Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menghentikan Perilaku Impulsif, Jangan Sepelekan!

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perilaku impulsif adalah ketika kamu bertindak cepat tanpa memikirkan konsekuensinya. Tidak ada apa pun dalam pikiranmu selain momen itu. Kita semua terkadang terlibat dalam perilaku impulsif. Saat kita dewasa, kita belajar mengendalikan sebagian besar dorongan hati kita.

Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana cara memberhentikan perilaku ini. Ada lima tips, nih yang bisa kamu coba jika perilakumu sudah merasa mengganggu. Yuk, langsung simak!

1. Identifikasi situasi pemicunya

ilustrasi berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)

Apakah ada situasi yang biasanya memicu perilaku impulsifmu? Jelaskan secara rinci. Identifikasi informasi siapa/apa/di mana/kapan dan emosi, sensasi fisik, atau pikiran apa yang akan kamu alami. Identifikasi dorongan impulsif spesifik yang kamu harapkan.

Melansir dari Psychology Today, Kiki Fehling, seorang psikolog berlisensi menjelaskan, "Ini bisa menjadi pemicu bagimu untuk memikirkan situasi tertentu. Pastikan kamu memiliki keterampilan mengatasi masalah yang siap digunakan sebelum atau saat kami berlatih mengatasi hal ini terlebih dahulu."

2. Cobalah menahan diri saat kamu di situasi yang mengundangmu berperilaku impulsif

Ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)
Ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Pada langkah ini, kamu ingin berhenti, menjeda, dan tidak bereaksi. Bagaimana kamu bisa melakukan itu? Ingat, untuk menghadapinya, kamu harus menjelaskan sespesifik mungkin tentang bagaimana rasanya jika kamu berhenti.

Teknik umum yang bisa kamu lakukan menurut Fehling ialah dengan mengucapkan 'berhenti' atau 'STOP' dengan lantang atau teriakkan di kepalamu. Ulurkan tanganmu dengan gerakan 'berhenti'. Bayangkan tanda berhenti di pikiranmu

3. Identifikasi bagaimana caramu untuk mengurangi perilaku ini

Ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, coba kontrol dirimu sendiri dengan menjauh dari hal yang dapat memicu perilaku impulsifmu. Tahan dirimu sebisa mungkin dan lihat apa yang akan terjadi.

"Langkah ini memintamu untuk menjauh dari perilaku atau pemicu impulsifmu. Jadi, misalnya, jika kamu ingin makan berlebihan, kamu bisa keluar dari dapur. Ide lain yaitu dengan menjauh dari sesuatu atau seseorang. Jauhkan tubuh, kepala, atau matamu," jelas Fehling.

4. Pertajam kesadaranmu dengan melatih mindfulness

ilustrasi perempuan melakukan yoga (unsplash.com/jareddrice)
ilustrasi perempuan melakukan yoga (unsplash.com/jareddrice)

Perhatikan momen saat ini dan amati apa yang terjadi tanpa menghakiminya. Misalnya, fokuslah pada pikiran, emosi, dan dorongan serta bagaimana perasaan tubuhmu dan kamu akan menjadi impulsif. Ini mungkin tidak mudah pada awalnya. Namun dengan latihan, kamu bisa mulai mengidentifikasi apa yang memicu perilaku impulsifmu.

"Perhatian penuh juga dapat membantumu menjauhkan diri dari doronganmu. Dengan cara ini, kamu tidak didorong oleh dorongan hatimu tetapi hanya mengamatinya. Kemudian, kamu dapat memutuskan tindakanmu," jelas Lidia Zylowska, MD, psikiater bersertifikat, melansir dari Psych Central.

5. Check in pada diri sendiri

ilustrasi wanita melakukan yoga (unsplash.com/Dane Wetton)
ilustrasi wanita melakukan yoga (unsplash.com/Dane Wetton)

Check in mengacu pada inventarisasi perasaanmu dan apa yang menjadi pikiran utamamu sebelum bertindak impulsif. Tujuannya adalah untuk menunjukkan dengan tepat dialog batin yang mendasari perilaku impulsifmu.

Carol Perlman, PhD, seorang psikolog yang mengembangkan terapi perilaku kognitif untuk ADHD dewasa, menyarankan untuk menanyakan serangkaian pertanyaan pada diri sendiri. Setelah kamu mengidentifikasi tantangan atau emosi yang mendasari dorongan hatimu, kamu dapat menerapkan perbaikan.

Mengatasi perilaku impulsif memang terdengar susah. Namun, dengan niat yang besar, tidak ada yang tidak mungkin. Nah, setelah menyimak lima tips di atas, yuk, sama-sama praktikkan untuk menghentikan perilaku impulsif sebelum semuanya semakin memburuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us