6 Quote Artis 'The 27 Club' Sebelum Meninggal Ini Bikin Merinding!

The Notorious B.I.G atau yang juga dikenal dengan nama alias Biggie Smalls ini mendapatkan nama julukannya karena alasan yang tepat. Musisi rap yang memiliki nama asli Christopher George Latore Wallace ini mempunyai tinggi 190 cm dengan berat yang mencapai 180 kg.

Dia dikenal sebagai salah satu artis hip-hop terbesar sekaligus paling berpengaruh sepanjang masa. Sayangnya, karir musiknya yang cemerlang harus berhenti pada tahun 1997, ketika dia ditembak mati pada usia 24 di sebuah jalan di Los Angeles, AS.

Sampai hari ini, pembunuhannya masih belum terpecahkan. Ada banyak orang yang percaya bahwa pembunuhan Biggie berkaitan dengan perseteruan antara rapper East Coast dengan rapper West Coast, dalam hal ini adalah persaingan antara dirinya dan Tupac Shakur. Kisah ini diangkat oleh Hollywood melalui film City of Lies (2018) yang dibintangi Johnny Depp. Namun, film itu secara misterius ditarik dari peredaran.

Sebelum wafat, Biggie pernah berkata, “I wonder if I died, would tears come to her eyes? Forgive me for my disrespect, forgive me for my lies.”

Aku membayangkan ketika aku mati, apakah air mata akan menetes dari matanya? Maafkan aku karena ketidaksopananku, maafkan aku atas dusta-dustaku.

Orang-orang terdekat Biggie sering menggambarkan dirinya adalah seorang yang depresi dan pesimistis. Biggie selalu berbicara tentang kematian jelang tragedi yang menimpanya. Sebelum itu, Biggie bahkan merilis album rap berjudul Ready to Die dan Life After Death. Merinding.

Tupac Shakur secara tragis ditembak mati pada usia 25 pada tanggal 13 September 1996. Saat itu, dia sedang dalam perjalanan pulang dari pertandingan tinju Mike Tyson di Las Vegas, Nevada.

Semasa hidup Tupac, acap kali terlibat masalah hukum yang membuatnya masuk jeruji besi. Dia menjadi musisi pertama yang sukses mencapai puncak tangga lagu Billboard saat berada di penjara. Adalah album album All Eyez on Me yang membuatnya tenar.

Sebelum ditembak mati, Tupac pernah berkata, “Death is not the greatest loss in life. The greatest loss is what dies inside while still alive. Never surrender.”

Kematian bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati di dalam (jiwa) saat masih hidup. Jangan pernah menyerah.

Pada tahun 1971, lead vocal band rock and roll The Doors ini ditemukan tewas di bak mandi apartemennya di Paris, Prancis. Ketika itu, Jim Morrison masih berusia 27 tahun saat dia dinyatakan wafat karena gagal jantung.

Seperti kebanyakan berita tentang kematian para selebritis, ada beberapa skeptisisme seputar vonis kegagalan jantung Jim Morrison. Beberapa orang menduga bahwa penyebab kematian gagal jantung itu sengaja dinyatakan guna menutupi penyebab kematian yang sebenarnya yaitu akibat overdosis narkoba.

Band The Doors sendiri menjadi terkenal ketika single "Light My Fire" mencapai puncak tangga lagu Billboard. Jim Morrison sendiri dikenal sebagai pribadi pecandu minum keras, narkoba dan pemberontak. Jelang kematiannya, dia mulai beralih menulis puisi. “Death makes angels of us all and gives us wings where we had shoulders smooth as ravens claws.”

Kematian membuat kita semua menjadi malaikat dan (kematian) memberi kita sayap pada bahu kita yang halus layaknya cakar burung gagak.

Front man dari band grunge Nirvana, Kurt Cobain, diketahui tewas bunuh diri di rumahnya di Seattle pada tanggal 5 April 1994. Ketika tragedi itu terjadi, dia baru berusia 27 tahun.

