ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Beyzaa Yurtkuran)
Dalam cara pandang imam Al-Ghazali lainnya, dikatakan bahwa tingkatan iman yang dirinya peroleh merupakan hasil dari pengembaraan mencari kebenaran hakiki yang ditemukan melalui jalur tasawuf. Inti dari ajaran tasawuf adalah penyempurnaan akhlak yang hanya dapat diraih dengan kesadaran hati. Salah satu simbol akhlak yang dapat ditemukan dalam diri seseorang adalah sikap muhasabah diri.
Muhasabah diri merupakan kata lain dari introspeksi, yakni perbuatan merenungi segala tindak perbuatan yang telah dilakukan oleh diri sendiri. untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup seorang hamba tidak boleh menghilangkan dimensi musahabah karena merupakan suatu proses evaluasi diri terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu.
Musahabah merupakan satu unsur penting sebab berfungsi sebagai media untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya tidaklah sempurna dan memberikan pemahaman bahwa kesempurnaan sejati hanya milik Tuhan semata. Dengan menyadari kekurangan yang dimiliki, maka seorang hamba tidak akan berani menyombongkan dirinya sebab tahu pada hakikatnya segala sesuatu yang dipunyai adalah milik Tuhan.
Sikap jiwa menurut paparan di atas wajib diterapkan oleh seorang muslim apabila dirinya ingin mencapai tingkatan tertinggi di sisi Tuhan sebagai hamba. Enam aspek yang telah disebutkan tersebut merupakan unit-unit yang saling berhubungan serta bersifat melengkapi satu sama lain.
Semoga penjelasan di atas bisa jadi pedoman praktis bagi seseorang agar dirinya menjadi orang yang lebih beriman dan taat kepada Tuhan. Tentunya akan membawa kepada kebahagiaan sejati.