Selain buku fiksi, beberapa orang juga menyukai buku non fiksi utamanya self-improvement. Buku self-improvement berisi topik-topik pengembangan diri yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Misalnya, topik seputar membangun habit yang baik hingga keuangan.
Buku-buku self-improvement di bawah ini merupakan beberapa judul terbaik di antara banyaknya buku pengembangan diri. Hal ini karena penulisnya memberikan pesan yang sangat powerful. Penasaran apa saja? Yuk, simak ulasannya di sini.
Pertama ada Start With Why yang ditulis oleh Simon Sinek. Simon sendiri merupakan pembicara motivasi fenomenal yang juga pernah tampil di TED Talks. Video Simon yang berjudul How Great Leaders Inspire Action masuk jajaran tiga teratas. Melalui Start With Why, Simon menuliskan bahwa kesuksesan pemimpin dunia itu berpola.
Sosok seperti Martin Luther King Jr., Wright Brothers, hingga Steve Jobs memulai karir mereka dengan pertanyaan "Mengapa?". Tentu saja hal ini sangat menarik, Simon memaparkan bahwa pertanyaan mengapa akan memberi dampak baik untuk proses seseorang. Melalui buku ini kamu akan melihat bagaimana orang sukses punya polanya sendiri.
Buku kedua ditulis oleh Angela Duckworth yakni Grit: Kekuatan Passion dan Kegigihan. Beberapa tahun terakhir istilah grit cukup populer dan makin populer ketika buku ini diterbitkan. Grit sendiri berarti hasrat yang sangat kuat dan kegigihan. Angela melakukan penelitian hal yang melatar belakangi kesuksesan seseorang.
Dirinya menyimpulkan hal itu berasal dari kegigihan mereka, bukan hanya bakat atau IQ saja. Buku ini sangat direkomendasikan karena memberi gambaran konkrit bahwa siapapun mampu meraih tujuannya dengan grit yang dimiliki. Buku ini merangkum wawancara Angela bahwa terpaku pada bakat alami adalah kesalahan besar.
Siapa yang tidak tahu buku Atomic Habits? Buku self-improvement yang ditulis oleh James Clear ini sangat populer di kalangan masyarakat modern. James mengungkapkan bahwa apa yang terjadi pada kita saat ini berasal dari tindakan-tindakan kecil di masa lalu. Apabila seseorang punya keinginan jadi lebih baik dari sebelumnya dapat dimulai dari buku ini.
Pembaca akan diberikan gambaran konkrit mengenai topik kebiasaan, pengambilan keputusan, dan pengembangan diri. Daripada kita langsung melakukan sesuatu tapi tidak konsisten, lebih baik fokus membangun sistem. Sistem ini dapat dimulai dari habit kecil yang dilakukan setiap hari, untuk mendapat perubahan besar di akhir tahun.
Napoleon Hill menuliskan buku Think & Grow Rich dengan mengacu pada 3 faktor utama dalam menggapai kesuksesan. Faktor tersebut diantaranya motivasi, kreatifitas, dan faktor eksternal. Apabila ketiganya ada pada diri seseorang maka tidak menutup kemungkinan kesuksesan akan datang.
Seperti kebanyakan film sejarah, di mana pribadi yang memiliki tekad pasti berakhir sukses. Walaupun sebelumnya mereka berangkat dari kondisi yang tidak memungkinkan. Tekad yang dipadukan dengan keinginan akan memberikan ledakan luar biasa pada diri seseorang. Maka dari itu biasakanlah menumbuhkan pikiran positif pada diri sendiri.
Kelima ada buku dari Ichiro Kisimi dan Fumitake Koga yakni Berani Tidak Disukai. Buku ini mengungkapkan kekuatan terpendam dalam meraih kebahagiaan sejati. Nyatanya kebahagiaan adalah sesuatu yang dapat kita pilih. Sesungguhnya hidup bukanlah proses yang mudah, banyak yang harus dikorbankan dan diperjuangkan.
Kenyataan hidup yang tidak mudah ini akan semakin berat jika kamu tetap berada di masa lalu. Maka dari itu lekaslah beranjak karena di masa depan kamu adalah pribadi yang lebih kuat. Semua hal yang berkaitan dengan kita selalu dimulai dari diri sendiri. Maka dari itu jangan lupa juga untuk mencintai diri sendiri.
Terakhir kalau kita bicara soal finansial ada satu buku menarik dari Robert Kiyosaki yakni Rich Dad Poor Dad. Dalam buku ini dibahas mengenai keuangan masa kini. Buat kamu yang punya tujuan bebas finansial, maka buku ini layak masuk must read kamu. Robert memberikan gambaran pada pembaca untuk membangun aset sedini mungkin.
Sesuai dengan namanya, Robert mengilustrasikan Rich Dad mewakili pola pikir orang kaya. Sementara, Poor Dad memberikan perspektif orang miskin. Keduanya memiliki pandangan berbeda mengenai uang. Orang kaya identik dengan kemampuan mereka membeli aset dan orang miskin mempunyai beban pengeluaran.
Buat kamu yang ingin mulai menata kembali hidup atau menumbuhkan kebiasaan baik, buku self-improvement di atas cocok jadi temanmu. Saat kamu mulai memperbaiki diri, percayalah banyak kesempatan baru terbuka untukmu. Fighting!