Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tanda Kecemasan yang Sering Dianggap Perilaku ‘Gak Sopan’

ilustrasi kecemasan (unsplash.com/Joice Kelly)
Intinya sih...
  • Kecemasan bisa menyebabkan perilaku yang dianggap tidak sopan oleh orang lain
  • Diam dalam situasi sosial bisa jadi tanda kecemasan sosial yang membuat seseorang takut berbicara
  • Menunda-nunda atau prokrastinasi dapat menjadi cara untuk menghindari tugas yang menakutkan atau stres

Kecemasan merupakan kondisi mental yang bisa memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Sering kali, gejala kecemasan tidak tampak secara langsung dan malah terlihat sebagai perilaku yang dianggap ‘gak sopan’ oleh orang lain. Ketika seseorang berperilaku dengan cara yang tidak sesuai dengan norma sosial, sering kali mereka dicap sebagai orang yang gak sopan, tanpa memikirkan kemungkinan bahwa mereka mungkin sedang berjuang dengan kecemasan yang parah.

Mengerti tanda-tanda kecemasan yang tersamarkan dalam perilaku sehari-hari sangatlah penting. Hal ini gak hanya dapat membantu kita menjadi lebih empati, tapi juga memberi kita kesempatan untuk mendukung orang-orang di sekitar kita yang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit. Maka itu, yuk selami apa saja perilaku yang kerap dianggap ‘gak sopan’ tapi bisa menjadi sinyal orang sekitarmu sedang alami anxiety.

1. Sangat jarang bicara

ilustrasi pendiam (unsplash.com/Mark Pan4ratte)

Kamu mungkin pernah bertemu seseorang yang sangat pendiam dalam berbagai situasi sosial. Diamnya seseorang ini sering kali disalahartikan sebagai sikap sombong atau gak peduli.

Padahal, bisa jadi mereka sedang mengalami kecemasan sosial yang membuat mereka takut untuk berbicara. Ketakutan ini bisa berasal dari rasa tidak aman, takut dihakimi, atau pengalaman negatif di masa lalu.

Diam dalam situasi sosial adalah cara mereka melindungi diri dari potensi rasa malu atau penolakan yang mungkin terjadi. Ini adalah bentuk pertahanan diri yang mereka gunakan untuk mengelola rasa cemas yang berlebihan.

2. Sering mengabaikan telepon/chat

ilustrasi chat (unsplash.com/Christian Wiediger)

Kamu pernah merasa kesal karena pesan atau teleponmu gak segera dibalas? Bisa jadi orang tersebut bukan bermaksud mengabaikanmu lho, tapi mereka sedang mengalami kecemasan yang membuat mereka sulit untuk merespons. Mengabaikan telepon atau chat adalah cara mereka untuk menghindari tekanan sosial yang datang dari harapan akan respons yang cepat.

Bagi mereka, membuka pesan atau menjawab telepon bisa memicu rasa cemas yang luar biasa. Mereka mungkin khawatir tidak bisa memberikan respons yang tepat atau takut membuat kesalahan. Makanya, pesan atau teleponmu jadi dicuekin.

3. Kerap melakukan prokrastinasi

ilustrasi prokrastinasi (unsplash.com/Magnet.me)

Sering menunda-nunda atau prokrastinasi kerap dianggap sebagai perilaku malas. Namun, bagi seseorang yang mengalami kecemasan, prokrastinasi bisa menjadi cara mereka untuk menghindari tugas yang mereka anggap menakutkan atau membuat stres.

Mereka mungkin merasa takut akan kegagalan atau merasa tugas tersebut terlalu besar untuk ditangani. Makanya, mereka pun berusaha menghindar dengan cara menunda hingga keadaan terpaksa (mentok deadline). Jadi, kalau dipikir-pikir, perilaku tersebut bukan disebabkan rasa malas, melainkan karena mereka gak tahu gimana cara mengatasi rasa cemas yang datang bersama tugas tersebut.

4. Sering meninggalkan acara lebih dulu

ilustrasi teman (pexels.com/cottonbro)

Adakalanya seseorang tiba-tiba meninggalkan acara sosial tanpa alasan yang jelas. Ini bisa disalahartikan sebagai sikap gak sopan atau cuek. Namun, mereka yang sering melakukan hal ini mungkin sedang mengalami overstimulasi dari lingkungan sosial tersebut.

Overstimulasi bisa membuat mereka merasa lelah secara mental dan fisik, sehingga satu-satunya cara untuk merasa lebih baik adalah dengan meninggalkan tempat tersebut lebih awal. Ini adalah bentuk pelarian dari situasi yang memicu kecemasan mereka.

5. Kerap mendadak membatalkan janji

ilustrasi melihat jam (unsplash.com/Luke Chesser)

Ketika seseorang sering kali membatalkan janji secara mendadak, hal ini bisa terlihat sangat tidak sopan dan tidak menghargai waktu orang lain. Namun, dalam banyak kasus mereka mungkin merasa cemas tentang pertemuan tersebut.

Rasa cemas ini bisa muncul dari berbagai alasan, seperti takut tidak bisa mengikuti percakapan, takut akan penilaian orang lain, atau sekadar merasa tidak nyaman berada di tempat tersebut. Membatalkan janji adalah cara mereka untuk menghindari situasi yang membuat mereka merasa tidak nyaman atau tertekan.

6. Terlalu ketat dalam menetapkan batasan

ilustrasi bete (pexels.com/Liza Summer)

Menetapkan batasan adalah hal yang sehat dan penting dalam setiap hubungan. Namun, seseorang dengan anxiety mungkin menetapkan batasan yang sangat ketat dan kaku.

Hal ini sering kali disalahartikan sebagai sikap keras kepala atau gak fleksibel. Padahal, menetapkan batasan yang ketat adalah cara mereka untuk merasa aman sehingga gak merasa cemas.

Batasan yang ketat dianggap membantu mereka dalam mengontrol lingkungan di sekitarnya dan menghindari situasi yang bisa memicu rasa cemas. Ini adalah mekanisme pertahanan yang mereka gunakan untuk melindungi diri.

Memahami tanda-tanda kecemasan yang sering tersamarkan dalam perilaku ‘gak sopan’ sangatlah penting untuk membangun lingkungan yang lebih empati dan suportif. Dengan mengenali bahwa perilaku-perilaku tersebut mungkin merupakan manifestasi dari kecemasan, kita jadi bisa lebih bijak dalam menilai dan mendukung orang-orang di sekitar kita.

Jika kamu mengetahui seseorang yang menunjukkan tanda-tanda ini, cobalah untuk bersikap empati dan mendukung mereka, ya. Tanyakan bagaimana perasaan mereka dan tawarkan bantuan jika mereka membutuhkannya. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa merasa lebih aman dan lebih mampu mengatasi kecemasan yang dialami.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us