6 Sebab Orang Suka Mempermasalahkan Hal Kecil, Banyak Motivasinya

Bagaimana pendapatmu tentang orang yang sering mempersoalkan hal-hal yang menurutmu sepele? Apakah bekerja dengannya bikin kamu selalu stres?
Ia mungkin lebih terasa sebagai penghambat dalam kerja sama kalian. Alhasil, saat dirimu harus kembali memeriksa hasil kerja sampai dia tak lagi menemukan masalah sekecil apa pun.
Namun, di balik rasa ribet saban berurusan dengannya sebenarnya ada sisi baiknya tergantung dari motivasi orang itu. Hargai niatnya yang baik sekaligus mampulah bersikap tegas kalau kebiasaannya itu tak berdasar.
Ini dia enam penyebab yang mungkin membuat seseorang gemar sekali meributkan hal kecil. Dengan begitu, kamu dapat memutuskan sikap yang tepat dalam menghadapinya. Baca sampai habis serta cocokkan dengan cirinya.
1. Sangat memperhatikan detail

Kalian mungkin dua orang yang berbeda karakter. Kamu lebih memperhatikan sesuatu sebagai kesatuan, sedangkan dia lebih fokus pada detail yang menyusunnya. Ini membuatnya selalu bisa melihat apa yang kurang diperhatikan olehmu.
Detail yang tidak digarap dengan baik terasa sangat mengganggunya walau bagimu itu bukan masalah. Supaya tercipta rasa pengertian dan kesepakatan, tentang apa yang perlu dilakukan, minta ia menjelaskan detail yang dilihatnya kurang sempurna, sampai kamu betul-betul menangkap maksudnya.
Jangan buru-buru menuduhnya sebagai penyebab lambatnya pekerjaan kalian terselesaikan, karena ketelitian pun penting. Lebih baik sabar sedikit untuk mencegah kesalahan yang diakibatkan oleh sikap terburu-buru. Hanya karena kamu sendiri kurang dapat melihat detail, bukan berarti itu tidak penting, kan?
2. Cuma mencari perhatian

Gak semua protes orang berkaitan dengan hal-hal kecil perlu untuk diperhatikan terlalu jauh. Kamu juga mesti mampu melihat apakah seseorang benar-benar ingin memberitahumu tentang suatu kesalahan atau dia cuma mencari perhatian. Bukan berarti ia pasti punya ketertarikan spesial padamu, ya.
Haus akan perhatian ini dapat muncul ketika dia bersama siapa saja. Hal-hal sepele yang dipersoalkan pun menjadi tergantung dari hubungan kalian. Ini tidak melulu terkait pekerjaan, tapi bisa juga mengenai urusan keluarga dan pertemanan.
Jika kebutuhannya akan perhatian sudah terpenuhi, dia gak bakal serewel itu. Namun, ini tak bermakna kamu wajib mencukupi keinginannya terkait perhatian yang terus-menerus. Orang yang kelewat caper, justru kadang perlu diabaikan supaya gak ketagihan berbuat sama.
3. Punya banyak waktu luang

Orang dengan kelebihan waktu juga cenderung senang meributkan segala hal. Sebaliknya, kamu yang sibuk sampai merasa tak punya cukup waktu selalu ingin segalanya praktis. Hal-hal yang tidak terlalu serius menurutmu mending dikesampingkan.
Jangan sampai semua hal dipandang sebagai persoalan serius karena bakal menghabiskan waktu serta energimu. Saat kamu pusing oleh berbagai kesibukan kemudian seseorang ribut terus tentang ini itu, dirimu bisa emosi. Arahkan dia agar memiliki lebih banyak kegiatan untuk mengurangi kesukaannya mempersoalkan berbagai hal remeh.
4. Sengaja menguji kesabaran orang

Karena maksudnya adalah menguji kesabaranmu, sikapnya saat mempertanyakan hal-hal kecil sudah terasa menyebalkan. Seperti bicaranya pedas dan membesar-besarkan sesuatu yang sepele itu. Kamu mesti menjaga diri supaya tidak terprovokasi dengan sikapnya.
Biarkan saja ia mengeluarkan dulu semua jurusnya buat bikin kamu emosi. Setelah ia kehabisan kata, barulah kamu masuk dan menyampaikan pandanganmu tentang apa-apa yang diributkannya. Dudukkan persoalannya dengan akal sehat serta jangan menunjukkan kekesalanmu padanya.
Selama dirimu mampu memperlihatkan betapa logisnya cara berpikirmu atas seluruh hal yang dipersoalkannya, dia gak dapat berkutik. Walaupun sempat mengomel lagi, sebentar kemudian ia sudah memilih diam dan tidak lagi meributkannya. Ketenanganmu adalah kemenanganmu dalam melawan maksudnya yang kurang baik.
5. Hal kecil itu bila diabaikan berakibat serius

Punya partner yang lebih teliti daripada kamu juga penting. Hal-hal kecil yang dipermasalahkannya ternyata bisa berakibat besar di kemudian hari. Contohnya, mengenai isi perjanjian.
Salah satu kata saja atau adanya kalimat yang bermakna ganda bisa menimbulkan kerugian yang serius. Ini yang sedang dikritisinya sehingga kamu pun tak boleh selalu mengabaikan kecermatannya. Dirimu malah telah seharusnya berterima kasih atas peringatannya.
6. Pencemas

Orang yang mudah cemas memang bakal melihat apa pun sebagai potensi bahaya. Ia selalu berpikir diawali dengan "Jangan-jangan...". Bantu dia memperoleh kembali ketenangannya.
Perlu strategi buat meredam kecemasannya. Bukan sekadar kamu melarangnya merasa waswas, ya. Sebagai langkah pertama, sabarlah dalam mendengarkan kecemasan-kecemasannya.
Setelah itu baru dirimu menjelaskan satu per satu tentang tiadanya alasan yang kuat dari kecemasannya. Lakukan hal ini dengan penuh empati serta respek terhadap perasaan dan cara berpikirnya. Jangan menertawakannya karena ia bisa kehilangan rasa percaya padamu dan menjadi kian cemas.
Dari penjelasan di atas tampak bahwa kesukaan seseorang mempersoalkan hal-hal kecil dapat didorong oleh maksud yang baik, buruk, atau tidak sepenuhnya dalam kendalinya seperti kecemasan. Walaupun meladeninya terasa melelahkan, jangan cepat emosi. Bersikaplah tegas dan tenang dalam menghadapinya.