Walaupun Kurt memiliki popularitas dan kekayaan, Kurt diketahui sebagai pribadi yang memiliki sejarah panjang kecenderungan bunuh diri dan kecanduan narkoba. Pikiran depresif bintang rock grunge ini bisa dilihat dalam kutipannya, “If you die you’re completely happy and your soul somewhere lives on. I’m not afraid of dying. Total peace after death.”

Jika kamu mati, kamu benar-benar bahagia dan jiwamu hidup abadi di suatu tempat. Aku tidak takut mati. (Karena) Kedamaian sempurna (adalah) setelah kematian.

Selain kecanduan dan memiliki gangguan mental, karier Cobain sejatinya cemerlang. Olah tarik suaranya yang alami bisa menembus hati dan benak orang di seluruh dunia. Banyak musisi lain yang mencoba menjadi Kurt. Tapi, hanya ada satu Kurt yaitu Kurt Cobain itu sendiri.

Bintang pop kontroversial pemenang lima kali Grammy Awards Amy Winehouse diketahui telah menghabiskan sebagian besar karir dan masa hidupnya berjuang melawan depresi dan kecanduan narkoba. Amy sendiri dikenal sebagai seorang gadis pemberontak. Di usianya yang baru 19 tahun, Amy merilis album pertamanya yang bertajuk Frank. Sejak itu, dia mulai menuai perhatian.

Kepribadian dan penampilan panggung Amy yang unik membuatnya terus mendapat sorotan. Betapa tidak, dia diketahui memiliki banyak tato dan acap kali menggunakan eyeliner gelap. Pada tahun 2011, Amy Winehouse ditemukan meninggal secara tragis di rumahnya di London pada usia 27 tahun karena overdosis alkohol.

Salah satu kutipan dari Amy Winehouse yang paling dikenal adalah, “Life’s short. Anything could happen, and it usually does, so there is no point in sitting around thinking about all the ifs, ands and buts.”

Hidup ini singkat. Apa pun bisa terjadi dan biasanya memang begitu. Jadi, tidak ada gunanya duduk-duduk (sambil) memikirkan semua 'jika,' 'dan' serta 'tapi.'

Kalau menengok kembali cara hidup pemberontak Amy Winehouse, tampaknya dia benar-benar menerapkan kata-katanya.

Kasus terbaru musisi muda yang mengakhiri hidupnya terlalu cepat adalah DJ Avicii. Musisi berkebangsaan Swedia ini diketahui melakukan tur konser tanpa henti selama bertahun-tahun yang diduga menimbulkan masalah kesehatan.

Selain itu, musisi bernama asli Tim Bergling ini dikenal sebagai pencandu alkohol sekaligus depresif. Dia bahkan diketahui pernah dirawat di rumah sakit karena pankreatitis akut akibat mengonsumsi alkohol yang berlebihan.

Avicii terkenal karena beberapa lagu karyanya yang menuai popularitas seperti "The Nights," "Wake Me Up," "Hey Brother," dan "Levels."

Sedihnya, tur keliling tanpa henti DJ Avicii justru mengganggu kesehatan mental dan fisiknya daripada yang disadari orang. Avicii bahkan mengatakan hal itu dalam sebuah film dokumenter yang dirilis pada bulan Oktober 2017 dengan kalimat, “I have said, like, ‘I’m going to die.’ I have said it so many times. And so, I don’t want to hear that I should entertain the thought of doing another gig.”

Aku pernah mengatakan, seperti, 'aku akan mati' (karena terlalu banyak konser). Aku telah mengatakannya berulang kali. Jadi, aku tidak ingin mendengar bahwa aku harus melakukan pertunjukan lain.

Seperti yang sudah diketahui, pada tanggal 20 April 2018, pada usianya yang masih 28 tahun, Avicii ditemukan tewas bunuh diri di Muscat, Oman. Avicii sendiri telah dikenal dalam sejarah musik sebagai salah satu DJ terhebat pada masanya. Dan warisan Avicii akan terus dikenang melalui musik-musiknya.

Itulah enam kutipan dari enam musisi jelang kematiannya. Apakah kamu sekarang sudah mulai merinding?