan gak berbahaya untuk didengar siapa saja, bicaralah secara wajar.

Namun bila ada hal-hal yang sebaiknya tak didengar oleh orang lain sekalipun kamu tidak sedang menggunjingkan siapa-siapa, cari tempat yang lebih privat. Dengan begitu, dirimu dapat mengobrol lebih leluasa dengan kawan yang dipercaya. Kamu gak perlu berbisik-bisik yang bikin orang lain curiga.

3. Pinjam uang dan barang pribadi terus-menerus

ilustrasi bersama teman (pexels.com/cottonbro studio)

Meminjam memang menjadi solusi praktis ketika kamu membutuhkan sesuatu. Daripada sedikit-sedikit membeli, dirimu berpikir pinjam saja supaya lebih hemat biaya bahkan gratis. Apalagi pada teman sendiri, masa dia gak mau meminjamkannya?

Termasuk saat kamu butuh uang yang lebih besar daripada tabunganmu. Orang pertama yang diingat barangkali kawan yang tampak berada. Memang dalam pertemanan mesti ada sikap tolong-menolong. Jangan terlalu individualis sampai gak peduli pada kesusahan kawan sendiri.

Tapi kamu juga harus berusaha untuk sesedikit mungkin merepotkan orang lain. Permintaanmu akan pinjaman apa pun lama-lama dapat terasa mengganggu. Dia gak leluasa menggunakan uang dan barang-barangnya sendiri karena kerap dipinjam olehmu. Jangan menunggunya sampai menolak keinginanmu, melainkan dirimu yang kudu lebih tahu diri.

4. Kelewatan menggodanya soal gebetan

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Ivan Samkov)

Selama godaanmu pada teman tidak berlebihan, dia pasti juga senang-senang saja. Semua hal tentang gebetan bikin ia gembira dan godaanmu diterimanya sebagai bentuk dukungan atas hubunganmu dengannya. Akan tetapi, penerimaannya menjadi berbeda kalau kamu tidak melihat tempat dan suasana saat menggodanya.

Misalnya, gebetannya sedang berada di dekat kalian. Godaanmu pada kawan sedikit banyak menjadi diketahui olehnya. Padahal, temanmu masih terlalu pemalu buat menunjukkan perasaannya pada gebetan. Dia juga gak mau dibantu oleh siapa pun biar lebih cepat dalam melakukan pendekatan.

Maka reaksinya tak lagi sama dengan ketika kamu menggodanya di waktu-waktu yang lalu. Kali ini ia merasa sangat malu bahkan takut gebetannya merasa terusik. Di sisi lain, dia pun gak bisa mengklarifikasi pada gebetan tentang godaanmu. Niatmu bercanda dan mendorongnya biar lebih berani menunjukkan perasaan, tapi teman malah sebal.

5. Bersikap kritis pada passion-nya

ilustrasi teman-teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu mesti tahu bahwa passion terasa sangat penting buat beberapa orang. Ketika kawanmu sudah yakin dengan passion-nya, perasaannya mengenai hal tersebut begitu kuat. Akibatnya, dia bakal mudah tersinggung apabila dirimu memberikan pandangan yang kritis terhadap panggilan jiwanya.

Walaupun maksudmu dalam mengkritisinya juga demi kebaikannya, kawanmu telanjur merasa gak didukung. Padahal, dia yakin lebih tahu segala mengenai passion tersebut daripada dirimu yang mempunyai minat berbeda. Batinnya sinis, kenapa kamu tidak fokus pada passion sendiri daripada sibuk mengkritisinya?

Setiap hal yang dikritisi olehmu terasa seperti usahamu buat mematahkan semangatnya. Ia ingin kamu lebih berperan sebagai pendengar serta pendukungnya saja. Sama seperti yang selama ini dia lakukan terhadap passion-mu apabila dirimu juga memilikinya.

6. Chat cuma dibaca

ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika kamu mengenal pengirim chat, jangan pernah cuma membacanya tanpa merespons apa pun. Bahkan sekalipun isinya hanya pemberitahuan. Kalau dirimu gak membalasnya, temanmu merasa diabaikan. Dia dan isi chat itu seolah-olah tidak penting bahkan mungkin hanya mengganggumu.

Membalas dengan singkat pun sudah cukup sebagai tanda kamu benar-benar memperhatikannya. Lebih parah lagi apabila temanmu menanyakan sesuatu, tetapi dirimu juga cuma membacanya. Itu benar-benar tidak sopan seperti kamu tak menjawab sepatah kata pun ketika orang bertanya secara langsung padamu.

Kalau dirimu perlu waktu buat mencari tahu jawaban atas pertanyaannya, jangan langsung menutup chat. Balas dulu agar ia menunggu sebentar karena kamu perlu memastikannya. Jawabanmu sekalipun belum sesuai dengan ekspektasi kawan sudah membuatnya merasa tenang dan dihargai.

Keenam hal di atas biasanya kamu lakukan tanpa sadar dan tak bermaksud melukai hati teman. Akan tetapi, perilaku kecil pun ternyata dapat terasa mengganggu orang lain. Kamu perlu lebih berhati-hati dan memikirkan perasaan mereka ketika berinteraksi biar gak salah lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team